3. Ternyata Salah

138 19 2
                                    

Setelah selesai mandi Hilda tak langsung merebahkan dirinya diranjang, gadis itu mengambil ponselnya dan mulai berpose sebanyak mungkin, setidak dia harus buat perhitungan dengan lelaki Wijaya itu. Enak saja meninggalkannya sendirian di dalam apartement, yah sebetulnya Hilda bisa saja pergi bersantai atau bahkan menghabiskan waktunya dengan teman-temannya hanya saja gadis itu sudah berekspektasi sedari awal bahkan sebelum dia mendapatkan libur dia ingin menghabiskan nya bersama dengan Satya.

Me

Kau benar-benar tega membiarkan aku sendirian di apartement😡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau benar-benar tega membiarkan aku sendirian di apartement😡

Satya Wijaya
Aku tidak meninggalkan mu dengan sengaja, aku sedang bekerja.

Me
Tetap saja aku kesal dengan mu, ah tidak lebih tepatnya aku kecewa

Satya Wijaya
Maaf

Me
Tidak mau

Hilda bahkan tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat, Satya betul-betul tidak membalas pesannya lagi padahal di status WhatsApp nya lelaki itu masih online kok.

"Ah sial, aku kesal sekali bahkan foto ku saja tidak ditanggapi bahkan dibilang cantik saja tidak" habis sudah kesabaran Hilda, lelaki bermarga Wijaya itu memang menyebalkan.

Jadi daripada menghabiskan waktunya untuk marah-marah Hilda memilih untuk membaca buku saja lalu setelah dia berniat untuk tidur kembali, bosan juga tidak melakukan apa-apa lebih baik tidurkan?

Namun belum lama dia merebahkan dirinya, suara bel apartement terdengar dan itu semakin membuatnya kesal.

"Siapa sih yang datang berkunjung" sungutnya, jadi mau tak mau dia harus beranjak dan membukakan pintu.

"Ya sia..pa loh heh kau kan punya akses sendiri untuk masuk kenapa malah repot-repot membunyikan bel, buat kesal saja" tuh kan Satya bahkan belum sempat masuk tapi sudah diomeli saja.

"Katanya bekerja?" tanya Hilda sambil menutup kembali pintu apartement.

"Tidak kok, aku tadi hanya bercanda" jelas Satya, namun sepertinya jawaban tersebut belum cukup membuat Hilda puas "Bohong"

"Tidak sayang, aku memang tidak bekerja hari ini tadi aku pergi ke toko kue kesukaan mu dan membawakan minuman favorite mu juga" jelas Satya.

Hilda melirik ke arah plastik yang dibawa Satya, sepertinya memang berisi makanan "Kenapa tidak ajak aku saja kesana dan kenapa pergi sendiri?" cerca nya.

"Hanya ingin sendiri" balas Satya asal.

"Tcih menyebalkan" ujar Hilda lalu meninggalkan Satya sendirian di ruang tamu dia kesal, sangat malah, tapi disatu sisi dia juga senang ternyata lelaki itu hanya membohonginya itu artinya dia bisa menghabiskan waktu berdua dengan Satya.

Axiomatic [JANGKKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang