29. Work as Parent

1.2K 103 73
                                    


“hah.....?”

“jangan bercanda pagi pagi sayang” ucap khalifah kaget.

Fabiola mengulurkan sebuah alat tes kehamilan yang digenggamnya sedari tadi. Kemudian khalifah menerima tespeck tersebut dan memandangnya dengan perasaan takjub. Terdapat dua garis merah samar pada layar tespeck tersebut.

“ya ampun.. ini beneran sayang.. “ ucap khalifah tak percaya.

Khalifah kemudian bersimpuh dan memeluk sang istri. Ia menyembunyikan wajahnya di perut fabiola seraya menangis terharu.

“hiks hiks.. aku ga nyangka sesayang ini tuhan sama aku fab.. tuhan kasi kepercayaan aku buat jadi ayah diusia yang baru menginjak 26 tahun ini. Hiks hiks..” ucap khalifah sambil tertangis.

Fabiola mengelus pelan rambut suaminya. Ia juga sedikit terguncang dengan keadaan ini. Namun sekarang perasaanya juga tak kalah terharunya. Diusia perkawinan yang baru saja akan menginjak usia 2 bulan, ia dan khalifah sudah diberi kepercayaan untuk memiliki buah hati.

“ayo kita rawat anak kita sama sama mas.. sekarang kita udah menambah tanggungan menjadi orang tua.” Ucap fabiola.

Khalifah mengangkat kepalanya. Kemudian ia memandang wajah sang istri yang matanya ikut mengembun.

“nanti abis dari yayasan ayo kita mampir ke rumah sakit ya. Semoga ada dokter yang bertugas di hari libur begini” ajak khalifah.

Fabiola pun menganggukkan kepalanya. Kemudian ia menyuruh sang suami untuk mandi dan bersiap siap sementara ia menyiapkan sarapan pagi.

-----

Pukul 08.00 WITA keduanya berangkat menuju yayasan GHI yang berada di dekat komplek perkantoran balikpapan. Tadi setelah sarapan fabiola sudah membaca email yang dikirim sang mertua yang berisi mengenai materi dan konjugasi rapat umum pemegang saham pagi ini. Ia juga bertukar pikiran dengan sang suami yang lebih dahulu terjun kedalam dunia bisnis.

Sesampainya di kantor fabiola dan khalifah langsung saja di arahkan menuju ruangan rapat, didalamya sudah berkumpul dewan direksi, para Stakeholder, pemegang saham mayoritas termasuk fabiola dan juga perwakilan komisaris independent. Rapat dimulai dengan pemaparan laporan posisi keuangan yayasan, kemudian pembagian annual report dan juga public expose yayasan.

Sedikit fabiola sudah mengerti mengenai hal berkaitan karena ini sesuai dengan yang dijelaskan sang mertua.

Maya miranda ambarsari sendiri memegang saham yayasan sebesar 42,7 persen sekaligus menjadi
pemegang saham terbesar yayasan. Sesuai dengan titah sang mertua, fabola menyampaikan beberapa
aspirasi dan juga konsolidasi serta memberikan hak suara pada beberapa aspek pembicaraan rapat.

Tentunya fabiola mempertimbangkan kemungkinan baik dan buruknya sebelum memberikan suaranya.

Rapat berlangsung secara kondusif dan teratur, selesai acara ia di datangi oleh direksi direksi perusahaan.

“ salam kenal bu fabiola.. saya arman selaku board director yayasan Graha hikmat indonesia ini. “ucap arman.

“salam kenal pak arman. Saya fabiola.. ini suami saya khalifah. Dia ini merupakan putra tunggal dari ibu maya mertua saya” sambut fabiola.

Khalifah pun dengan sopan memperkenalkan diri dan menyalami dewan direksi dihadapan mereka.

“ terima kasih bu fabiola. Seminggu yang lalu saya sudah di hubungi nyonya maya mengenai penggantian dirinya kepada bu fabiola. Kedepannya saya berharap kerja sama kita bisa berjalan dengan lancar bu.” Harap arman.

“ terima kasih pak arman. Demikian saya juga berharap yang serupa. Mungkin saya mohon undur diri dulu ya pak arman. Kebetulan saya juga sudah ada agenda selanjutnya. “ pamit fabiola.

See U On 2045Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang