Markas NPS
Ruang Pond 👊Terlihat seorang pria yang kini tengah berdiri tegak dengan tangannya yang mengepal kuat, Joong menatap tajam ke arah Pond yang masih terlihat duduk santai di kursi kekuasaannya, sedang di belakang Joong kini terdapat Gemini yang tengah menggendong seorang gadis kecil yang tengah tertidur.
"Dunk mana"ucap Joong menekan semua ucapannya.
"Menerima apa yang harus ia terima"ucap Pond tak kalah menekan setiap ucapannya seperti Joong.
Mereka sama-sama tak ingin meninggalkan suara takut membangunkan gadis kecil yang tengah Gemini gendong itu.
"Bang, kak Dunk dan Fou di mana"ucap Gemini ikut membuka suara.
"Aku sudah mengulangi ucapanku berkali-kali Gemini"ucap Pond menatap Gemini datar.
Yah kini mereka sudah berada di Thailand, setelah sore itu mereka langsung kembali ke Thailand pada malamnya, sesampainya di Thailand Dunk dan Fourth tiba-tiba kembali hilang paginya yang membuat Joong kembali panik, ditambah gadis kecil itu sudah dari tadi mencari kedua kakaknya tanpa henti.
"Sebentar lagi"ucap Pond, sembari mempersilahkan keduanya duduk di sebuah kursi yang tepat berada di depannya.
Joong pun mendudukkan dirinya dengan masih menatap Pond dengan tetapan tak suka.
"Berhentilah menatapku seperti itu"ucap Pond dingin.
"Aku memang seperti ini"ucap Joong datar.
"Ck, menyebalkan"ucap Pond membuang wajah tak ingin melihat tetapan membunuh pria itu.
Setelah cukup lama menunggu terdengar sebuah ketukan pintu yang membuat perhatian semua menuju ke arah pintu.
"Masuk"ucap Pond.
Pintu pun terbuka menampilkan orang yang mereka cari sedari tadi, terlihat Dunk dan Fourth yang berjalan santai ke arah mereka dengan tubuh yang terdapat beberapa luka beserta darah yang mengalir dari kedua tangan mereka.
Joong dan Gemini terdiam ketika melihat pujaan hati mereka terluka begitu parah, belum lagi bekas cambukan yang masih terlihat jelas di leher itu, kemeja putih yang mereka dua kenakan terdapat banyak noda darah serta baju yang terlihat sobek karena bekas cambukan.
Semuanya masih dalam keterdiaman hingga kedua pemuda manis itu berlutut di depan Pond.
"250"ucap Dunk.
"Lalu?"ucap Pond datar.
Dunk berdiri berjalan ke arah Pond, mengangkat lengan bajunya menampilkan urat-urat yang muncul dan terlihat kebiruan.
"Bertahan selama 5 hari"ucap Dunk.
"Mmmm"ucap Pond.
Dunk kembali berjalan dan berlutut di samping Fourth kembali seperti semula.
Pond pijat pelipisnya karena merasa pening dengan apa yang terjadi ini, iya tetap kembali kedua lelaki yang masih berlutut di depannya.
"Pergilah lanjutkan tugas kalian"ucap Pond.
Pond tatap Joong yang kini sudah begitu emosi, dapat dilihat amarah sungguh besar di wajah tegas itu, Gemini juga sangat seperti Joong tapi bedanya Gemini masih bisa terlihat tenang.
Joong berdiri dari duduknya ingin keluar dari ruangan itu akan tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Pond padanya.
"Jika kau tak ingin keduanya mati lebih baik cepat pergi dari sini"ucap Pond.
Joong tatap tajam pria yang masih terlihat duduk di atas kursi kekuasaannya itu, wajah Joong merah padam karena menahan emosi yang siap meledak kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Of Destiny
ActionSEBATAS INFO INI CERITA BXB (GEY) OBSESI 🧠 FRIEND ZONE 🫂 POSESIF🫀 JD/🔞 GF/🌚 PP/💋 WARNING🔞🔞🔞🔞🔞🔞. MENGANDUNG KEKERASAN.