Sahabat (3)
Junghwan
Selamat malam, sahabat!
Ijin bertanya..
Sudahkah kalian mengerjakan tugas
malam ini?
Ni-ki
Gue belom
Junghwan
Jangan males-males napa, Nik
Ni-ki
Emang lo udah?
Junghwan
Makanya gue tanya
Udah selesai belom?
Kalo udah gue nyontek dong
Ni-ki
Sama aja, anjing!
Jungwon
Baru mau dikerjakan
Junghwan
Jungwon..
Lo gak pengen makan apa, gitu?
Gue beliin
Jungwon
:'D
Ni-ki
Alah, mau nyontek kan lo?
Modus!
Junghwan
Diem deh, Nik
Ni-ki
Lo dari pada gangguin Jungwon,
mending kerjain sendiri, lah
Terus kalo udah,
masukin bukunya ditas
Jangan lupa
siapin baju olahraga juga
Junghwan
Ngajarin lo!
Jungwon tersenyum membaca grup chatnya. Grup chat yang secara tiba-tiba dibuat oleh Junghwan bulan lalu. Katanya sih untuk mempermudah mereka kalau mau sharing atau bertukar informasi.
Tapi, alih-alih saling bertukar informasi, Ni-ki dan Jungwon merasa kalau grup itu dibuat agar mereka berdua bisa menghadapi segala keluh kesah dan celotehan gak masuk akal seorang Seo Junghwan perihal hidupnya yang ajaib. Karena memang itu mereka rasakan selama sebulan itu.
Jungwon mematikan layar handphonenya.
Dia lalu beranjak dan berjalan ke rak buku yang ada di sebelah lemari baju, untuk mengambil buku-buku yang akan dibawa besok.
Setelah terkumpul, diletakkannya buku itu di meja belajar, di sebelah PR-nya.
Dan karena takut besok akan hujan, dia juga menyiapkan payung.
Lalu terakhir, yang paling penting, Jungwon harus membawa baju olahraga.
Mumpung ada yang mengingatkan, gak ada salahnya kalau dia menyiapkannya lebih dulu malam ini.
Jungwon membuka lemari bajunya. Di saat memilah-milah tumpukan hoodie untuk mencari baju olahraganya, Jungwon menemukan setelan itu ada ditumpukan agak bawah. Jungwon masukkan tangannya ke dalam lipatan. Dia angkat tumpukan baju paling atas terlebih dahulu sebelum menarik setelan olahraganya.
Saat dia menariknya, gak sengaja hoodie yang ada di bawah baju olahraganya ikut tertarik dan jatuh ke lantai.
Jungwon melemparkan baju olahraganya ke kasur, lalu mengambil hoodie berwarna putih itu dan membuka lipatannya. Dia perhatikan..
"Ini, kan.."
Tiba-tiba dia langsung teringat.
"Jaketnya Kak Gunwook."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
FanfictionKarena Sunoo tidak membutuhkan siapapun. Kenyataan bahwa dia tidak memiliki siapapun sebagai tempat bersandar, membuatnya belajar untuk mengandalkan diri sendiri. Dan Sunoo percaya, dia jauh lebih bisa diandalkan daripada orang lain. Warn: Angst/Sa...
