16 - TIGA KELUARGA

910 74 131
                                    

Absen dulu yuk

Vote sebelum baca wajib

Komen sing uakeh!

~~~

"Cally?"

Bara mengerjapkan matanya yang baru saja terbangun dari alam bawah sadarnya. Dia menengok sampingnya. Tidak ada siapapun kecuali guling yang dia peluk selama tidur.

Menyesuaikan dengan saraf motoriknya, lalu Bara mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Dia menguap sambil mengucek kedua matanya.

Pasti dia tertidur pulas semalam. Dia ingat semalam tidur dengan memeluk Callista di sampingnya. Pasti gadis itu pulang saat dia sudah terlelap.

Bara kemudian meraba jam digital yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya. Kedua manik biru teduhnya melihat jarum jam di angka 6 pagi masih berjalan.

Dia memutuskan untuk segera bangun dan turun dari kasurnya. Bara merapikan kasurnya sebelum dia memutuskan untuk mencuci mukanya sebentar.

Pagi ini dia ingin berenang sebelum aktivitas berat. Sudah hampir seminggu lebih dia tidak olahraga karena sudah terlalu lelah dengan tanggung jawabnya.

Setelah dia mencuci muka dan mengganti pakaiannya hanya menggunakan celana bokser renang pendek sepahanya, Bara membalutkan bathrobe putih kebesaran pada tubuhnya yang dia biarkan tidak menggunakan apapun.

Ketika dia menuruni tangga, beberapa pelayan tersenyum ramah menyambutnya. Dia melihat mamanya sedang sarapan di ruang makan bersama Chelsea dan Artemis juga.

"Abang!" sapa Artemis melambaikan tangannya pada abang sulungnya.

Bara mendekat lalu mengusap kepala Artemis dan Chelsea bersamaan mereka memakan sereal dan susunya.

"Hari ini kamu ada jadwal di sekolah?" tanya Cleo sambil menuangkan air putih di gelas suaminya.

"Malam peresmian siswa baru sekolah. Aku harus datang nanti sore," jawab Bara yang juga meneguk segelas air putih setelah menjawab mamanya.

"Mama cuma mau mengabari kamu. Semalam mama lupa mau bilang ini."

"Silahkan. Bilang aja."

"Mama sama papa akan ke Bali siang ini. Ada acara pernikahan rekan bisnis papa kamu di sana. Chelsea dan Artemis akan kami ajak, kamu akan di rumah bersama Calvin."

Bara mengangguk mengerti sambil kembali meletakkan gelasnya. "Sampai kapan?"

"Tidak lama. Besok sore kami kembali. Mereka harus sekolah juga hari Senin."

"Yah, abang nggak ikut dong nanti?" Chelsea sedikit kecewa kali ini dia tidak pergi jauh bersama kedua abangnya.

"Gapapa, Kak. Nanti kita beliin oleh-oleh aja di sana. Abang pasti suka nanti," sahut Artemis sambil mengunyah sereal paginya.

"Oleh-oleh apa?"

"Babi guling kayaknya enak deh."

"Mana boleh kita makan babi? Kamu ini gimana sih?"

"Boleh kok kalau kita nggak sengaja. Kata guru agama Artemis gitu. Jadi kita beliin abang tapi jangan kasih tau itu babi. Jadinya nggak dosa. Benar, nggak?"

Chelsea menatap datar adiknya yang berkata sembarangan. Dia langsung menonyor pelan kepala Artemis karena gemas sendiri dibuatnya.

"Ini nih kalau kebanyakan nonton anime sesat," cibir Chelsea pada adik lelakinya.

"Yah jangan salahin Artemis. Bang Calvin yang kasih tau anime itu bagus kok lucu filmnya."

"Bang Calvin emang agak sesat sih jadi nggak kaget kakak."

ALDEBARAN : PRINCE OF VALEXANDRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang