Bab.14

417 38 9
                                    

Mansion Phuwin.
Pagi 04.05💋

Suasana yang begitu dingin mengawal seorang lelaki manis yang masih bergulat dalam tidurnya, Phuwin eratkan pelukannya pada guling yg menemani tidurnya sepanjang malam, wajah manis itu terlihat sangat nyaman dan damai.

Cklek....

Suara pintu terbuka sama sekali tak mengganggunya dalam tidur, Phuwin terlihat masih begitu nyaman dalam tidurnya.

Sedangkan kini, pria itu sudah semakin dekat pada tubuh mungil itu, Pond bawa tubuh besarnya memeluk tubuh yang lebih kecil darinya itu, Pond hirup aroma tubuh dari kekasih kecilnya itu.

"Sayang....aku lelah"lirih Pond dengan tetap memeluk tubuh Phuwin dari belakang.

Phuwin yang merasakan adanya memeluknya pun mulai terusik dalam tidurnya, ditambah nafas halus nan hangat yang mengenai lehernya itu sungguh sangat tak bisa diabaikan.

Phuwin peluk semakin urat gulingnya ketika tangan itu mulai merubah bagian bawah, Phuwin bisa merasakan sesuatu tonjolan yang amat keras mengenai celana.

"Sayang bangunkan aku jam 10 nanti"ucap Pond menurunkan celana Phuwin, Pond tersenyum ketika merasakan kekasih kecil yang kita memakai celana dalam.

Ahhh....

Desah Phuwin pelan saat merasakan sesuatu yang menerobos hole nya, benda itu menekan sungguh dalam sampai mengenai titik nikmatnya.

"Aku butuh energi"ucap Pond lagi setelah memasukkan penis besarnya itu ke sarangnya.

Phuwin yang merasa kurang nyaman pun sedikit menggerakkan tubuhnya yang membuat keduanya meringis persamaan.

"Jangan bergerak Sayang, aku ingin tidur"lirih Pond dengan suara seraknya.

Keduanya pun tertidur dengan posisi saling berpelukan untuk mengisi energi masing-masing, tidur keduanya terlihat begitu nyenyak bahkan sangat minyak.


Mansion Phuwin.
Pagi 07.34😫

Gemini dengan wajah yang cemberut memasuki mansion kakaknya, wajah itu terlihat begitu kusut dan menyedihkan, bahkan bawah matanya yang menghitam menggambarkan wajah frustasinya.

Gemini bawa wajah cemberutnya memasuki kamar sang kakak, wajahnya yang cemberut kini semakin cemberut saat melihat sang kakak yang kini tengah bermesraan dengan kekasihnya, Gemini semakin frustasi dibuatnya ketika kedua insan itu malah semakin menempel dan terlihat begitu menikmati pelukan itu.

"KAKAK"teriak Gemini begitu keras hingga membangunkan keduanya.

Phuwin yang mendengar teriakan itu pun seketika terduduk dari tidurnya, Phuwin dibuat semakin terkejut ketika melihat adik satu-satunya kini berjalan mendekatinya.

Pond yang juga melihat itu pun dengan cepat melepaskan penyatuan keduanya, untungnya ada selimut yang menutupi tubuh keduanya yang membuat Gemini tak bisa melihat apa yang mereka lakukan, Pond rapikan celana keduanya dengan cepat ketika langkah itu kian mendekat.

Gemini bawa langkahnya mendekati kedua kakaknya itu dengan kakinya menghentak-hentak kesal, ditambah wajah cemberutnya yang membuatnya terlihat sangat kusut.

Gemini melompat naik ke atas kasur itu menengahi keduanya, Gemini peluk tubuh Phuwin dan merengek seperti anak kecil.

"Huwaaa......kakkk......hiks....kak.....hikssss...Fouuuu....hikss"tangis Gemini pecah dalam pelukan sang Kaka.

Pond dan Phuwin yang masih loading karena baru bangun tak mengerti maksud dari anak itu, ditambah Gemini yang menggosok-gosokkan wajahnya di perut Phuwin dan sekali menjauhkan wajahnya untuk melap ingusnya di baju milik Pond.

Line Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang