24. Party

71 13 5
                                    

Ini merupakan hari terakhir Hilda berserta tim berada di Paris sebab proses syuting sudah selesai, sesuai dengan dugaannya dia tak punya waktu untuk bertemu dengan Satya.

"Meta aku masih punya jadwal bekerja sehabis dari sini?" Hilda bertanya pada managernya yang saat ini tengah asik  memakan cokelat.

"Seingatku kau harus menghadiri event wake rose kau tidak lupakan jika mereka baru saja merilis produk baru?"

Ah betul juga, Hilda baru ingat jika dia adalah brand ambassador dari merek kosmetik tersebut, terlalu banyak disibukkan dengan syuting membuat dia sampai lupa dengan agendanya, untung saja ada Meta yang selalu siap mengingatkannya.

"Jadi aku tidak bisa menetap disini lebih lama lagi?" Hilda memastikan.

"Bisa kok, kan eventnya akan diadakan empat hari lagi"

Dia punya waktu semalam lebih lama untuk tinggal "Kalau begitu kalian pulang duluan saja, aku akan menginap satu malam lagi" ujarnya.

"Memangnya apa yang akan kau lakukan disini?" tanya Meta.

"Aku belum puas berkeliling sebab waktu ku dihabiskan untuk syuting" rengeknya, sedangkan Meta yang mendengar jawaban Hilda barusan merotasikan matanya malas.

"Dasar, bilang saja kau ingin shopping"

Ini juga tidak salah sih, tapi alasan utamanya untuk tinggal semalam lagi tentu saja Satya.
Karena syuting sudah selesai jadilah Hilda berencana untuk menatap di tempat Satya saja.

Jadi setelah syuting selesai beberapa kru sedang mengadakan makan malam di sebuah restoran, Hilda tentu saja diundang setelah acara selesai nanti dia akan berbicara dengan Travis.

"Cheers untuk comeback Travis!" ujar produsernya, kini mereka sudah berada direstoran sebagai bentuk apresiasi karena sudah menyelesaikan syuting pertama mereka.

Lalu setelahnya akan diadakan pertemuan lagi untuk membahas lebih lanjut pembuatan vidio kedua.

"Selamat Travis, semoga comeback mu sukses" ujar Hilda pads Travis yang saat ini tengah memainkan ponselnya.

Lelaki itu memang terlihat tidak tertarik untuk ikut masuk dalam percakapan antar para kru. Membosankan pikirnya.

Jadilah dia bermain game di ponselnya saja.
Travis melirik kearah Hilda yang ternyata sudah duduk disampingnya, fokusnya masih pada game yang dia mainkan.

"Selamat juga untuk mu dan terimakasih sudah bersedia membantu" dia mematikan ponselnya "Aku yakin kau akan mendapatkan tawaran bernyanyi" ia melanjutkan ucapannya dan dibalas gelengan oleh Hilda.

"Tidak mau, aku sudah lelah dengan jadwal model ku" tolaknya keras.

"Dasar aneh, dimana-mana orang senang jika mendapat banyak tawaran kerja"

"Melelahkan tau, menjalankan dua perkejaan sekaligus malas juga berlama-lama di studio, tidak ada jendelanya" jujur saja Hilda tak begitu menyukai studio musik.

Travis melirik sinis "Enak saja" ujar Travis, sedangkan Hilda hanya terkekeh melihat reaksi lelaki itu.

"Apa yang akan kau lakukan setelah pulang nanti?"

"Aku ada event nanti, how about you?"

"Nothing, aku akan menghabiskan waktu ku dengan tidur"

"Idih idih dasar pemalas"

"Itu namanya berisitirahat bodoh, kau tidak tau? kasihan sekali pasti waktu mu banyak dihabiskan bekerja"

PLAK

Hilda memukul pelan lengan pria itu, enak saja Travis mengatainya bodoh dia tidak terima "Kau yang bodoh, aku ini pintar tau" belanya.

"Awhh sakit" ringis Travis sembari memegang lengannya yang baru saja dipukul Hilda.

Axiomatic [JANGKKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang