Cieee yang nungguin..Sedih ya gess ya???
----------"Riq... Aku bakal memilih kamu.... Kalo seandainya aku masih sendiri.!! Sekarang aku udah punya Khalifah riq..
Maafin aku riq.. aku ga bisa.. maaf " ucap fabiola dengan tangis tertahan.Ariq hanya tersenyum getir mendengar balasan fabiola.
"Aku mohon Fab.. tolong kasih aku kesempatan Fab.. sekali aja Fab.. aku mohonnn" rayu ariq lagi..
Fabiola hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan air mata mengalir.
"Maaf riq.. maaf.. meski bayi itu bukan darah daging kamu tapi gak menutup fakta kalau kamu pernah main serong dibelakang aku kan riq.. gak mungkin tiba tiba wanita itu mengarah ke kamu" pungkas fabiola.
"Aku khilaf Fab.. maafin aku Fab.. apapun bakal aku lakuin demi maaf kamu Fab"" bujuk ariq dengan sedih.
"Aku udah maafin kamu riq, tapi aku gak bisa kembali sama kamu, mungkin ada andil aku yang menyebabkan kamu sampe berbuat begitu. Selama kita pacaran mungkin aku terlalu flat sampe kamu bosen.. maafin aku juga riq" ucap fabiola.
"Kamu ga bersalah Fab.. semua ini salah aku Fab .. aku ga pernah main serong Fab.. tapi memang beberapa kali aku pernah datang ke club' untuk minum." Cerita ariq.
Disini pecah sudah tangis yang ditahan polisi kelahiran Lampung itu. Ariq tak tahan lagi menahan buliran air mata yang berlomba turun dari matanya. Ariq menundukkan kepala dengan tangan yang terkepal erat. Ia benci dengan keadaan ini. Ia benci dengan takdir yang memisahkan ia dengan fabiola.
Kedua polisi tersebut hanya bisa diam menangis di tempat nya masing masing. Fabiola dengan rasa bersalah nya dah ariq dengan rasa sesalnya.
"Jadi, memang ga ada kesempatan buat aku Fab" tanya ariq sekali lagi .
"Maaf riq.. " tolak fabiola.
Ariq hanya bisa mengeluarkan senyum pahit. Ia mengelap air matanya dengan lengannya. Rasanya dadanya sakit seperti ditusuk-tusuk jarum dan ingin meledak saking sesaknya. Ia tak menyangka beginilah garis takdir yang harus ia jalani.
"Boleh aku peluk kamu sekali lagi Fab?? Mungkin bisa jadi ini pelukan terakhir aku ke kamu sebelum kamu dimiliki orang lain"" pinta ariq.
Fabiola tak kuasa lagi menahan air matanya. Mengapa sesedih ini nasib yang harus di laluinya.
Fabiola pun berdiri membalas pelukan ariq. Namun kali ini pelukan ini hanya sebatas kasih sayang sesama sahabat.
"Semoga setelah ini kamu dapat pengganti aku yang lebih baik riq, jalani hidup kamu dengan baik ya riq" ucap fabiola.
Tak lama kemudian ariq pun melepaskan pelukannya.
"Semoga kamu juga bahagia dengan Khalifah ya Fab.. setelah ini kita bisa jadi sahabat kan Fab?? Aku ga papa sakit melihat kamu sama orang lain, dibanding ga bisa melihat kamu sama sekali Fab.. " ucap ariq sambil tersenyum dengan mata memerah.
Fabiola tersenyum mendengar ucapan ariq..
"Selamanya aku tetep adek kamu riq.. semoga setelah ini kita bahagia ya bang ariq.." jawab fabiola.
Ariq pun pamit meninggalkan fabiola, ia melangkah dengan lunglai menuju pintu keluar kafe.
Di dalam mobil Khalifah menggenggam erat setir mobilnya. Pelukan tadi membuat dirinya cemburu sekali. Namun ia mensugesti dirinya untuk tetap mempercayai fabiola. Ia yakin Fabiola tak akan berpaling darinya. Terbukti tak berapa lama kemudian ariq keluar dengan wajah lesu, pertanda fabiola menolak apa yang diminta oleh ariq.
Didalam sana Fabiola kembali terduduk di meja kafe, sedari tadi ia menahan mengeluarkan tangis tergugu. Sekarang ia terisak Isak sambil menelungkupkan kepalanya. Meratapi kisahnya dengan Ariq.
KAMU SEDANG MEMBACA
See U On 2045
RandomTerkadang semua yang direncanakan tidak akan terlaksana dengan baik. Namun percayalah yang terlaksana nanti sudah pasti menjadi yang terbaik