Bab.26

296 30 4
                                    

Apartemen 2Nat.
Malam 02.33🙈


Kini keduanya baru saja memasuki hunian sederhana itu, Fourth yang kini sedang menggendong Aya dan Dunk yang membawa barang-barang keduanya.

Wajah keduanya terlihat begitu kelelahan, langkah keduanya yang terlihat malas menambah kesan lelah pada wajah keduanya yang semakin jelas. Ditambah hari yang semakin larut hingga menjelang pagi membuat mata keduanya sayup menahan kantuk, keduanya dibuat mengulur waktu yang semakin lama ketika harus meladeni permintaan Deddy dan Papi mereka yang terus-menerus membujuk keduanya untuk menginap bersama mereka di mansion.

"Dunk duluan"ucap Dunk sembari berjalan malas memasuki kamarnya, sama halnya dengan Fourth, ia juga langsung memasuki kamarnya dan membaringkan tubuh mungil Aya di kasur empuk itu. Fourth bawa langkahnya memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sedangkan di tempat yang berbeda Dunk dibuat terkejut ketika memasuki kamarnya, Dunk membulatkan matanya ketika melihat dua buah benda bulu di atas kasurnya.

Sedangkan di tempat yang berbeda Dunk dibuat terkejut ketika memasuki kamarnya, Dunk membulatkan matanya ketika melihat dua buah benda bulu di atas kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi



Dunk belum sempat membuka suara, suara pintu terbuka membuyarkan keterkejutannya, Dunk terdiam mematung ketika melihat Joong yang keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan boxer.

"Kau sudah pulang Baby"ucap Joong santai sembari mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

Dunk mengangguk bingung merespon ucapan kekasihnya itu, pikirannya ke mana-mana ketika melihat tubuh kekar sang kekasih.

Joong berjalan pelan menduduki dirinya di atas kasur, iya tarik salah satu boneka untuk dia peluk sembari memamerkan boneka itu pada Dunk.

"Lihatlah aku membelinya khusus untukmu, boneka sepasang ini pasti kau suka kan, saat di jalan tadi ketika aku pulang aku tak sengaja melihat boneka sepasang ini, Kau pasti menyukainya"ucap Joong girang penuh semangat menceritakan hal tersebut.

Dunk tersenyum paksa ketika melihat reaksi Joong, Dunk alihkan wajahnya ke arah lain sembari mencengkram kuat ujung bajunya, kembali ia tatap wajah gembira Joong yang kini masih fokus dengan merekanya tampak menyadari wajah tak nyaman Dunk.

"Emmm"ucap Dunk pelan sembari mengganggu sebagai tanda jawaban, senyum manis terukir di wajah cantik gitu.

"Aku bersihkan tubuhku terlebih dahulu"lanjut Dunk melangkah pelan menuju kamar mandi, Dunk tetap dirinya lama di cermin sembari mengelus wajahnya, terukir senyum yang sulit diartikan dari wajah indah itu.

Cukup lama Dunk pandang wajah itu dengan pikirannya yang berkecamuk memikirkan banyak hal, pandangan itu kian dalam melihat dirinya sendiri di dalam cermin itu, Dunk melamun menatap dirinya sendiri di depan cermin itu dengan tatapan yang kosong.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, belum sempat dia menjawab Dunk terlebih dahulu mendengar suara Joong yang menanyakan keadaannya.

Line Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang