Epilog

35 8 0
                                    

Sepanjang koridor, Ciara terus memegangi dadanya yang berdebar tak karuan. Hatinya terasa sakit saat melihat Elzio berangkat bersama dengan Catherine, apalagi Catherine juga memeluk Elzio yang membuat Ciara semakin hilang harapan. Setelah sampai di kelas, Ciara langsung memasang wajah sedih dengan bibir melengkung ke bawah saat melihat ketiga sahabatnya.

"Guys!" ucap Ciara sambil merengek saat sudah duduk di bangkunya. Ketiga sahabatnya pun mengernyit bingung saat melihat Ciara yang terlihat sedih .

"Kenapa lo?" Sinis Nisa.

"Elzio balikan sama Catherine dong," jelas Ciara dengan bibir bergetar.

Novia yang duduk di sebelah Ciara pun langsung memeluk gadis itu, menepu-nepuk pundaknya untuk menguatkan. Melihat Ciara seperti ini, ketiganya saling tatap seolah berbicara jika feeling Novia benar.

"Sabar ya, Ra. Masih banyak ikan di laut," ucap Novia berusaha menghibur sahabatnya.

"Benar kata Novia, masih ada Bowo yang ngejar lo kan?" celetuk Nisa yang menbuat Ciara melepaskan pelukan Novia.

"Sembarangan lo. Gw maunya Elzio!" rengek Ciara seperti anak kecil yang meminta mainan kepada orang tuanya.

"Angel!" cibir Nisa yang membuat Ciara mengerucutkan bibirnya.

"Ngomong-ngomong soal Bowo, kok dari kemarin dia nggak kelihatan ya?" tanya Sabrina sambil menoleh ke arah meja Bowo.

"Iya tuh. Lo apain, Ra?" sarkas Nisa yang membuat Ciara mengernyit.

"Kok jadi gw sih?"

"Kan terakhir kali dia sama lo."

"Gw cuma ngobrol bentar sama dia kok, terus setelah itu gw bolos sama Zio. Emang dia nggak ada balik ke kelas?" tanya Ciara yang dibalas ketiga sahabatnya dengan gelengan kepala.

Terbesit rasa bersalah dalam hati Ciara. Dia takut jika terjadi sesuatu pada Bowo. Tapi dia juga tidak bisa memaksakan perasaannya. Di hati Ciara hanya ada Elzio, dan Bowo hanya dia anggap sebagai teman.

Ciara mengambil ponselnya yang ada di tas untuk menghubungi Bowo. Belum sempat Ciara mengirimnya, pergelangan tangan Ciara di pegang seseorang yang membuatnya menoleh pada sang empu.

"Gw mau ngomong sama lo, Ra," ucap Elzio yang sudah berdiri di samping Ciara.

"Gw nggak ada waktu," jawab Ciara ketus lalu menarik paksa tangannya agar tangan Elzio terlepas.

"Sebentar aja, Ra," mohon Elzio yang tidak dihiraukan Ciara. Gadis itu lebih memilih untuk mengirim pesan pada Bowo.

"Kalo sahabat gw nggak mau, nggak usah maksa," sindir Nisa tanpa menatap Elzio.

Merasa situasinya tidak tepat, dengan berat hati Elzio berlalu meninggalkan Ciara. Sedangkan Ciara yang tadinya sibuk dengan ponselnya, kini mengalihkan pandangannya pada Elzio yang sudah duduk di tempatnya. Kali ini Ciara sedang berusaha mengendalikan perasaannya agar tidak terlalu berharap pada Elzio.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, tapi Ciara baru saja keluar dari kelasnya yang sudah sepi. Bahkan lapangan yang biasanya ramai pun terlihat sepi. Ciara berjalan di koridor sambil melihat ponselnya. Ciara semakin khawatir saat Bowo tidak juga membalas pesannya.

"Apa gw udah keterlaluan sama Bowo ya?" batin Ciara, "tapi gw nggak ada nyinggung perasaan dia tuh, cuma nolak perasaannya aja kan?" sambungnya membatin.

Bruk!

"Awh!" rintih Ciara saat dahinya menabrak seseorang hingga tubuhnya terpental beberapa langkah ke belakang.

Ciara berdecap saat melihat orang yang dia tabrak adalah Elzio. Tidak ingin berlama-lama dengan Elzio, Ciara berlalu melewati lelaki itu begitu saja. Tapi langkahnya terhenti saat Elzio mencekal pergelangan tangannya.

"Apa sih, Yo!?" tanya Ciara ketus sambil berusaha melepaskan cekalan Elzio. Tapi tenaga lelaki itu lebih kuat darinya.

"Lo kenapa jadi cuek dan menghindar dari gw sih? Secepat itu perasaan lo berubah?" tanya Elzio yang membuat Ciara mengangkat alisnya sebelah.

"Terus gw harus gimana? Harus ngejar-ngejar cowok yang udah punya pacar dan nggak ada perasaan apapun sama gw?" sarkas Ciara menatap Elzio kesal.

Melihat Ciara emosi, Elzio menarik tangan Ciara agar gadis itu lebih dekat dengannya. Elzio menatap Ciara lekat tanpa melepaskan pergelangan tangan gadis itu. Elzio dapat merasakan deru nafas Ciara yang menyapu wajahnya. Cukup lama mereka saling tatap dan menyelami perasaan masing-masing. Sampai akhirnya Elzio mengarahkan tangan Ciara pada dada kirinya.

"Rasain detak jantung aku, Ra! Beberapa hari ini dia selalu berdetak dua kali lebih cepat saat aku dekat sama kamu," ungkap Elzio tanpa melepaskan tatapannya dari manik mata Elzio.

Merasakan detak jantung Elzio yang sama berdebarnya, Ciara menjadi gugup dan memalingkan wajahnya. Pipinya terasa memanas mendengar Elzio menggunakan panggilan aku-kamu.

"Aku nggak tahu mulai kapan, tapi aku punya perasaan yang sama ke kamu. Bahkan sebelum aku tahu kalau Catherine selingkuh. Lagi pula aku sama Catherine udah putus. Kejadian tadi pagi yang kamu lihat nggak seperti yang kamu pikirkan. Aku cuma nolongin Catherine karena mobilnya mogok," jelas Elzio panjang lebar, berharap Ciara mempercayainya.

Ciara menoleh dan kembali menatao Elzio, "jadi, lo mau jadiin gw pelampiasan setelah lo putus dari Catherine?" tanyanya. Dadanya terasa sesak saat mendengar ucapannya sendiri. Rasanya benar-benar menyakitkan jika Elzio hanya menjadikannya sebagai pelampiasan.

"No! Aku nggak mau jadiin kamu sebagai pelampiasan. Kalo aku boleh minta, apa kamu mau nunggu aku buat lepas sepenuhnya dari Catberine? Aku sayang sama kamu, Ra. Aku nggak mau nyakitin kamu," jelas Elzio sambil mengusap pipi Ciara menggunakan tangan kanannya.

Ciara menatap manik mata Elzio untuk mencari celah kebohongan di sana. Tapi tidak ada, Ciara merasa jika Elzio tulus mengatakannya. Ciara masih terdiam, memikirkan jawaban yang tepat untuk Elzio.

"Berapa lama gw harus nunggu? Gw emang sayang sama lo, Zio. Tapi gw nggak mau buang-buang waktu untuk sesuatu yang nggak pasti," ucap Ciara meski kenyataannya dia akan tetap mencintai Elzio sampai hatinya lelah.

"Sebulan, kasih aku waktu sebulan," ucap Elzio penuh keyakinan sambil memegang kedua tangan Ciara.

"Okey, gw akan tunggu," jawab Ciara yang membuat Elzio tersenyum lega. Elzio langsung memeluk Ciara dan mengusap sayang surai gadis itu.

END....

GANTUNG BANGET NGGA SIH ENDINGNYA? 🤣🤣

THANKS BUAT KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU

SEMOGA BISA DITERBITKAN YAA

Elzio [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang