18. Mengantongi Restu

787 109 35
                                    

Malam ini up double chapter buat menemani kalian yang LDR ga bisa malam mingguan kayak author😔.

-------

Pagi itu fabiola dan kakak iparnya, Zidan. Akan melakukan flight ke Jakarta. Mereka saat ini berada di bandara internasional Raden inten II. Keluarga fabiola turut mengantarkan kedua orang itu menuju bandara.

Sebentar lagi pintu gate keberangkatan akan dibuka. Fabiola berpamitan pada kedua orang tuanya. Mereka berpelukan sejenak. Orang tua fabiola sendiri mungkin nanti akan terbang ke Kalimantan timur untuk menjenguk anak mereka jika ada waktu luang.

Zidan tak lupa berpamitan kepada sang istri yang akan ia tinggalkan di Lampung. Karena sebentar lagi ia akan berangkat tugas jadi ia akan menitipkan istrinya pada kedua orang tuanya. Selain lebih aman karena ada yang menjaga tentu nya Vira akan lebih nyaman saat ada yang menemani. Dibandingkan jika ia tinggal di bataliyon yang tentunya akan sepi tanpa kehadiran sang suami.

Selesai berpamitan fabiola dan Zidan pun mendorong koper masing masing dan berjalan menuju pintu gate keberangkatan.

Pesawat yang mereka tumpangi pun akhirnya terbang dari bandara internasional Raden inten II menuju bandara internasional Soekarno-Hatta.

Selama di penerbangan fabiola memilih tidur agar badannya terasa enak saat bangun nanti. Meninggalkan sang kakak disebelahnya yang sibuk mengutak-atik layar iPad nya.

Taklama kemudian pesawat mereka akhirnya landing di bandara tujuan. Selesai mengambil barang mereka di bagasi bandara mereka pun segera menunggangi mobil yang akan membawa mereka ke rumah Khalifah.

Fabiola rencananya akan diantar Zidan menuju kerumah Khalifah langsung. Selain memastikan sang adik sampai dengan selamat Zidan juga sebenarnya penasaran dengan sosok pengganti ariq itu.

"Kamu udah hubungi Khalifah kalo kita udah berangkat ke rumah nya dek? " Tanya Zidan.

"Udah bang.. kata Khalifah kita udah ditunggu kok". Jawab fabiola.

"Buseeettt.. jadi gue yang deg degan" ucap Zidan.

"Diem deh bang . Aku juga deg degan dari tadi tau!!" Balas fabiola.

Akhirnya kedua kakak adik itu diam selama perjalanan mereka.

Sampai akhirnya mereka tiba di alamat yang dikirimkan Khalifah melalui maps.

"Gilak Fab, rumah nya gede banget" kagum Zidan.

Fabiola pun tertegun melihat rupa kediaman Khalifah yang terlihat mewah dan berkelas itu. Ia tau Khalifah kaya raya. Namun tidak menyangka bahwa Khalifah ternyata kaya raya raya raya sekali.

Setelah gerbang pagar dibuka oleh satpam, Zidan pun mengemudi kan mobil nya menuju rumah Khalifah. Mereka melewati pelataran yang dipenuhi dengan lapangan hijau yang luas. Ada taman dan air mancur tepat didepan rumah Khalifah.

Setelah sampai didepan rumah mewah itu, fabiola dan Zidan turun dari mobil dan berjalan menuju teras rumah.

Disana Khalifah sudah berdiri menyambut sang kekasih sambil tersenyum senang melihat kedatangan fabiola.

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu sampai juga" ucap Khalifah sambil memberikan pelukan singkat pada fabiola.

Fabiola pun tersenyum mendengar ucapan Khalifah.

"Khal kenalin ini kakak ku bang Zidan, suami kak Vira. Bang Zidan ini kenalin Khalifah.." ucap fabiola mengenalkan kedua sejoli tersebut.

"Salam kenal bang.." salam khalifah dengan sopan.

"Ayok masuk Fab.. udah ditunggu mami sama Papi di ruang tamu." Ajak Khalifah pada kedua tamunya tersebut.

Fabiola dan Zidan pun bergegas mengikuti langkah Khalifah memasuki rumah.

See U On 2045Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang