Guyss agak telat maap yak hehe
4500 kata nih dibaca pelan-pelan
Jangan gegabah, mau kedapatan Callista atau Bella jangan mutusin duluan karena cerita masih panjang
Vote dan komen bruh don't forget!!
~~~
"Baru balik lo?"
Calvin melirik abangnya yang baru sampai rumah pukul 7 malam. Dia menghempaskan tubuh tegapnya serta rautan wajah lelahnya ke sebelahnya, di atas sofa ruangan keluarga.
"Macet," singkat Bara menjawab. Dia lalu memejamkan matanya untuk menyandarkan punggungnya yang lelah karena terlalu lama duduk di kursi mobilnya.
Pekerjaan Bara memang berat. Dewan dan kepala sekolah terlalu mempercayai Bara sehingga mereka benar-benar melepaskan pengawasan mereka dan memberikan Bara wewenang penuh untuk mengendalikan acara pengenalan lingkungan sekolah.
Banyak waktunya tersita sejak liburan hingga acara MPLS selesai. Bahkan jarang keluar kamar. Sekalinya keluar dia harus ke sekolah untuk membahas acaranya.
"Bar," panggil Calvin tanpa mengalihkan atensinya. Kepalanya masih fokus pada majalah olahraga yang sedang dia baca saat ini.
"Hm?"
"Lo udah tahu berita baru Valexandria tadi pagi?" Calvin memastikan apakah Bara sudah mengetahui sesuatu tentang gadis Jerman yang menjadi siswa baru hari ini.
"Buang-buang waktu," jawab Bara lirih masih memejamkan matanya.
"Seriusan?" Calvin bahkan tidak percaya dengan ketidaktahuan kembarannya. "Coba sekarang lo buka grup netizen Valexandria. Lo bakal tahu siapa yang lagi viral sekarang."
"Gue keluar."
"Maksudnya?"
"Keluar dari grup."
Calvin menghela nafas panjang melirik sinis kembarannya. Sifat Bara memang sejak dulu tidak pernah berubah. Tidak ingin ikut dalam hal-hal yang menyangkut penggibahan dan mengurusi berita kurang bermanfaat.
Hidup Bara terlalu serius menurutnya. Karena itu kadang Calvin ingin mengutuk orang yang mengatakan menjadi kembaran dan satu darah dengan Bara itu satu hal anugerah.
Anugerah yang harus membuatnya menahan kekesalan seumur hidup.
"Dia sekelas sama gua. Sebangku juga. Dia tadi berharap bisa ketemu waktu di kantin. Tapi lo terlalu sibuk tadi istirahat sampai gue telfon aja nggak diangkat," cibir Calvin.
"Dia siapa?" tanya Bara serak. Dia benar-benar ingin istirahat setelah ini karena sudah terlalu lelah.
"Callista."
Bara membuka matanya perlahan mendengar sederet nama yang selama ini masih tidak pernah lepas dari pikirannya. Tanpa melirik adiknya sedikitpun, dia dengan tatapan tenangnya masih menatap tv depannya dengan kosong.
"Mana mungkin dia di sini," gumam Bara.
"Astaga lo dibilangin nggak percaya. Makanya jangan sibuk mulu hidup lo," cerca Calvin lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja.
Dia membuka grup dan beberapa foto Callista yang sedang banyak yang memperbincangkan. Dia melakukan ini supaya Bara percaya dan segera berpikir tentang kelanjutan hubungannya.
"Bisa dilihat sendiri. Nggak ada unsur pengeditan," kata Calvin menyodorkan beberapa foto yang didapatinya dalam grup sekolahnya.
Bara menerima itu kemudian melihat foto seorang gadis di sana. Dia memperbesar foto itu untuk memastikannya lagi dan mengeceknya foto lainnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN : PRINCE OF VALEXANDRIA
Novela Juvenil[18+] Ketika dia harus menjaga dua gadis dalam hidupnya. Bara harus siap menerima semua konsekuensi yang akan dia hadapi. Termasuk menerima banyak teror yang menyerang kehidupan remajanya. Callista dan Bella merasa aman saat Bara bersama mereka. Tid...