Part 11

46 27 21
                                    

"Jangan mencintai orang yang tidak mencintaimu!"

Ciara said, "Belum mencintai, positif thinking aja dulu."

***

"Nis, kenapa kemarin lo ninggalin gw sama Zio, sih?" Protes Ciara yang baru saja sampai di kelas. Kedua tangannya bertumpu di meja Nisa dengan dahi berkerut, meminta penjelasan.

Nisa yang sedang memainkan ponselnya pun beralih menatap Ciara. Nisa mengangkat alisnya sebelah, "Bukannya lo seneng?"

Tepat sekali, Ciara memang sangat senang bisa berduaan bersama Elzio. Tapi tetap saja, dia merasa canggung saat Nisa pergi begitu saja. Ciara langsung duduk di tempatnya setelah mendengar ucapan Nisa.

"Emangnya kemarin ada apa?" Tanya Novia yang bingung dengan apa yang dibicarakan oleh kedua sahabatnya.

"Tanya aja sama sahabat lo," Jawab Nisa santai lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

Ciara yang merasa risih ditatap Novia dan Sabrina, akhirnya menoleh menatap kedua sahabatnya. "Gaada apa-apa kok. Kemarin gw pingsan karena kepala gw kena bola basket, just it," Jelas Ciara yang membuat Sabrina menyipitkan matanya.

"Gw ga yakin cuma itu. Yang bener gimana, Nis?" Tanya Sabrina pada Nisa.

"Ada hubungannya sama Elzio, ya?" Tebak Novia ikut bertanya.

Belum sempat Nisa menjawab, Ciara sudah beranjak dari duduknya, dan menghampiri Elzio yang baru saja tiba di kelas. Ciara menyerahkan sebuah kotak makan berwarna biru kepada lelaki itu.

"Liat aja sendiri, tuh!" Ucap Nisa sambil menunjuk keara Ciara dan Elzio menggunakan dagunya.

"Zio, nih, buat lo."

"Ini apa?" Tanya Elzio menatap kotak itu lalu beralih menatap Ciara.

Tanpa sengaja Ciara melihat sebuah kotak bekal berwarna kuning di tangan Elzio. Sempat terbesit tanda tanya di pikirannya, tapi dia berusaha menahan diri untuk tidak bertanya.

"Brownis yang gw bilang semalam," Jawab Ciara dengan senyum yang dibuat srmanis mungkin.

"Kan gw udah bilang, ga usah, Ra. Nih, gw udah ada bekal," Ucap Elzio sambil menunjukkan kotak warna kuning itu.

"Kepalang tanggung, Zio. Terima, ya. Please!" Ucap Ciara memohon dengan menampilkan puppy eyes-nya.

"Oke, gw terima. Thanks, ya," Ucap Elzio setelah menerima brownis dari Ciara dengan senyum manis.

Ciara hanya mengangguk dan tersenyum. Dalam hati Ciara bersorak saat Elzio menerima pemberiannya dan dia juga mendapatkan sebuah senyuman manis yang menjadi mood boosternya pagi ini. Ciara segera kembali ke bangkunya, di mana Nisa, Novia, dan Sabrina tengah menunggunya.

"Ehem, kayanya proses pdkt an lo lancar, ya?" Sindir Nisa sambil mengipasi wajahnya seakan memberi kode jika dirinyalah yang membantu Ciara lebih dekat dengan Elzio.

"Anjir, lo beneran suka sama Zio?" Tanya Sabrina tak percaya. Sedangkan Ciara hanya tersenyum malu-malu.

"Kamu yakin, Ra, suka sama dia?" Tanya  Novia ragu menatap Ciara.

"Kalian kenapa, sih? Temennya jatuh cinta lagi bukannya didukung malah gitu. Ya, gw yakin lah, Sab. Kayanya dia juga suka sama gw," Ucap Ciara dengan nada pelan di akhir katanya sambil melirik Elzio.

"Bukannya gitu, Ra. Kamu kan gatau, dia udah punya pacar atau belum," Jelas Novia. "Kalo dia belum punya pacar, kita sebagai sahabat kamu pasti dukung, kok," Lanjut Novia dengan senyuman tulus.

Elzio [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang