30. Down bad

97 17 6
                                    

Hilda baru saja dikabari oleh Meta jika vidio klip Travis akan dirilis sore ini, rasanya senang sekali ketika mendengar berita tersebut setelah melakukan banyak sekali proses syuting.

Meta bilang kemungkinan besar dia akan ikut tampil kalau memang dibutuhkan itu pun hanya untuk konser Travis jika comeback berhasil.

Ya semoga saja comeback Travis sukses, lelaki itu sudah bekerja keras untuk ini. Hilda segera menghubungi Travis untuk mengucapkan selamat.

"Hallo?"

"Hai Travis, bagaimana kabarmu?"

"Tentu saja baik, apa yang membuatmu menghubungiku pagi-pagi begini?"

"Ah iya ku dengar dari Meta jika lagu mu akan dirilis hari ini, selamat Travis semoga orang-orang menyukai lagumu"

Terdengar kekehan disebrang sana.

"Kau mentertawaiku?"

"Tidak, tentu saja tidak. Aku juga ingin mengucapkan terimakasih padamu"

"Semoga comeback kali ini sukses" lanjutnya.

"Semua orang pasti akan menyukai lagu ak-"

Hilda terlonjak kaget sebab Satya baru saja memeluk pinggangnya, dia menyandarkan kepalanya di bahu Hilda dan menghirup aroma gadis itu membuat Hilda merasa geli.

"Jika comeback kali ini berhasil kau harus menyiapkan waktumu untuk ikut konser denganku"

"Haha aku akan menunggu waktu itu"

Hilda tertawa untuk menutupi rasa geli yang Satya ciptakan, lelaki itu memang semakin sering menempel padanya akhir-akhir ini.

"Travis telponnya ku tutup dulu, aku masih harus bekerja"

"Baiklah Hilda"

Setelah mematikan sambungan teleponnya dia berbalik menghadap Satya "Apa yang kau lakukan barusan?" tanyanya.

"Kau pikir saja sendiri" dia menarik Hilda kedalam pelukannya.

"Satyaa" hardiknya.

"Romantis sekali menelpon pagi-pagi" sindir Satya.

Dia bukannya tak mendengar jika Hilda mengatakan Travis tadi ditelepon, membuat moodnya buruk saja. Padahal proses syuting sudah selesai harusnya mereka tak menghubungi satu sama lain lagi.

"Memang romantis" balasnya.

"Tetap saja aku yang tampan"

Hilda mencebik setelah mendengar ucapan nyeleneh Satya, lelaki itu tiba-tiba sekali berucap demikian "Dasar tidak nyambung" ujarnya.

"Aku bilang aku lebih tampan daripada Travis"

"Tampan itu diakui bukan mengakui"

"Terserah, pokoknya kau tidak boleh menghubunginya lagi"

"Tidak mau, enak saja membatasi lingkup pertemanan ku"

"Ya sudah, kalau begitu aku akan menghubungi Nicole terus-menerus" ancamnya, Hilda hanya mencebik tidak mempan, toh Nicole sudah memiliki kekasih dan jangan lupakan gadis itu sering sekali menjelek-jelekkan Satya.

"Dia tidak akan tertarik padamu"

Masih dengan posisi yang sama Hilda mengeratkan pelukannya pada Satya, senang sekali rasanya menjahili lelaki kaku itu. Andai saja Nicole tau jika Satya yang kerap kali dicap kaku ini adalah lelaki yang sangat menyukai sentuhan fisik, seperti berpelukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Axiomatic [JANGKKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang