30. No choice

362 53 13
                                    

Jake baru saja masuk ke kantornya, dan dia terkejut melihat rekan-rekannya sedang memanggang daging di ujung ruangan. Lima orang duduk lesehan mengelilingi meja rendah yang dibuat dari kardus.

"Apa ini restoran terkenal?" tanyanya.

"Kalian makan daging setelah melihat mayat yang membusuk."

Satu jam lalu mereka baru saja memeriksa mayat yang ditemukan di tepi sungai.

Salah seorang rekannya menatap Jake kesal.

"Kamu kira kami makan karena mau? Kami memaksa untuk makan. Bagaimana pun juga kami harus bertahan hidup."

Jake berdecih. Memaksa untuk makan tapi kelihatannya lahap sekali. Dia nyaris membalas perkataan rekannya itu saat tiba-tiba handphonenya berbunyi.

Dan ketika melihat nama yang tertera di layar, mata Jake melebar.

"Halo?" sapanya langsung.

Jake tersenyum.

"Ah, dia datang?"

"Oke saya kesana."

Setelah itu dia keluar ruangan lagi.

"Gak makan dulu, Jake!?" teriak temannya tiba-tiba.

"Gak nafsu!!"

---

Jake menoleh saat mendengar kaca mobilnya diketuk. Dia langsung turun dari mobil dan tersenyum ke satpam yang tadi menelponnya.

Satpam itu menatap ke sekeliling terlebih dahulu dengan waspada. Saat ini mobil Jake berhenti cukup jauh dari area sekolah SMP Byeoksan.

Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikan, pria tua itu mendekat.

"Beliau baru datang setengah jam yang lalu," bisiknya.

Jake mengangguk.

"Terima kasih, pak." Setelah itu dia masuk ke dalam mobilnya untuk mengambil sesuatu di dashboard. Sebuah amplop putih.

Dia langsung memberikan itu ke satpam. "Ini tidak banyak."

"Astaga, tidak perlu." Satpam itu tampak tidak enak dengan tingkah Jake, dia berusaha mendorong tangan polisi itu.

"Eeeh, tidak apa-apa.. bapak ambil," paksa Jake. "Ini berkat bantuan anda."

Akhirnya satpam itu mau menerimanya. "Padahal saya tidak membantu banyak," katanya. Setelah itu dia bilang lagi..

"Anda ke ruang guru saja di lantai satu, tidak jauh dari pintu masuk. Nanti pasti anda akan di antar oleh kesiswaan. Semoga saja beliau tidak sibuk."

Jake mengangguk, "terima kasih."

Kemudian dia masuk ke mobilnya lagi dan satpam tadi berjalan kembali ke sekolah.

Akhirnya, setelah lima hari menunggu.. dia bisa bertemu dengan Kepala SMP Byeoksan.

---

"Park Gunwook? Yuseop?"

Jake menatap pria pendek gemuk yang memakai setelan jas abu-abu itu. Dia tersenyum formal.

"Boleh saya melihat catatan mereka yang sebelumnya?" mintanya.

Kepala sekolah itu tertawa.

"Tidak ada catatan khusus-"

"Bukan.." potong Jake cepat. "Bukan catatan itu yang saya maksud.." dia lalu mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Anda tau? Catatan kriminal yang sebelumnya pernah dia lakukan."

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang