because the opportunity is there
not to be wasted🪷
SPECIAL PART : DITA N DARREL
Weird FeelingDRRT.. DRRT
HP di meja kaca itu bergetar meminta diangkat. Dengan malas, Dita beranjak dari sofa dan meraih ponselnya. Darrelio Alaska, begitulah nama yang tertulis di layar.
DEG
Entah kenapa Dita menjadi gugup. Dengan penuh pertimbangan gadis itu mengangkat teleponnya.
"Ha–halo?" sapa Dita
📞 "Ah, hallo Di" seru Darrel dengan suara agak sengau dan serak, beneran sakit ternyata
"Kenapa?"
📞 "Kok lo engga jenguk gue sih? Ada PR engga? Aduh, kepala gue pusing banget nih. Gue kerumah lo boleh? Gue engga bisa belajar sendiri dengan kondisi kayak gini" cerocosnya dalam sekali tarikan nafas
"Hah? Ke rumah gue? Rel, lo mau nyebar virus atau gimana? Kalau emang pusing ya istirahat. Kalau besok belum sembuh ya engga usah masuk lah" balas Dita
Terdengar suara bersin dari seberang. 📞 "Yaelah, Di. Please, gue bosen banget di rumah. Nyokap gue lagi pergi arisan, tadinya sih mau jagain gue aja. Tapi gue engga enak sama dia jadinya gue suruh nyokap tetap pergi. Bang Deril juga lagi kuliah. Di rumah gue sendirian" ucapnya dengan nada manja
"Emang bi Wati sama pak Udin kemana?" tanya Dita menyebutkan kedua nama pembantu di rumah Darrel
📞 "Bi Wati lagi nebus obat gue di apotik, pak Udin biasalah jaga di depan rumah. Di, gue ke rumah lo ya" pintanya sekali lagi
Dita mendengus sebal. "Aduh Rel. Lo mau naik apa ke sini? Rumah lo kan lumayan jauh"
📞 "Gue bisa naik motor. Masih kuat kok"
"Big No, lo sakit ya! Engga usah banyak gaya mau naik motor segala. Gue engga mau nanggung kalau lo kenapa-napa di jalan"
📞 "Ya gue emang lagi sakit, siapa bilang gue udah sembuh" ujar Darrel kembali
Engga lagi sakit, engga lagi sehat. Sama aja sifat nyebelinnya engga ilang. Pikir Dita
"Kalau lo masih ngotot ke rumah gue juga, biar gue aja yang ke sana. Engga tega gue denger suara lo yang kayak orang siap merenggang nyawa" asal si gadis seraya bangkit dari sofa
📞 "Sumpah, ngomongnya ngawur lo Di! Gue masih idup woy"
Dita tertawa. "Sorry. Ya udah gue tutup dulu telfonnya, lima belas menit lagi sampe sana"
📞 "Weh beneran ke sini? Ahaha ciee perhatiannya" diseberang sana, Darrel ikut tertawa. Senang mengetahui si gadis cukup perhatian padanya
"Diem atau gue engga jadi ke sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCHANGE
Novela JuvenilRESE. Satu kata pamungkas yang bisa menggambarkan sosok Erlangga di mata Nanda. Laki-laki berperawakan tinggi nan tampan, yang selalu berekspresi dingin dan memiliki sikap angkuh keterlaluan. Berurusan dengan Erlangga adalah opsi terakhir dalam kamu...