VOTE SEBELUM BACA KAKAK!☺️
Jangan pasif yaa, keluarkan komen kalian bantu cerita Aldebaran ini naik daun kayak bapaknya
Thank you!!
~~~
"Masih belum datang?"
Dhika melirik jam di pergelangan tangannya. Cowok itu kembali untuk menelpon Bara lagi karena 2 menit lagi rapat osis harus dimulai. Pak Hartono, pembina osis dan dewan sekolah sudah menunggu di dalam ruangan.
"Dia nggak angkat telponnya, Bel," decak Dhika lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Bella melihat pesannya pun belum dibalas sejak 30 menit yang lalu. Tak lama kemudian, sebuah mobil mercy hitam mengkilat memasuki parkiran sekolah. Dhika dan Bella memandang itu dari lantai atas.
"Tuh akhirnya datang juga. Tepat waktu dia."
"Terlalu tepat waktu yang ada. Gimana bisa bannya bocor di hari penting kaya gini." Dhika bergumam juga lelah harus memberi alasan kepada Pak Hartono.
Pintu lift terbuka, lalu tampak Bara sedang berjalan tegak sambil memakai jas almamaternya menuju Dhika dan Bara yang sejak tadi terus menghubunginya.
"Sorry gue terlambat," ujar Bara lalu sedikit merapikan rambutnya yang berantakan. "Power point dan proposal siap?"
Bella mengangguk lalu memberikan proposal yang sudah dia kerjakan beberapa hari ini untuk kegiatan MPLS sekolahnya.
Setelah itu mereka masuk ke dalam ruang osis yang didalamnya sudah ada pembina osis, kepala sekolah, dan para dewan.
"Akhirnya kamu datang tepat waktu, Bara. Silahkan bisa dimulai pemaparan tentang konsep dan anggaran yang kalian butuhkan. Kepala sekolah tidak bisa berlama-lama karena harus ada meeting dengan yayasan sebentar lagi," kata Pak Hartono.
Bara mengangguk lalu sedikit membaca isi proposalnya sebentar selama beberapa saat sebelum memberikan pembukaan rapat kepada para guru dan anggota osis lainnya.
"Baik saya mulai rapat hari ini. Selamat siang semuanya. Saya ucapkan terima kasih atas kesempatan waktunya kepada rekan osis dan bapak ibu guru sekalian untuk bisa datang hari ini untuk membahas konsep kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang akan kita terapkan tahun ini, dan akan dilaksanakan minggu depan. Baik langsung saja tidak berlama-lama kita masuk mengenai tema dan konsep yang pertama."
Bara memaparkan semua konsep, rangkaian acara selama 5 hari, dan anggaran yang diperlukan dengan jelas dan detail. Dhika yang ada di sebelah Bella ikut menghela nafas lega jika bukan dia yang harus presentasi di depan dewan sekolah. Dia mungkin bisa saja namun tidak sedalam pemahaman Bara saat ini.
"Untung aja Bara datang tepat waktu," bisik Dhika kepada Bella dan Alana di sebelahnya.
Bella terkekeh diam. "Kenapa? Takut ditanya sama Pak Hartono?"
"Ya lo kira aja, Bel. Gue emang wakil ketua osis tapi otak gue nggak secanggih Bara kalau mikir."
"Bilang aja takut," ejek Alana.
"Eh, Al kas osis nanti bisa nggak sih dipakai buat makan-makan gitu? Hari ini maksudnya. Gue lupa bawa dompet soalnya."
Alana melirik Dhika lalu tersenyum. "Kas lo aja masih nunggak 2 minggu. Enak aja mau minta buat makan hari ini. Lo kira gue koperasi simpan pinjam gitu? Derita lo juga."
Dhika menghela nafas sabar. "Dasar bendahara pelit lo."
Dhika menekuk wajahnya karena sambil menahan lapar di perutnya. Sedangkan Bara di depan masih fokus menjelaskan isi dari proposal mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN : PRINCE OF VALEXANDRIA
Novela Juvenil[18+] Ketika dia harus menjaga dua gadis dalam hidupnya. Bara harus siap menerima semua konsekuensi yang akan dia hadapi. Termasuk menerima banyak teror yang menyerang kehidupan remajanya. Callista dan Bella merasa aman saat Bara bersama mereka. Tid...