Find - 23

656 74 21
                                    

Zafran masih berada di kamar Vardhan entah sudah berapa lama. Zafran tahu jika Vardhan tidak tidur, hanya saja Zafran tidak ingin mengganggu Vardhan saat ini.

"Shak, kasih tau gua harus apa. Gua nggak tau apa yang harus gua lakukan saat ini. Gua akan lakukan apapun asal lo nggak ngediamin gua begini," nadanya terdengar frustrasi saat Vardhan tak ada reaksi apa-apa

Zafran menjatuhkan kepalanya di atas ranjang Vardhan. Zafran sungguh frustrasi dengan situasi saat ini. Jika hasilnya seperti ini, Zafran lebih memilih untuk memutuskan hubungannya sejak awal saja.

Ceklek...

Pintu kamar Vardhan terbuka dan menampakkan Rean yang berada di ambang pintu.

"Zafran, kembali ke ruanganmu!"

"Sebentar, Papa," pintanya

"Tidak ada, sekarang!"

Mau tak mau Zafran menuruti perkataan Rean dan meninggalkan Vardhan dengan perasaan yang kacau. 

Sebulir air mata turun dari kelopak mata Vardhan yang tertutup kala mendengar pintu kamarnya terbuka. Vardhan sungguh tidak ingin perhatian Zafran terbagi untuk orang lain. Vardhan hanya menginginkan Zafran hanya menyayanginya begitu juga Vardhan yang hanya akan menyayangi Zafran.

"Gua takut Arya. Gua takut lo nggak sayang lagi sama gua kalo lo udah ada pacar," gumamnya setelah pintu kamarnya tertutup lagi

Sedangkan Zafran, dirinya saat ini sedang di hukum oleh Rean karena berada di luar ruangan untuk hal yang tidak penting. Benar, menurut Rean keberadaan Zafran di kamar Vardhan adalah sebuah kesalahan dan untuk itu Zafran harus di hukum.

Zafran hanya diam saja saat rotan yang berada apik di pojok ruangannya sudah berpindah dan kini bersentuhan keras dengan punggung Zafran yang sudah tak mengenakan kaos. Zafran hanya diam sembari merenungi keputusan yang sudah ia buat hari ini. Harusnya ia tak berbicara akan memikirkannya lagi. Harusnya ia tak berbicara apapun kepada Vardhan dan membuat keputusan yang tegas. Harusnya ia bisa berpikir lebih jauh lagi. Semua memang salahnya dan hukuman adalah hal yang pantas untuk ia dapatkan.

Ctas...ctas...

"Kamu dengar omongan Papa, Zafran?!"

"De-dengar Papa," ucapnya sembari menahan sakit di punggungnya

Rean melempar asal rotan yang ia gunakan dan menarik kursi yang ada di sana untuk ia duduki.

"Duduk dan hadap Papa," titahnya

Zafran yang semula berlutut langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan menghadap ke arah Rean.

"Lihat Papa, Zafran!"

Zafran mendongak dan menatap ke arah Rean yang berekspresi kurang bersahabat.

Dapat Zafran lihat Rean yang menghela napas dan memijat keningnya. Zafran hanya diam tanpa berniat untuk membuka suara. Biarkan Rean berbuat sesukanya.

"Kamu tahu apa yang dilakukan oleh Ghauts?"

"Kelakuannya yang membuat onar membuat Papa pusing sehingga Papa harus mengeluarkan banyak uang untuk mengganti biaya kerugian yang diperbuat oleh Ghauts," jelasnya

Zafran sudah tidak terkejut lagi dengan kelakuan Ghauts yang terkadang membuat onar. Sudah hal biasa jika Ghauts membuat onar karena Ghauts bukanlah orang yang akan diam saja jika di usik.

"Papa butuh pelampiasan."

Dan ucapan Rean membuat tubuh Zafran menegang seketika.


─────────⊹⊱✫⊰⊹─────────


Find Happiness || ZCL & DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang