Absen dulu siapa yang nungguin?
Vote sebelum baca wajib!!
Komen spam yang banyak
~~~
"Cantik banget sih ..."
Jari-jari panjang itu bergerak lembut mengikuti garis wajah Bella yang nyaris sempurna. Gadis itu tidak bereaksi apapun karena masih tidak sadarkan diri memejamkan matanya.
Mendengar sebuah lenguhan lirih, kedua manik mata laki-laki itu beralih ke sebelah Bella dengan seorang gadis yang mulai menggeliat membuka matanya.
"Bos dia sudah sadar."
Alana membuka matanya perlahan. Kepalanya sakit dan pelipisnya sangat perih. Dia mencium bau darah yang mengering. Itu adalah darahnya sendiri.
"Hai, Alana. Lo udah sehat?"
Cukup sulit untuk Alana membuka matanya penuh dan mengumpulkan kesadarannya. Dia merasakan atmosfer sekitarnya cukup hangat. Dia baru sadar total saat melihat dirinya berada di tengah banyak laki-laki.
Dia hendak bergerak. Tapi sangat susah. Tubuhnya telah diikat oleh tali tambang dengan sangat rapat.
"Alana? Jangan coba deh. Nanti yang ada lo luka."
Deg!
Alana seperti mengenal suara cowok yang wajahnya ditutup sebuah masker. Dari kedua manik matanya sepertinya sangat familiar.
"Lo siapa? Buka masker lo kalau lo berani!"
"Wow lo masih suka ngegas ya? Coba deh bilang yang baik. Gue bukan osis atau babu lo lagi Alana."
"Lo anak osis?" Alana berusaha memutar ingatannya untuk mencari siapa pemilik suara maskulin di hadapannya.
"Dulunya iya. Tapi setelah Bara depak gue. Gue jadi nggak terima dibuang gitu aja."
Ingatannya sangat tajam. Dia langsung memikirkan satu namanya. "Arjuna?"
Cowok itu langsung membuka masker wajahnya. Suara tawa berat terdengar di depan Alana dengan sinis. Tapi satu hal yang pasti. Alana masih tidak percaya dengan sosok di depannya ini.
"Hugo?!"
Cowok beriris mata hitam tajam bak elang itu menyeringai. "Merindukan gue hm?"
"Lo bukannya di penjara? Kok bisa —"
"Lo pikir gue selemah itu buat dipenjara terus?" Hugo mencengkram kuat dagu Alana kuat. "Gue udah bilang kalau gue nggak akan diam jabatan gue kalian hancurin."
Alana berusaha menggelengkan kepalanya melepaskan diri. Tapi naasnya Hugo langsung membenturkannya ke dinding di belakangnya. Bunyi benturan nyaring menggema di telinganya dan itu membuatnya pusing.
"L–lo benar-benar keterlaluan! Gue nggak pernah hancurin jabatan lo Hugo! Tapi itu karena lo sendiri dan itu karena kesalahan fatal yang lo buat!"
"GUE NGGAK TERIMA!!"
BRAKk!!
Hugo memukul keras dinding tepat di samping wajah Alana. Jantung Alana berdetak kuat takut jika tangan besar itu menyakiti dirinya.
Kedua mata Hugo benar-benar mematikan dan membuat Alana ngeri sendiri. Cowok itu benar-benar sudah gila setelah keluar dari penjara.
Hugo dulunya adalah ketua osis Valexandria tepat di atas angkatan Bara, Dhika, Alana, dan Bella sebelum mengambil jabatan pengurus inti.
Cowok itu sangat pintar dan punya pengaruh di antara sekolah swasta elite Jakarta. Tapi semua itu dihancurkan oleh dirinya sendiri. Hugo menjadi sombong dan semakin otoriter.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN : PRINCE OF VALEXANDRIA
Fiksi Remaja[18+] Ketika dia harus menjaga dua gadis dalam hidupnya. Bara harus siap menerima semua konsekuensi yang akan dia hadapi. Termasuk menerima banyak teror yang menyerang kehidupan remajanya. Callista dan Bella merasa aman saat Bara bersama mereka. Tid...