[BLIND] - The another antihero 9

74 18 3
                                    

.
.
.
Kalau ada yang bilang nge-joki itu jalan ninja supaya tugas kuliah or bahkan skripsi itu cepat selesai, ofc hal itu benar adanya. Karena terbukti sekarang Jisoo, seperti sedang menggunakan jasa joki tugas.

Bukan kaleng-kaleng sembarang Joki yang dia pakai, melainkan dosennya sendiri yang sudah dengan ringan tangan membuatkan semua tugas milik Jisoo.

Sudah selesai tepat pukul 7 malam waktu setempat, hp Jisoo lowbat, tapi dia tau waktu kok, pasalnya dia pakai jam tangan Patek Philippe seharga 952 juta di pergelangan tangan kirinya.

Well, wajar jika Jisoo masih punya sisa-sisa harta yang mahal seperti itu, meskipun 2 bulan lalu perusahaan milik Papa Dante krisis tapi harta atas nama Jisoo masih tersimpan dengan baik, termasuk perhiasan dan aksesorisnya yang ia sukai.

"Sayang makasi ya untuk discuss hari ini... uhmmm meskipun agak lumayan bikin aku capek, tapi results nya i like it so much!... yakin deh kalau nanti tugas aku dapet A+ semua"

Kata Jisoo, menatap Seokjin yang memang dengan jerih payah otaknya berpikir membantu membuat tugas mbak Tunangan.

Ya, bagi Seokjin tidak ada yang susah dari tugas² itu, hanya saja sesekali seokjin memberikan waktu untuk Jisoo agar ikut berpikir dan Seokjin mengajarinya membuat tugas secara baik serta teliti dengan kesimpulan akhir tugasnya agar sesuai dengan keinginan dosen.

Kuliah di UI itu tidak cukup berbekal dengan otak yang pintar, tapi harus dengan intensitas tajam cara penalaran mahasiswa agar bisa memecahkan teka-teki tugas yang dosen berikan.

Ibaratnya kalau bayi, ada istilah mempertajam sensorik dan motoriknya agar bisa tumbuh dengan sempurna. Jika jadi mahasiswa results yang diharapkan seperti itu juga. Bedanya ada dosen yang akan menguji hasil pembelajaran mereka selama kuliah 4 tahun, apakah layak di berikan gelar sebagai sarjana.

"You did a great job, study date and movie date done in same day, kamu pasti capek" kata Seokjin menanggapi Jisoo.

"Iyaa... sumpah sampek pegel-pegel banget badan aku" Jisoo mengeluh.

Dengan begitu Seokjin jadi punya ide. Supaya si kecil cewek cantik itu hilang rasa pegalnya yang menggerogoti badannya itu.

"Mau saya pijitin nggak? Dimana yang pegel Jis?" Tawar pria ganteng itu.

Jisoo yang posisinya duduk bersila di atas sofa dan laptopnya dia pangku diatas paha pun jadi agak kaget mendengar tawaran tunangannya itu.

"Uhmm nggak usah sayang, lagian nanti aku bisa peregangan sendiri kok hahaha... kalau segini mah masih belum ada apa-apanya" kata Jisoo.

"Oh iya? Emang yakin? Padahal saya bisa pijitin kamu sekarang... jangan khawatir sih, dijamin pijitan saya enak" kata Seokjin.

Jisoo jadi berpikir sejenak. Iya, memang benar dia merasa tangannya hampir copot pas ngetik tugas dan ngedit typo pada tugasnya juga, apalagi copas-copas cover tugas dan ngasik judul di file agar tugasnya tidak tertukar dengan file lain.

Ya, bagi Jisoo itu udah lumayan capek, ditambah emang ada discuss serius mengenai materi yang Seokjin Lead bersamanya.

Pikiran Jisoo mulai capek, enaknya sekarang rebahan, tapi Jisoo masih ada si kamar orang lain.

"Kalau emang sayang mau bantu buat ilangin pegel di tangan aku, okeylahh pijit dong" Jisoo pun akhirnya mau.

"- aku matiin laptop dulu" jelasnya.

"Udah di save tugasnya?"

"Udah sayang... yakali belum, bisa tantrum aku disini, capek² nugas malah nggak di save kan tolol namanya" sela Jisoo.

BLIND [JISOO-JIN] TAMAT!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang