Nah gitu dong yang akur jangan berdebat
Vote sebelum baca wajib!
Jauh-jauh buat pembaca silent
~~~
"Persiapan besok ke villa aman?"
Bara mendengarkan beberapa laporan anggotanya sambil membalikkan kertas perencanaan kegiatan besok. Dia mengamati itu dengan serius.
"Aman. Nanti perwakilan anak setiap divisi bakal kesana duluan siang," jawab Dhika di sebelahnya.
"Transportasi jangan lupa datang tepat waktu lusa pagi. Supaya nggak kesiangan. Karena waktu kita lumayan banyak di perjalanan," ujar Bara yang langsung dimengerti divisi yang bertanggung jawab.
"Beberapa panitia nanti ada yang naik bus, dan juga ada yang naik mobil karena kita juga bawa banyak barang buat diangkut kesana," imbuh Alana mengingatkan.
Salah satu anggota mengangkat tangannya. Seorang cowok yang bernama Andra salah satu divisi perlengkapan, rekan satu divisi dengan Arjuna.
"Ya, Andra, kenapa?" balas Alana.
"Pembagiannya gimana, Bar? Karena kita juga perlu tau dari sekarang."
Bara menurunkan kertas yang dipegangnya lalu meletakkan kembali ke atas mejanya. "Nanti Bella bakal koordinasi kalian di grup. Yang pasti mobil gua sama Dhika bakal ada. Kita butuh 2 mobil lagi buat ke sana."
"Oke, segera kabarin aja. Mobil Arjuna siap buat jadi donatur nanti." Andra menyenggol lengan Arjuna yang menatapnya sinis di sebelahnya. "Ya, kan? Lo yang bilang tadi."
"Kalau gitu nanti mobil Arjuna bisa jadi masuk list. Kalau Arjuna nggak keberatan, kita juga bakal setuju langsung," balas Bella lembut membuat Arjuna di sana juga membalasnya dengan senyuman.
Bara melihat ke arah mereka dengan dingin. Tatapannya datar namun tajam ke arah Arjuna beberapa saat sebelum dia kembali menginterupsi keduanya.
"Keputusan ada di tangan gua. Bukan lo." Bara menyinggung Bella mengenai wewenang dalam mengambil keputusan osis.
Meskipun itu secara berbisik, tapi membuat Bella, Dhika, dan Alana di sebelahnya juga ikut mendengarkan respon Bara yang sepertinya tidak suka jika Bella mengambil keputusan cepat.
Bella melirikkan matanya ke arah Bara sedikit heran lalu sedikit berdecak pelan karena Bara mempersempit ruang untuk Bella mengambil tindakan.
"Arjuna bisa aja sih, Bar. Toh dia yang mau nawarin diri. Biar urusan kita gampang, nggak perlu nyari lagi," saran Dhika menepuk pundak sahabatnya.
"Lo beneran gapapa dipakai mobilnya, Ar?" tanya Alana inisiatif memastikan.
Arjuna mengangguk tanpa berpikir. "Gue juga udah ada SIM. Jadi bokap bakal bebasin mau bawa kemana selama masih aman."
"Jadi gimana, Bar? Masih mau nolak? Lumayan tinggal cari 1 mobil lagi buat kita," kata Dhika.
Dhika tau alasan Bara tidak menerima mobil Arjuna adalah karena Bella pastinya. Pasti cowok itu tidak ingin jika Bella nanti bisa diajak dengan Arjuna untuk 1 mobil.
Karena Dhika dan Alana yang mendesaknya di tempat, membuat Bara mau tidak mau harus menyetujui saran dari sahabatnya.
Dia juga tidak bisa egois karena terlalu mendengarkan urusan pribadinya daripada kepentingan umum.
Ingat Bara, jangan mencampurkan urusan pribadi dengan urusan formal.
"Ya," jawab Bara singkat dan padat. Tanpa melihat Arjuna sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN : PRINCE OF VALEXANDRIA
Teen Fiction[18+] Ketika dia harus menjaga dua gadis dalam hidupnya. Bara harus siap menerima semua konsekuensi yang akan dia hadapi. Termasuk menerima banyak teror yang menyerang kehidupan remajanya. Callista dan Bella merasa aman saat Bara bersama mereka. Tid...