Sorry agak telat udah mulai kuliah nih
Absen dulu cung tangan sapa yg nungguin 🙋♀️
Vote sebelum baca dan spam komen yang banyak
~~~
"Hari ini aku akan pulang terlambat."
Callista baru saja turun dari kamarnya masih memakai piyama dan rambut yang diikat asal ke belakang. Dia dipanggil oleh pelayannya untuk sarapan pagi sebelum dia bersiap pergi ke sekolah.
"Kamu ingin kemana?" tanya Caresso yang sudah segar dan rapi dengan pakaian formalnya bersiap untuk bekerja.
"Aku harus belajar untuk Olimpiade Sains Internasional. Aku terpilih mewakili sekolah untuk maju dalam kompetisi tersebut," jawab Callista setelah mengoleskan selai pada rotinya.
Beberapa pelayan juga menuangkan teh hangat dalam cangkirnya serta menyiapkan hidangan penutup favoritnya yang lain.
"Itu terdengar bagus. Aku sangat senang jika kau bisa membuat reputasimu tinggi di sekolah formal," balas Mary turut tersenyum bangga pada cucunya.
"Terima kasih. Aku pasti akan melakukan yang terbaik, Grandma." Callista berbicara dengan penuh keyakinan.
"Kecerdasanmu tidak diragukan lagi. Aku percaya jika kamu bisa memenangkan kompetisi itu," ujar Caresso juga tersenyum hangat pada adiknya.
"Sebenarnya aku tidak sendirian kali ini. Aku bersanding dengan Calvin untuk maju dalam kompetisi sains ini."
"Calvin Brahmasta? Berpasangan denganmu?" tanya Mary kembali menaikkan alisnya.
Callista mengangguk lalu memulai meminum tehnya.
Duchess Mary lalu meletakkan cangkirnya kembali ke atas tatakan kecilnya. "Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Bagaimana kesehatannya? Apakah sudah membaik?"
"Iya, dia sudah lebih baik." Callista tersenyum menatap neneknya yang memandangnya tegas. "Dia adalah anak yang pintar pengetahuan eksakta. Dia juga pernah mewakili sekolah, namun tahun kemarin kalah. Untuk tahun ini, dia akan berkolaborasi denganku."
"Senang mendengar itu sayangku. Aku merasa lebih tenang jika kau bersama Tuan muda Calvin Brahmasta, bukan yang satunya," tutur Mary membuat Callista hampir tersedak saat akan menelan rotinya.
Dia segera mengangkat napkin putih yang sudah tersedia di atas pahanya untuk mengelap mulutnya dengan anggun.
"Apa segitu bencinya kau dengan Bara?" tanya Callista heran.
Caresso menghela nafasnya. Dia memilih untuk diam tidak mencampuri obrolan para wanita keluarganya yang topiknya mulai sensitif jika menyangkut Aldebaran Brahmasta.
Lebih baik membaca artikel ilmiah akan lebih bermanfaat untuk pemanasan otaknya sebelum menemui rekan kerja papanya pagi ini.
"Aku tidak membencinya. Hanya tidak menyukai sikapnya yang membuatmu berubah sampai melawanku," jawab Mary lalu memejamkan matanya sesaat.
"Grandma, kau masih tidak mengerti apa penyebab aku kesal padamu?"
"Tentu aku mengerti. Kau tidak ingin menikah dengan bangsawan yang telah aku siapkan, aku sangat mengerti. Tapi aku tidak yakin apakah Bara bisa menjadi pasanganmu yang baik nantinya." Mary mengutarakan isi pikiran yang mengganggunya.
"Bara tidak baik menurutmu?" Callista menatap neneknya serius.
"Setidaknya aku berharap jika kau mendapatkan pasangan yang baik meskipun dia bukan seorang bangsawan. Kau harus tetap menjaga kehormatan keluarga kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN : PRINCE OF VALEXANDRIA
Teen Fiction[18+] Ketika dia harus menjaga dua gadis dalam hidupnya. Bara harus siap menerima semua konsekuensi yang akan dia hadapi. Termasuk menerima banyak teror yang menyerang kehidupan remajanya. Callista dan Bella merasa aman saat Bara bersama mereka. Tid...