Bab.08

625 37 14
                                    


⚠️Bab ini mengandung full adegan NC
Jika kurang nyaman boleh skip ⚠️

~~~~~


Terlihat seorang pria cantik yang tengah merapikan jasnya, ia buka beberapa kancing kemejanya menambah kesan seksi pada tubuh itu.

Dunk pun mulai berdiri dan meminum air pusing itu sekali teguh, Dunk bawa langkahnya menghampiri seorang pria yang menarik perhatiannya.

"Heyy"sapa Dunk dengan lembut.

"Kukira kau tak bisa"ucap pria itu berdiri dan langsung memeluk erat pinggang Dunk dengan posesif.

Dunk yg memang cantik dan menawan mampu menarik perhatian siapapun yang ada di sekelilingnya, sedari awal ia masuk tadi sudah ada seorang pria yang menghampirinya dan mengajaknya untuk bersama, tapi Dunk menolak karena dirinya yang tengah menunggu Joong, akan tetapi karena Joong yg tak kunjung datang membuatnya lelah menunggu dan mencari yang bisa ia ajak untuk bergaul.


~


Terlihat pergulatan yang sangat panas terjadi di sepanjang lorong, keduanya saling berciuman untuk mencari kenikmatan masing-masing. Lumatan, ciuman, kecupan terdengar samar-samar dikarenakan suara musik yang masih menggelegar di seluruh klub.

Dunk tarik tubuh lelaki itu untuk memasuki sebuah ruangan yang sudah ia pesan, ciuman keduanya terlepas saling menjamah tubuh masing-masing yang membuat keduanya terangsang.

Dengan kasar pria itu dorong tubuh Dunk ke atas kasur itu, kembali ia tindih tubuh yang lebih kecil darinya itu, dengan cepat ia kembali melumat bibir ranum itu dengan begitu kasar, keduanya saling membuka baju masing-masing dengan sesekali saling meraba untuk mencari kenikmatan.

Ciuman keduanya kini terlepas, lelaki itu mulai menjamah leher jenjang nan indah itu, ia hisab dan ia gigi leher putih itu sehingga meninggalkan jejak yang begitu jelas di kulit putih itu. Dunk mendongakkan kepalanya untuk memberi akses lebih untuk lelaki itu. Desahan keduanya saling bersahutan memenuhi ruangan itu hawa panas seketika menjalar saat keduanya kini sudah tak memakai sehelai benang pun.

Dunk balikan posisi keduanya yang membuat ia kini berada di atas lelaki itu, Dunk ambil sebuah pelumas yang terdapat di atas meja samping kasur itu, Dunk oleskan pelumas itu kepada penis yang sudah menegang, Dunk mulai mengocok penis milik lelaki itu dengan satu tangannya saja, karena satunya lagi kini tengah bermain di hole nya sendiri.

Dunk semakin mempercepat kocokannya saat merasakan milik pria itu kian mengeras, Dunk juga semakin mempercepat carinya yang tengah bermain di hole nya karena dirasanya merasa jika sebentar lagi dirinya akan keluar juga.


Akkkkkkkhhhhh....

AKKKKKKKHHHHH......


Desah nikmat keduanya bersamaan saat mencapai puncaknya, tubuh Dunk sedikit bergetar, akan tetapi maksudnya ini masihlah permulaan.

Dunk mulai mengangkat tubuhnya mensejajarkan hole nya di penis milik lelaki itu, Dunk ingin memasukkan penis itu ke hole nya , akan tetapi itu belum sempat terlaksanakan karena keduanya terkejut akibat sebuah suara pintu yang begitu keras.

Line Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang