Part 12

38 25 12
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Ciara dan ketiga sahabatnya tengah menikmati makanan masing-masing sambil bersenda gurau. Siang ini, kantin ramai seperti biasanya. Bahkan tidak ada satupun kursi yang kosong.

"Permisi kak, maaf, di sini ada yang namanya Kak Ciara, ngga?" Tanya seorang gadis yang tiba-tiba berdiri di samping meja Ciara.

Ciara dan Nisa saling tatap setelah melihat wajah gadis itu. Mereka ingat betul jika gadis itu adalah kekasih baru Dian. Nisa memberi kode pada Ciara untuk menjawab pertanyaan gadis itu yang terus menunggunya.

"Gw Ciara, ada apa?"

"Kakak di panggil Bu Enri di kantor, kak," Ucap gadis itu sopan.

"Oke, makasih infonya."

"Iya, kak, saya permisi dulu," Ucap gadis itu yang berniat pergi dari hadapan Ciara dan ketiga sahabatnya, tapi suara Nisa menghentikan langkah gadis itu.

"Tunggu! Nama lo siapa?"

"Namaku Catherine, kak, dari kelas X MIPA 1," Jawab gadis itu.

Nisa mengangguk paham lalu mempersilahkan Catherine untuk pergi. Ciara yang tidak mau tahu tentang gadis itu, lebih memilih menikmati makanannya. Sedangkan Novia dan Sabrina lebih memikirkan tujuan Bu Erni memanggil Ciara.

"Bu Enri ngapain manggil lo, Ra?" Tanya Sabrina penasaran.

"Mana gw tau? Mau ngasih tugas, mungkin," Jawab Ciara mengedikkan bahu acuh. "Nanti temenin gw ya, Nov!" Ajak Ciara yang langsung di angguki Novia.

Setelah menghabiskan makanannya, Ciara dan Novia segera ke ruang guru, sedangkan Nisa dan Sabrina langsung kembali ke kelas. Ciara dan Novia berjalan dengan santai karena setelah istirahat adalah jam Bu Enri, jadi mereka tidak takut jika terlambat. Saat di pertengahan jalan, Ciara menghentikan langkahnya, dan Novia pun ikut menghentikan langkahnya. Tanpa sengaja Ciara melihat Elzio dan Catherine sedang duduk berdua di taman sekolah. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, jantung Ciara seakan berhenti berdetak saat melihat Elzio yang merangkul Catherine dan mencium keningnya. Keduanya terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Novia yang melihat kejadian itu, mengusap punggung Ciara untuk menguatkan.

"Yang sabar ya, Ra!" Ucap Novia menguatkan.

"Santai aja kali, Nov," Ucap Ciara berusaha untuk tersenyum. "Gw yakin, ngga lama lagi mereka akan putus," Lanjutnya dengan nada yakin, meskipun hatinya tetap saja terasa sakit.

"Jangan gitu, Ra. Lo harus bisa terima," Pinta Novia yang tidak ingin sahabatnya itu terlalu berharap.

"Bukannya gitu, Nov. Tapi si Catherine itu pacarnya Dian."

"Hah? Kamu serius? Berarti si Catherine selingkuh, dong?"

"I think so," Jawab Ciara lalu kembali berjalan meninggalkan Novia.

Ciara berusaha mengendalikan dirinya agar bersikap biasa saja. Dalam hatinya terus mengharapkan agar Elzio dan Catherine segera putus. Namun di sisi lain Ciara puas karena Dian sudah mendapatkan karmanya, meski lelaki itu belum mengetahuinya.

Setelah menemui Bu Enri, Ciara dan Novia segera kembali ke kelas untuk menyampaikan tugas dari Bu Enri kepada yang lain. Selama mengerjakan tugas, Ciara sama sekali tidak bisa fokus. Dia masih terbayang adegan di mana Elzio sedang mencium kening Catherine.

"Jadi maksud sikap dia ke gw selama ini apa?"

"Kalo dia udah punya pacar, kenapa dia berani nyium gw waktu itu?"

Ciara terus bertanya-tanya dalam hatinya. Wajahnya tidak dapat berbohong jika dia sedang gundah. Ciara menggenggam erat bolpoin di tangannya untuk melampiaskan rasa sakitnya.

"Bangsat!" Teriak Ciara dalam hati sambil memukul meja pelan.

"Nis, lo tau instagramnya si Catherine, ga?" Tanya Ciara tiba-tiba yang membuat ketiga sahabatnya menatapnya.

"Katanya udah gamau tau tentang Dian lagi, kenapa sekarang kepo?" Celetuk Nisa yang membuat Ciara berdecak sebal.

"Catherine? Adik kelas yang di kantin tadi?" Tanya Sabrina yang langsung diangguki Novia. "Emang apa hubungannya Dian sama Catherine?" Tanya Sabrina bingung.

"Pacarnya, Sab," Jelas Novia.

"Gw nanyain Catherine bukan karena Dian, tapi ini menyangkut Zio. Lo tau ga?" Jelas Ciara dengan wajah yang semakin kesal karena Nisa terlalu banyak bertanya. Sekilas Ciara melirik ke arah Elzio, berharap lelaki itu tidak mendengar perkataannya. Lagipula saat ini kelas mereka sangat gaduh karena jam kosong.

Nisa mendengus, dengan malas Nisa mencari nama Catherine di instagram, dan tak perlu waktu lama Nisa sudah menemukannya. "Nih!" Ucap Nisa sambil menunjukkan ponselnya yang menampilkan profil Catherine.

"Lagian apa hubungannya sama Elzio coba?" Tanya Nisa yang diabaikan Ciara.

"Thanks!"

"Ternyata si Catherine pacarnya Dian dan Zio, tapi gatau tuh, siapa yang jadi selingkuhannya," Jelas Novia menjawab pertanyaan Nisa.

"Ga mungkin sih, kalo Zio yang jadi selingkuhannya. Secara Zio lebih segalanya dari Dian," Ucap Sabrina berkomentar.

"Ck, kalo Zio lebih segalanya dari Dian, seharusnya bukan Dian yang jadi selingkuhannya dong, Sab," Ucap Nisa menyanggah perkataan Sabrina.

"Iya juga, sih."

"Bisa jadi Zio yang dijadiin selingkuhan," Ucap Novia yang dibalas Nisa dan Sabrina dengan mengedikkan bahu acuh.

Disaat sahabatnya sedang memperdebatkan siapa selingkuhan Catherine, Ciara malah sibuk melihat instagram adik kelasnya itu. Baru melihat foto profilnya saja Ciara sudah menghujatnya dalam hati dan membanggakan dirinya sendiri.

"Lebih cantik gw, kok. Apa sih yang dilihat Zio dari nih cewek? Sok imut banget," Ucap Ciara membatin saat melihat beberapa postingan di sana. Setelah puas menghujat dalam hati, Ciara menutup ponselnya dan meletakkan kepalanya di meja dengan tangan sebagai tumpuannya.

Setelah melihat beberapa kejadian hari ini, Ciara menjadi tidak bersemangat mengikuti pelajaran sampai akhir. Bahkan saat jam pulang berbunyi, dia tidak excited seperti biasanya. Dengan lesu dia berjalan menuju parkiran. Sebelum sampai di rumah, Ciara mampir ke sebuah mini market untuk membeli beberapa snack untuk memperbaiki moodnya.

"Astaga, Ciara! Kamu beli apa aja sampai sebanyak ini?" Tanya Ranti yang terkejut melihat putrinya membawa satu kresek besar yang hampir tidak muat menampung isinya.

"Ciara beli jajan, ma," Jawab Ciara seadanya lalu meninggalkan Ranti yang masih syok menuju kamarnya.

Ciara meletakkan kresek itu di atas meja belajar dan mulai memakannya sambil menonton film tanpa berganti pakaian. Entah menyesal atau tidak, Ciara sudah menghabiskan uang jajannya selama sebulan dalam sehari. Yang ada di pikiran Ciara saat ini hanyalah dia harus memperbaiki mood agar bisa bersemangat pergi ke sekolah besok pagi.

TBC>>>

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN VOTE DAN KOMEN YAA

SEE U NEXT PART GUYS

Elzio [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang