Hari-hari berlalu setelah disibukkan dengan berbagai pekerjaan mereka masing-masing dan ditengah-tengah waktu istirahat Hilda dia mendapatkan telpon dari Satya, lelaki itu mengatakan sudah berada didepan studio pemotretan.
Satya Wijaya
Aku berada didepan studio pemotretan mu hari ini, temui aku jika kau sudah selesai bekerja, ada hal yang ingin ku bicarakanMendapatkan pesan seperti itu tentu saja perasaan Hilda mendadak cemas, lelaki itu tak biasanya bersikap begini.
Dia melihat jam di ponselnya, masih ada satu jam lagi sebelum dia melakukan sesi foto berikutnya, mungkin dia bisa menggunakan waktu istirahat ini untuk menemui Satya. Hanya berbicara, tak mungkin akan memakan waktu berjam-jam.
Satya Wijaya
Aku berada didepan studio pemotretan mu hari ini, temui aku jika kau sudah selesai bekerja, ada hal yang ingin ku bicarakanMe
Baiklah aku akan menemuimu, aku ganti baju terlebih dahuluSatya Wijaya
Pemotretan mu sudah selesai?Me
Belum, tapi aku masih punya waktu istirahat satu jam, jadi aku bisa menemuimuSatya Wijaya
Baiklah hati-hati.Setelah membalas pesan Satya, segara Hilda mengganti pakaiannya dan izin dengan managernya untuk pergi sebentar dan berjanji akan kembali sebelum sesi foto berikutnya dimulai.
Segera Hilda langsung masuk ke dalam mobil Satya "Kita mau kemana?" tanya Hilda.
"Kita cari makan, aku lapar"
"Tolong jangan ajak aku jauh-jauh dari studio"
"Iya" ujar Satya lalu melajukan mobilnya.
"Jadi kau benar-benar akan ke Paris?" ingatkan Satya, bahwa itu merupakan pertanyaan yang sudah dilontarkan Hilda yang ke sepuluh kali.
"Kau seperti meragukan kepergian ku" balas Satya, pasalnya lelaki itu sudah jengah ditanya dengan pertanyaan yang sama secara berulang-ulang.
Iya, jadi hal yang akan Satya bicarakan dengan Hilda itu perihal keberangkatan nya ke Paris.
Mood makan Hilda langsung hilang seketika, padahal dia sudah memesan banyak makanan, ugh nanti kalau dia rindu, dia tak bisa peluk-peluk Satya. Seminggu itu lama tau.
"Kau yakin akan pergi seminggu?"
"Tentu saja yakin, bahkan aku bisa lebih dari seminggu apabila terjadi kendala dipekerjakan itu" jelas Satya.
"Jangan, kau harus cepat-cepat pulang" sergahnya.
"Tidak bisa sayang, semua tergantung dengan pekerjaan" Satya mencoba memberikan penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axiomatic [JANGKKU]
FanfictionLama bersama, namun tidak terikat. Bagi Satya, dia sudah cukup memperlihatkan rasa sayangnya dengan tindakan, namun bagi Hilda itu semua belum cukup.