15. Dinner

105 12 10
                                    

Ini adalah hari kelima Satya berada di Paris namun pekerjaannya bahkan belum seratus persen beres, besar kemungkinan dia akan berada lebih lama lagi disini. Dan untuk proses pembangunan butik yang sempat tertunda kemarin baru akan dimulai minggu depan jadi sampai pembangunan itu belum dimulai Satya akan menunggu terlebih dahulu.

Pengerjaannya mungkin tak akan lama sebab mereka hanya akan melanjutkan sisa pembangunan yang belum sempat dikerjakan saja. Berbicara soal bangunan butik tersebut, proses pengerjaannya sudah mencapai tujuh puluh persen. Sisanya nanti akan diurus oleh orang-orang kepercayaannya.

Dan saat ini Satya sedang mengunjungi garment, tempat dimana dia memproduksi berbagai macam model pakaian namun dengan jumlah yang terbatas, melihat bagaimana desain dan bahan yang mereka pilih membuat Satya optimis jika produk mereka akan laku dipasaran, apalagi dikalangan gen Z.

Seperti visi kerjanya, mereka ingin menciptakan produk yang berkualitas namun dengan harga yang sangat terjangkau untuk semua kalangan, khususnya gen Z.

Scenic merupakan merek dagang yang dipilih langsung oleh Satya. Arti dari Scenic sendiri adalah "indah" ini mempresentasikan bagaimana orang-orang yang memakai produk mereka akan terlihat "berpenampilan cantik" .

Rencananya setelah ini Satya akan datang ke rumah Anthony untuk memenuhi undangan makan siang waktu itu namun karena tak punya cukup waktu jadilah Satya bilang pada Anthony agar diganti dengan makan malam saja. Tentu saja dia mengajak Danu bersamanya.

Dalam perjalanan menuju rumah Anthony baik Satya maupun Danu sama-sama diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Satya sendiri masih sibuk berkirim pesan dengan Hilda, jadi setelah mereka melakukan face time pada hari itu keduanya sepakat untuk tetap saling bertukar kabar, perbedaan waktu tak menghambat keduanya untuk tetap berhubungan.

Dan Hilda sendiri, setahu Satya saat ini sedang disibukkan dengan proses syuting dati vidio klip Travis. Kemarin malam saat keduanya sedang melakukan panggilan telepon lagi, gadis itu sudah merengek meminta Satya untuk segara pulang, duh kalau begini ceritanya Satya jadi tak tega untuk memberitahukan Hilda jika dia akan menetap lebih dari seminggu.

Dia pasti akan merajuk dan Satya tidak bisa membujuk gadis itu langsung seperti yang biasanya dia lakukan, tapi terserahlah sebab saat ini Satya harus fokus dulu dengan makan malamnya perihal Hilda nanti akan dipikirkan lagi.

"Pak, kita sudah sampai" ujar Danu tepat ketika mobil yang mereka naiki berhenti.

Lalu keduanya turun dan melangkah masuk kedalam rumah, keduanya disambut hangat oleh maid yang bekerja disana.

"Selamat datang tuan, silahkan masuk" ujar salah satu dari mereka mempersilahkan.

"Mari tuan, saya akan mengantarkan kalian bertemu dengan Tuan Anthony" lalu mereka pun berjalan menuju ruang keluarga.

Disana sudah ada Anthony dan istrinya, meskipun sudah cukup berumur tampilan keduanya masih tampak fresh.

"Hello Mr. Wijaya, nice to meet you again" Sapa Anthony lalu menyalami Satya dan Danu diikuti oleh Istrinya.

"Senang juga bertemu dengan mu Tuan Anthony, terima kasih atas undangannya ini suatu kehormatan bagi Saya" ujar Satya.

"Dan perkenalan ini adalah Istri saya, Tiffany" Anthony memperkenalkan istrinya.

"Sayang, ini adalah tuan Wijaya dia merupakan rekan kerja dari Indonesia" lanjut tuan Anthony.

"Senang bertemu Anda Nyonya Tiffany"

"Terimakasih, silahkan duduk anggaplah rumah sendiri" Nyonya Tiffany mempersilahkan mereka duduk.

Lalu dia memanggil maidnya dan meminta mereka untuk membawakan minuman kemari.

Axiomatic [JANGKKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang