-Hate To Be Love-18

5 2 2
                                    

Saat sedang makan

"Dek"panggil papa

"Ya?"jawabku singkat dengan menoleh sebentar lalu melihat makananku lagi

"Mulai sekarang Kenzie akan membantu papa untuk menjagamu"ucap papa

Setelah mendengar itu aku tersedak makananku, bang Dre pun segera memberiku air putih

"Papa mempercayai dia untuk menjagaku?"ucapku dengan nada bertanya tetapi menyinggung

"Ya memangnya kenapa?"

"Setelah dia melakukan itu semua kepadaku, mungkin papa bisa percaya, tetapi aku tidak, aku tidak butuh dia, jika memang bodyguard tidak bisa masuk ke sekolahku, aku bisa menjaga diriku"ucapku

"Bagaimana kamu bisa menjaga diri bahkan bela diri pun kamu ga bisa dek?"tanya papa

"Itu yang papa ga tau, bahkan aku sama bang Dre bisa menguasai teknik bela diri dari Evelyn, dia yang mengajari aku dan bang Dre, jika papa tidak percaya biarkan kami bertiga menunjukkannya"saut Devan

"Silahkan, habis makan kalian tunjukan"ucap papa dengan sedikit menyepelekan

"Papa jangan kayak gitu ke anak-anak!"ucap mama marah

"Maaf"

Aku selesai sarapan duluan karena sedari tadi mereka semua makan sambil berbincang sementara aku, aku hanya diam dan menikmati makananku

"Bang udah selesai belum?"tanyaku

"Sedikit lagi"ucap keduanya

"Baik aku mau jelasin ke Abang aja, kali ini kita tidak bertarung tetapi hanya memperlihatkan kekuatan, mungkin sedikit bertarung nanti"ucapku

"Aku ingin tau, apakah kekuatan kalian sudah melebihi ku, atau masih sama denganku"lanjutku

"Oke"jawab keduanya lagi

Setelah 5 menitan, akhirnya mereka berdua selesai

"Ayo dek"ucap Devan

"Hm"

Aku pun menyuruh anak buahnya untuk mengeluarkan mesin tinju yang bisa mengukur kekuatan

Pertama yang memukul adalah Andre
Dia mendapatkan skor 9552

Lalu kedua adalah Devan
Dia mendapatkan skor 9438

Lalu yang paling papa tunggu, aku
Aku mendapat skor 9985

Aku lebih tinggi dari pada mereka berdua dan itu membuat semua kaget kecuali Andre dan Devan

"Bagaimana bisa?"tanya mama terheran-heran

"Sudah sebenarnya dari hasil itu sudah terlihat saat bertarung siapa yang akan menang"ucap papa tiba-tiba

"Kalian bertiga duduk"ucap papa

Kami bertiga pun kembali duduk

Tiba-tiba tawa mama pecah

"Kenapa ketawa ma?"tanyaku

"Gapapa, lucu saja dua Abang kalah sama kekuatan adek bontotnya, apa lagi adek bontotnya cewek"jawab mama

Setelah itu suasana kembali hening, sampai papa memecahkan keheningan itu

"Tapi tetap saja kamu harus dijaga oleh Kenzie"ucap papa dengan nada mutlak

"Kenapa harus?"tanyaku dengan santai saat yang lain tegang karena mendengar nada mutlak papa

"Karena papa percaya dia bisa menjaga kamu"

"Kenapa papa bisa sepercaya itu sama orang yang udah menyiksa anak papa sendiri?"tanyaku dengan nada meremehkan sambil melihat ke arah Kenzie

"Adek jangan kayak gitu"ucap Devan

"Biarin aja bang, kelakuannya sama kayak papa, mau dibilangin kayak gimana pun kalau emang ga suka tentang sesuatu atau seseorang akan begitu"saut mama

"Oke deh"jawab Devan kalau kembali diam

"Kenapa papa ga bisa jawab pertanyaanku? Apakah tidak ada alasan yang dapat papa jelaskan kepadaku sampai papa bisa mempercayai dia?"tanyaku lagi

"....."papa hanya diam

"Ah, sudahlah aku pergi ke sekolah duluan"

"Naik apa? Pak Miko belum sampai"tanya mama

"Sama Kenzie aja"saut bundanya Kenzie

"Tidak usah terima kasih, aku bawa motor sendiri saja"jawabku

"Tapi dek-"ucap papa menahanku

"Ga ada tapi-tapi hari ini jadwal aku di perbolehkan, dan untuk papa, bicara dengan aku saat papa sudah tau alasan yang dapat di jelaskan kepadaku yang nyambung dan masuk logika"ucapku memotong pembicaraan papa

"Hati-hati ya dek"ucap mama

"Iya aku pergi dulu"ucapku sambil membungkukkan badan

Aku pun keluar dan mengambil motorku dari parkiran kemudian jalan ke sekolah

"Kalian berdua ga mau pergi ke sekolah sekarang?"tanya ayah Kenzie kepada Kenzie dan Ghea

"Ini mau jalan"ucap Kenzie

"Kalian bertiga ga ke kampus?"tanya bunda Kenzie

"Ini mau berangkat juga"jawab Aksa

"Hati-hati ya kalian"ucap ayah Kenzie

"Iya"jawab mereka semua

Aku naik motor dengan kecepatan pelan melewati jalan yang sedikit mutar karena ingin merasakan udara pagi yang menerpa tubuhku

Tetapi aku malah bertemu dengan orang yang paling aku hindari siapa lagi kalau bukan Kenzie

Kalau ga salah emang dia suka melewati jalan sini, dan karena ada dia yang tadinya aku berjalan pelan sekarang aku menambakan kecepatanku untuk menjauhi Kenzie

Tetapi Kenzie mengerjarku kembali

"Ngapain sih? Kenapa gua menjauh lu mendekat?"tanyaku dengan nada dingin dan tanpa ekspresi

"Kan gua di kasih tanggung jawab buat jagain lu, artinya gua harus berada di dekat lu"jawabnya

"Terserahlah, tapi ingat gua ga pernah percaya lu"ucapku

"Gua bakal bikin lu percaya sama gua"jawab Kenzie dan aku mengabaikannya

Aku dan Kenzie pun sampai di sekolah

~~~~~~~

Oke ceritanya sampe sini dulu nanti dilanjut di bab selanjutnya
Jika ada kesalahan perkataan mohon maaf
Jika ada kesamaan alur cerita mohon di maafkan
Jika ada kesamaan nama karakter mohon maaf
Ini semua dari imajinasiku
Terima kasih

Jangan lupa
VOTE
👇👇

Hate To Be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang