10

108 15 5
                                    


"Gue anter."

Setelah bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid berhamburan menuju gerbang, rasanya ingin cepat cepat keluar dari sana setelah seharian berpikir keras menuntut pelajaran.

Di sisi lain, dua orang remaja sedang sedikit bersiteru.

"Gak usah, aku mau sama Ella aja."

"Gue anter." Angkasa bersikeras menghantar Raya.

Raya yang baru selesai memasukan buku bukunya ke dalam tas menghela napas. "Kamu pulang duluan aja, aku ada urusan sama Ella." Raya menghadap Angkasa sepenuhnya.

Gaviella rasanya seperti sedang menjadi nyamuk yang menyaksikan dua pasangan itu bersiteru.

"Gue nggak boleh tau urusan lo?" Ujar Angkasa menatap Raya.

Raya menghela napas dalam. "Aku mau pulang, mau izin buat nginep di rumah Ella, nanti kamu jemput di rumah Ella aja."

"Yaudah, sekalian biar gue tau rumah si Ella." Angkasa bersikeras sekali.

"Hello Angkasa... gue Ella btw. Gak usah pake si itu itu." Ucap Gaviella sedikit kesal.

Angkasa mendengus. "Gue anter." Dia menatap Raya lekat seolah keinginan nya tidak mau di bantah.

"Sa, cewek lo ada urusan lain kali... mau bareng gue aja nggak? Kita nge cafe dulu, sekalian bareng Hazel." Ucap Nakula yang juga turut menyimak perseteruan Angkasa dan Raya.

Tak lama setelah Nakula berucap seperti itu. Sosok seorang gadis masuk ke kelas mereka, mendekat ke arah Nakula.

Hazel tersenyum tipis, menatap Angkasa. "Sa, mau pulang?" Tanya Hazel. Angkasa menatap nya sekilas kemudian mengangguk.

"Ayo Ray." Ajak Angkasa lagi sembari menatap Raya.

Kali ini Raya terdiam. Kedatangan Hazel rasanya benar benar membuat canggung.

"Gue sama Naku mau ke cafe, lo mau ikut gak, Sa?" Hazel menatap Angkasa dengan mata sedikit berbinar. Namun kemudian ia sadar akan keberadaan Raya disana. "Ehm... maksud gue, kalian?..."

"Ay gue duluan deh, gue tunggu di mobil ya kalo jadi bareng." Gaviella melangkah pergi. Nakula menatap dalam diam punggung gadis itu yang menjauh.

Raya menatap ke arah Angkasa. Terlalu canggung untuk dia berbicara.

Angkasa menggenggam tangan Raya. "Pulang sekarang?" Tanya Angkasa menatap teduh Raya.

"Aku ikut gimana kamu." Ucap Raya, pada akhirnya dia harus mengalah pada Angkasa.

"Sorry gue masih ada urusan Zel, duluan." Angkasa menarik Raya pergi dari sana.

"Kamu yakin gak mau ikut kumpul? Kalian udah lama gak ketemu kan?" Ucap Raya sembari berjalan di koridor.

Tangan Angkasa masih menggenggam tangannya.

"Enggak."

"Kenapa?"

"Mau anter lo."

Raya menghela napas. "Yaudah, terserah kamu."

"Aku tunggu di gerbang aja ya, sekalian bilang ke Ella, kamu ambil motor di parkiran." Ujar Raya di angguki Angkasa.

Setelahnya, mereka berpencar. Raya menghampiri mobil Gaviella, menyuruh gadis itu untuk pulang duluan.

"Lo yakin Ay?"

"Iya duluan aja El, nanti gue nyusul ke rumah lo."

"Oke kalo gitu. See you di rumah gue." Gaviella melambaikan tangan nya sebelum mobil nya benar benar pergi.

ANGKASA Untuk RAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang