NJ-22

23.8K 1.1K 46
                                    

Mata indah bak kucing milik Aisley itu mulai berkedip-kedip berusaha menyesuaikan retina matanya dengan cahaya disekitarnya.

Ini masih sangat pagi, jadi cahaya disekitar Aisley masih serba gelap. Hanya ada lampu tidur sederhana berbentuk bunga yang menyala itu sih sebagai penerangan.

Sontak tatapannya langsung tertuju pada langit-langit dikamar yang ia tempati ini.

Benar, ia lupa kalau kini ia tengah berada di kamarnya yang ada di rumah Pak Ali.

Kemarin setelah ia keluar dari mansion keluarga Hayes, Aisley dengan dibonceng oleh Raden menggunakan motor butut Raden pun pulang ke rumah Pak Ali yang berada di pedesaan. Sedangkan Pak Ali, Bu Leha, dan kopernya pergi ke desa menggunakan sebuah taksi.

Sebenarnya Pak Ali ingin naik angkutan umum seperti Bis atau angkot saja, akan tetapi Aisley memaksa Pak Ali untuk naik taksi saja dengan alasan Aisley ingin menitipkan kopernya. Dan akhirnya pun Pak Ali menurut.

Serasa dejavu, Aisley kembali menikmati tidur nyenyak lagi semalam. Rasa nyenyak yang sama seperti saat ia tidur setelah makan malam dengan gurami bakar. Bedanya semalam ia tidak makan gurami bakar, melainkan masakan rumahan sederhana yang sangat ia rindukan.

Aisley tiba-tiba teringat dengan janjinya kepada Bu Leha semalam untuk menemani Bu Leha ke pasar pagi ini.

Dengan segera ia beranjak dari tidurnya, lalu pergi ke kamar mandi yang ada di rumah ini. Tak lupa ia membawa handuk dan juga pakaian ganti.

Karena akan ke pasar, ia akan mengenakan kaos lengan pendek dan celana training saja.

Mandi di pagi hari memang terasa sangat segar. Namun, juga dilengkapi hawa dingin yang membuat Aisley malas untuk mandi lama-lama. Hingga tak butuh waktu lama pun ritual mandinya selesai. Aisley pun keluar dari kamar mandi dengan sudah rapi mengenakan pakaian ganti yang dibawanya tadi.

Yang dilakukannya setelah itu adalah mengenakan skincare secukupnya, lalu ia pergi menghampiri Bu Leha yang tengah sibuk di dapur.

"Ibu, Ais udah siap. Ayo ke pasar sekarang!" Seruan Aisley langsung membuat Bu Leha yang tengah membuat teh untuk suaminya seketika kaget.

"Ya ampun, kamu ini ngagetin Ibu aja!"

"Hehehe, maafin Ais, Bu. Ke pasarnya sekarang aja yuk! Aku pengen cobain jajanan pasar kayak nagasari dulu lagi!" ucap Aisley dengan wajah yang sangat penuh semangat.

Dia memang memerankan sosok Aisley, anak manja diperkotaan yang terlihat penasaran akan jajanan pasar. Tapi, sebenarnya ia memang sedang rindu dengan jajanan pasar yang sering dikonsumsinya dulu. Di kehidupannya yang sebelumnya~~

Bu Leha senang melihat raut antusias dari Aisley. Ia juga merasa bersyukur karena Aisley tampak tak kepikiran dengan Tuan Besar, sang ayah kandung yang tega menamparnya didepan orang tak penting seperti ia dan keluarganya.

Jika sampai Aisley kepikiran dan tampak murung sekalipun Bu Leha akan berusaha menghiburnya. Atau mengajaknya berbincang-bincang serius.

"Memangnya kamu sudah mandi?" tanya Bu Leha dengan jahil.

Aisley mengerucutkan bibirnya. "Ibu! Aku udah mandi ya!"

Bu Leha terkekeh kecil seraya meletakkan teh milik suaminya dimeja makan. Setelah itu ia langsung menyambar dompetnya yang berada di atas kulkas.

"Iya, iya Ibu percaya. Yaudah, ayo berangkat!"

"Yeay!!"

Keduanya pun berjalan beriringan keluar dari rumah. Dengan tujuan pasar terdekat, mereka berdua terus berjalan beriringan.

new journey!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang