Bab.18

388 40 11
                                    


Thailand....
Bangkok 22.34🫀

Sebuah mobil melaju kencang menembus ramainya kota Bangkok, Net yang sedang menyetir sesekali melihat ke arah sang tuan yang terlihat khawatir.

Joong dibuat kebingungan ketika pesan yang ia kirim sudah dari tadi belum dibalas dan hanya ceklis satu yang membuatnya sedikit khawatir, Joong tahu walau sesibuk apapun Dunk, ia tak akan pernah mengabaikan pesan yang dikirimkan nya, ditambah sikap Dunk tadi membuatnya semakin tak nyaman jika memikirkan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya mobil yang ia tumpangi kini sudah sampai di tujuan, Joong ambil tas kerjanya dan langsung berlari memasuki gedung apartemen itu, entah mengapa ia semakin gelisah saat dirinya sudah mulai mendekati pintu apartemen itu.

Joong buka pintu apartemen itu dengan sedikit keras, dengan cepat ia melangkahkan kakinya ke dalam ruangan itu berlari kesana kemari mencari keberadaan sang kekasih. Joong seolah tak memperdulikan tiga orang yang tengah berselisih di ruang tamu itu, ia masih fokus untuk mencari keberadaan Dunk, hingga di mana ia sudah mengecek seluruh rumah itu dan tak menemukan keberadaan Dunk dimana pun.

Joong yang tak menemukan Dunk pun membawa langkah besarnya ke ruang tamu, tepat saat dia di sana Joong langsung disambut dengan rengekan dari Gemini.

"Bang,,,,Fou kemana"ucap Gemini.

Gemini yang menyadari jika Joong mendekat pun langsung beralih kepada pria tegak itu.

"Bang, Kak Dunk sama Fou keluar tadi pake baju aneh"ucap Gemini mengadu pada Joong.

Joong yg mendengar itu pun seketika rahangnya mengeras menahan emosi, ia tetap tajam Pond yang masih dengan keterdiamannya seolah tak perduli dengan rengekan Gemini.

Joong tarik kasar krah baju milik Pond, keduanya saling pandang dengan begitu tajam, suasana sekitar sudah tak kondusif ketika perseteruan kedua dominan itu, Phuwin yang melihat itu pun mencoba mengisahkan keduanya tapi tak berhasil, keduanya masih saling memberikan intimidasi satu sama lain.

"Apa yang kamu lakukan"ucap Joong dengan penuh penekanan di setiap ucapannya.

"Bukan aku itu pilihan mereka"ucap Pond santai.

Joong mendengar jawaban itu pun ingin melayangkan satu pukulan kepada wajah itu akan tetapi aksinya dihentikan ketika sebuah tangan memegang lengan yang cukup keras.

Semua pandangan tertuju pada Gemini yang kini tengah menahan lengan Joong, Gemini yang menyadari tatapan itu pun seketika melepas tangan itu salah tak terjadi apapun.

Pond tatap Gemini dengan ekspresi yang sulit digambarkan.

"Kak Fou kak Fou"ucap Gemini kembali merengek, kali ini ia sudah tak merengek pada Pond lagi melainkan kepada Phuwin.

Phuwin yang tadinya terdiam melihat Gemini pun kembali tersadar, ia juga mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu, tapi bagaimanapun ia memaksa sedari tadi Pond sama sekali tak ingin membicarakan tentang hal itu.

"Tenanglah mereka takkan apa-apa"ucap Pond melepaskan genggaman Joong krah bajunya.

"Bagaimana jika mereka kenapa-napa, mereka juga manusia"ucap Gemini menjawab Pond dengan nada yang penuh dengan arti.

Kalimat yang dilontarkan Gemini itu berhasil memancing atensi Joong kembali.

Tapi kali ini berbeda, Joong terlihat lebih tenang dan terkendali tak seperti sebelumnya.

"Jelaskan"ucap Joong dengan penuh kalimat perintah.

"Kamu memerintahku?"ucap Pond salah tak terima.

Line Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang