Bab.13

470 36 3
                                    


Kini terlihat di sebuah meja makan yang sudah dipenuhi makanan, banyak berbagai jenis makanan yang disiapkan pria tampan itu untuk menyambut kepulangan sang pujaan hati.

Sesekali Joong akan melihat ponselnya dan bergantian melihat pintu menanti kehadiran Dunk, namun entah mengapa pria cantik itu sama sekali belum datang juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali Joong akan melihat ponselnya dan bergantian melihat pintu menanti kehadiran Dunk, namun entah mengapa pria cantik itu sama sekali belum datang juga.

"Apakah dia masih di jalan"ucap Joong pelan karena dirinya sudah menunggu cukup lama, makanan yg ia masuk juga sudah mulai dingin.

Cklek....

Suara pintu terbuka mampu membuat senyum indah di wajah Joong, dengan cepat ia alihkan pandangannya mengarah ke pintu, senyum indah terukir di wajah tampan itu untuk menyambut kehadiran orang yang selalu ia tunggu, akan tetapi senyum itu seketika sedikit memudar menampakan wajah yang sedikit kecewa, Joong berharap jika yang datang adalah orang yang ia tunggu, tapi malah dirinya mendapatkan jika yang datang adalah sang adik dari orang yang ia tunggu.

"Aw Abang udah datang dari tadi?"
"Kak Dunk mana"tanya Fourth lembut.

Yah Joong salah satu orang yang Fourth terima dalam lingkaran hidupnya, pria tinggi itu berhasil meyakinkan Fourth jika dirinya bisa menjaga sang kakak, awalnya Fourth menolak akan kehadiran lelaki tinggi itu akan tetapi Fourth yang melihat kesungguhan dari lelaki tinggi itu pun akhirnya luluh dan mulai menerimanya masuk di kehidupan keduanya.

"Dunk sudah bilang akan pulang tapi dia belum sampai juga"ucap Joong menjelaskannya sembari berjalan mendekati lelaki kecil itu.

"Bersihkan tasmu Abang udah masak"lanjut Joong mengelus pelan rambut lembut Fourth.

Fourth hanya mengganggu kan kepalanya untuk mengiyakan ajakan dari Joong, Fourth bawa langkah lesunya memasuki kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

Sedangkan untuk Joong sendiri, dirinya masih berdiri di depan pintu memandang pintu itu penuh harap.


Mansion Lertratkosum.

Dunk keluar dari mobilnya dan berjalan pelan memasuki mansion seluruh pandangan menuju padanya, tubuh yang penuhi darah dan bau amis yang menyengat mampu menarik perhatian seluruh orang yang di sana, tak ada yang berani menegur lelaki cantik itu, tatapan yang tajam, wajah yang tegas mampu membuat semua orang tunduk saat melihatnya.

"Astaga Sayang, kamu kenapa?"ucap New begitu panik ketika melihat tubuh sang putra yang dipenuhi darah.

"Pi,,,,Deddy ada"ucap Dunk to the point.

"Nanti saja obati dulu lukamu"ucap New ingin menyentuh tubuh sang anak, akan tetapi belum sempat dia menyentuh tubuh Dunk, Dunk lebih dulu menjauh.

New terkejut saat melihat reaksi sang putra yang tak ingin menyentuhnya, ia tetep mata indah itu begitu dalam.

"Ada apa, apa Papi salah Dunk"ucap New terlihat kecewa karena penolakan yg Dunk berikan untuknya.

"Bukan begitu Pi, Dunk kotor jika Papi memeluk Dunk nanti Papi ikut kotor, apa Papi tak lihat tubuh Dunk dipenuhi darah, sedangkan Papi sangat bersih"ucap Dunk melihat penuh arti pada New.

Line Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang