Find - 13

772 74 16
                                    

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang berbeda bagi Zafran karena untuk pertama kalinya ia berangkat di antar oleh salah satu kakaknya.

"Dek, lo nggak sarapan emang gapapa?"

Pertanyaan itu terlontar begitu saja tanpa spesifikasi untuk siapa pertanyaan itu.

"Enggak," jawab Zafran yang merasa jika pertanyaan itu untuknya

Zafran memang jarang sarapan kecuali jika ia benar-benar lapar. Itupun ia akan mengambil selembar roti saja untuk mengganjal perutnya.

"Jangan dibiasain, Dek, nggak baik buat kesehatan."

Zafran diam tak membalas apa-apa lagi. Zafran benar-benar menepati ucapannya jika ia akan tegas dengan sekitarannya. Contohnya saja tadi pagi.

"Dek, berangkat gua anter," ucapnya yang melihat Zafran menuruni tangga

"Sendiri."

"Arya, kondisi lo lagi begitu nggak mungkin lo naik motor kan? Jadi bareng sama gua ya di anter Kakak."

"Sendiri."

"Nggak, pokoknya lo sama gua," menarik tangan Zafran

Mau tak mau Zafran terpaksa ikut dan berakhirlah ia berada di mobil bersama dengan Liam serta Vardhan.

"Nanti pulang kayaknya bakal di jemput sama mas. Pulang jam berapa, Dek?"

"Nggak tau, tanya Arya coba," lemparnya

"Zaf?"

Zafran mematikan ponselnya, "jam 1, tapi lo duluan aja, gua masih ada yang di urus."

"Gimana?"

Zafran mengangkat bahunya acuh dan membuka pintu mobil karena mereka sudah tiba di depan sekolah. Tak lupa juga kruk yang ia keluarkan dari dalam mobil untuk membantunya berjalan. Vardhan dengan sigap berdiri di samping Zafran untuk menjaga sang kembaran agar tidak oleng.

Liam ikut keluar mobil untuk menghampiri kedua adiknya.

"Kalo ada apa-apa telefon, terutama lo, Zafran," peringatnya

Zafran hanya membalas dengan deheman saja. Setelah melihat Vardhan yang sudah salim dengan Liam, Zafran bergegas menuju ruang kelasnya tanpa memedulikan Liam yang masih menatapnya.

"Lo kenapa sih, Dek. Kenapa lo semakin lama semakin jauh untuk gua gapai," batinnya

Zafran tak memedulikan tatapan siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor kepadanya. Zafran masa bodo dengan hal itu.

"Zaf, kaki lo kenapa?" Tanya Rama yang kebetulan berpapasan di depan pintu kelas

"Patah, awas ah lo," mendorong pelan Rama

"Ealah Var, ganas banget," celetuknya

"Ape?" Menantang

"Enggak Var, sok atuh masuk lo berdua," mempersilakan Vardhan dan Zafran

Vardhan langsung mendorong pelan bahu Zafran agar segera memasuki ruang kelas meninggalkan Rama yang masih memasang senyum pepsodennya.

"Hari ini lo di kelas aja sama Aji, gua harus ke lapangan," ucap Zafran setelah menaruh tas miliknya

Vardhan menggeleng pelan, "enggak, gua bakal ikut sama lo."

"Di kelas aja, gua sibuk, Shak. Lo nggak bisa kecapekan dan kelamaan kena panas."

"Gua bisa pake topi."

"Enggak."

"Gua ngadem di pinggir lapangan deh."

Find Happiness || ZCL & DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang