18. Jengkel

95 13 5
                                    

Di perjalanan pulang tak banyak percakapan yang terjadi, Hilda memilih memejamkan matanya sedangkan Celina masih bingung harus melakukan apa.

Dia sangat paham suasana hati anaknya itu pasti sedang buruk, dilihat dari tingkahnya dia pun pasti tidak mengenal perempuan dari masalalu Satya.

Melihat sikap Hilda yang seperti itu membuat Celina khawatir, Hilda tidak boleh banyak fikiran. Apalagi dia akan berangkat ke Paris nanti, Celina harus memastikan anaknya itu berangkat dengan keadaan baik-baik saja.

"Hilda" panggilnya.

Hilda hanya menjawab dengan deheman, matanya bahkan masih tertutup "Jika kau masih ingin tahu tentang masalalu Satya, kau harus menanyakannya langsung. Jangan terlalu percaya dengan gosip yang di katakan Tante Sarah" ujarnya.

"Aku tidak mau tau, tidak penting juga" ujarnya, kini dia menatap jendela.

"Jangan bohong, ibu tau kau pasti penasaran dengan peremp-"

"Sudahlah jangan dibahas lagi" potong Hilda  kesal.

"Jangan ajak aku bicara, aku ingin tidur" lanjutnya.

Satya rasanya kesal sekali dengan Hilda, gadis itu hanya membaca pesannya bahkan memblokir Satya hampir disemua sosial medianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satya rasanya kesal sekali dengan Hilda, gadis itu hanya membaca pesannya bahkan memblokir Satya hampir disemua sosial medianya.

Hanya instragramnya saja yang tidak.

Satya tau dia akan kesal, namun tak memperkirakan jika Hilda akan sampai memblokir aksesnya untuk menghubungi gadis itu.

Padahal bukan keinginan Satya juga berlama-lama disini, tapi kenapa dia tidak mengerti sih?

"Hah sial" umpatnya, Satya menyugar rambutnya kebelakang persis seperti orang yang sedang frustasi.

Pekerjaan banyak dia bahkan harus mengoreksi langsung perubahan konsep launching nya seperti yang Nicole bilang tadi jangan mengeluarkan koleksi formal untuk launching pertama.

Tanpa menunggu rapat dia segera meminta Danu untuk segera mencarikan nya agensi periklanan agar bisa segera membahas tentang pemasaran serta promosi produk nanti.

Melihat kelakuannya Hilda yang seperti ini membuat Satya ingin menyelesaikan semua perkejaannya lebih cepat.

Dia bahkan sudah mengirim banyak sekali pesan melalui dm Instagram, tapi Hilda sama sekali tidak membukanya.

TOK..TOK..TOK

"Masuk"

Nicole mengintip dari balik pintu sebelum masuk memastikan jika yang berbicara barusan adalah Satya.

"Ada apa lagi?" tanyanya.

"Jadi begini Sir, seperti yang saya bilang tadi mengenai launching baju, jika Sir masih tertarik dengan ide Saya mungkin bisa melihat dulu buku sketsa yang saya punya, siapa tau ada yang menarik perhatian" ujarnya sembari meletakkan buku sketsa berwarna hitam tersebut.

Axiomatic [JANGKKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang