[BLIND] - Steal the love from next door 5

53 9 0
                                    

.

.

.

.

Wajah khawatir lelaki itu membuat atensi Jisoo jatuh padanya, sebenarnya bukan perkara yang besar ketika Jisoo jatuh dari sepeda hanya saja kejadian itu menimbulkan keributan.

"Kim Jisoo gwenchana?" 

Pertanyaan pertama ketika wajah bervisual tampan dan cantik versi sudah dewasa itu bertemu.

Seokjin seperti terengah-engah napasnya ketika dia berlari dari arah sekolah dan menghampiri Jisoo yang sudah bisa berdiri tetapi sepedanya masih tengkurap di tanah. Sosoknya si pria itu datang membawa bala bantuan juga seorang bocah usia maybe 10 tahunan.

"aku fine... definitly i just fell down from my bake, dan lutut ku luka... kenapa sih kamu bisa ada disekitar sini?" tanya Jisoo ke pria itu.

of course arah pandang seokjin tertuju ke areal lututnya Jisoo yang memang celananya saja sampai robek, dan luka itu kotor serta berdarah butuh pengobatan segera. dan Seokjin siap menjadi team medis darurat untuk saat ini.

"kamu kenapa sih? bisa-bisanya jatuh dari sepeda? harusnya hati-hati dong... apa sepedamu remnya blong?" tanya cowok itu.

masih terekam jelas khawatir dan tidak percaya jika Jisoo yang ia sukai itu harus terluka. ingin rasanya Seokjin marah juga pada sepedanya Jisoo yang tidak bisa menjaga Jisoo dengan baik.

"jangan memotong topik, i ask you.. why kamu ada di mana-mana ?" tanya Jisoo.

"Jihoon tolong kamu amankan sepedanya teman Pak guru" pinta seokjin.

"kakak cewek ini teman Pak Guru? kok aku baru liat? teman Pak guru kan Ibu Nana dan bu Gominsi.." jelas Jihoon.

alis Jisoo berkerut, alright sekarang dia mendengar jika bocah itu memanggil Seokjin dengan sebutan Pak Guru. what a surprise! he is a teacher?

but look at the fit he wearing now.

jaket adidas, celana trening dan sepatu sport. guru model begini pasti mengajar olahraga right?

Jisoo diam.

Sementara Seokjin masih menatapnya dengan pandangan yang sama, si cowok bahkan sampai effort menepuk bagian baju dan celana Jisoo yang kotor karena debu.

"don't touch me" larang Jisoo. 

Pasalnya Jisoo tak tau apakah si Seokjin ini sudah berpawang atau tidak. Jisoo lupa tanya ke Eomma nya, dan sekarang Jisoo takut jika interaksinya dengan Seokjin bisa mengundang gosip. sumpah demi apapun Jisoo sangat trauma dengan gosip. dia benar-benar tak mampu jika harus menghandle masalah baru jika datangnya dari jalur gosip. Trauma mental itu real akibat sering jadi sasaran bulling di tempat kerja. 

"lukamu harus diobati.. bisa jalan?" tanya Seokjin kini serius ke Jisoo

"bisaaa.. aku kan tidak lumpuh" sela Jisoo.

"Yasudah di samping sekolah ada toko, kita bisa mampir kesana dan beli obat luka untukmu... sini aku papah" tawarnya dengan baik hati.

"Pak guru.. sepeda teman pak guru aku taruh di toko itu ya.. aku mendengar bell sekolah sudah bunyi, jam pelajaran terakhir akan di mulai.." kata Jihoon.

"iya boleh, makasi sudah membantu ya" Seokjin membalas. jihoon duluan yang jalan sementara Jisoo dan Seokjin akan menyusul ke toko itu nanti.

"kamu guru?" tanya Jisoo.

"iya, apa tidak dengar tadi muridku memanggil aku guru?" sela Seokjin.

"sulit di percayaaaaa ternyata kali ini kerjaanmu lumayan juga" puji Jisoo.

BLIND [JISOO-JIN] TAMAT!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang