Bel istirahat baru saja berbunyi bertepatan dengan Zafran yang memasuki ruang kelas bersama dengan Rama di sampingnya.
"Shak, kantin."
Vardhan mengambil bekal miliknya dan menghampiri Zafran bersama dengan Aji. Keempatnya berjalan beriringan menuju kantin. Kondisi lorong yang ramai membuat Zafran harus ekstra hati-hati agar kakinya tak tersenggol orang yang berlalu lalang.
Setibanya di kantin, Rama pergi memesan makanan dan ketiganya pergi untuk mencari meja.
"Zaf, di pojok kosong tuh," unjuk Aji
Zafran pun berjalan menuju pojok kantin dan mendudukkan dirinya sembari menunggu Rama membawa pesanannya.
"Lo kenapa nggak bawa bekal juga kayak Vardhan dah?" Tanyanya pada Zafran
"Males."
"Masa sih, males apa males," godanya
"Diam."
"Ah si Zafran mah galak," ledeknya
"Lu diem aja dah Ji, daripada kena semprot," ucap Vardhan
"Gua bosen, butuh mainan," menaik turunkan alisnya
Kata mainan yang di maksud bukanlah mainan yang seperti pada umumnya, melainkan seseorang yang bisa ia ajak sparing. Memang agak lain Aji ini.
"Nanti lo nggak bareng gua, Ya?" Tanya Vardhan kepada Zafran
"Iya, gua masih ada yang di bahas buat besok."
Vardhan menelungkupkan wajahnya di atas meja membuat Zafran yang berada di sebelahnya mengusap lembut rambut hitam legam milik Vardhan. Sesayang itu Zafran dengan Vardhan sehingga semua luka yang diterimanya tak pernah ia bagi ke Vardhan.
Rama datang dengan tangan yang memegang nampan berisi makanan milik dirinya, Zafran dan Aji.
"Vardhan kenapa? Sakit?"
"Enggak."
Vardhan menyerahkan kotak bekalnya ke Zafran membuat Zafran menatap Vardhan dengan tatapan bertanya.
"Suapin."
Zafran tersenyum tipis dan membuka kotak bekal Vardhan. Terjadilah aksi Zafran menyuapi Vardhan.
.
.
.
.
Kali ini Zafran membawa Vardhan menuju ruang osis karena anak itu memaksa untuk ikut bersama dengan Zafran. Zafran juga akan berada di sana karena harus mengurus beberapa hal.
"Lo sibuk banget ya?"
Pertanyaan itu terlontar saat Vardhan sedang asik menatap Zafran yang sibuk membolak-balikkan kertas.
"Ya begitu, bulan depan udah mulai kampanye calon ketos dan waketos."
Vardhan mengangguk paham saja.
"Arya, gua mau nanya sesuatu deh."
"Apa?"
"Kenapa lo menjaga jarak sama yang lain sedangkan gua nggak?"
Zafran menghentikan kegiatannya dan menatap Vardhan.
"Gapapa."
"Selalu aja kalau gua tanya pasti jawabannya itu. Kalau gapapa ya nggak mungkin lo se cuek itu sama yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Happiness || ZCL & DREAM
FanfictionZafran hanya ingin tahu apa itu definisi dari kebahagiaan. Dirinya yang malah memiliki mindset bahwa kebahagiaan dalam hidupnya adalah bisa menjaga dan membahagiakan keenam saudaranya yang tak mengerti apapun tentang dirinya. Zafran yang selalu men...