8

105 14 1
                                    

Seorang gadis berjalan menyeret kopernya di lantai bandara. Tak lama kemudian seorang pria yang merupakan supir keluarganya menghampiri.

"Selamat datang kembali non Hazel."

"Bapa sendirian?" Gadis itu menoleh kesana kemari berharap ada orang lain yang menjemputnya disini.

"Saya sendirian, non." Jawab si supir.

Ia menghela napas. Tidak sesuai ekspetasi, seharusnya minimal ada salah satu dari sahabatnya menjemput.

"Non Hazel mau langsung pulang atau bagaimana?" Tanya sang supir pribadi keluarga nya.

Hazel menghela napas. "Langsung pulang aja pak."

~●●●●●●~


Raya yang sedang membaca buku di meja belajar, cukup terusik dengan notifikasi ponsel yang ia letakan di sebelahnya.

Raya mengeryit saat sebuah nomor tak di kenal mengirim pesan bertubi-tubi.

"Angkasa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Angkasa?..." Gumam Raya mengeryitkan alis.

Raya berdecak lumayan kesal dengan sikap Angkasa yang terkesan selalu memaksa dan semaunya sendiri tanpa memperdulikan pendapat dan persepsi orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raya berdecak lumayan kesal dengan sikap Angkasa yang terkesan selalu memaksa dan semaunya sendiri tanpa memperdulikan pendapat dan persepsi orang lain.

Raya berdecak lumayan kesal dengan sikap Angkasa yang terkesan selalu memaksa dan semaunya sendiri tanpa memperdulikan pendapat dan persepsi orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANGKASA Untuk RAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang