8. Shocking confession

635 75 11
                                    

Perasaan baru saja Jungwon membaringkan dirinya untuk tidur, tau-tau dia sudah dibangunkan lagi oleh Sunoo.

"Bangun sayangkuuuu.." katanya, seraya pergi membuka gorden kamar.

Di luar masih gelap.

Jungwon berjengit kaget dan bergumam gak jelas ketika Sunoo menyentuh kakinya dengan tangan yang dingin setelah cuci piring.

"Ayo bangun," katanya lagi. Setelah itu dia keluar kamar.

Jungwon bergelung sebentar sebelum akhirnya keluar kamar dan pergi ke kamar mandi, setelah itu dia kembali lagi ke kamarnya untuk berpakaian dalam diam. Masih terlalu mengantuk untuk bicara, kemudian, sambil menguap dan menggeliat, dia menuju ke dapur.

Sunoo sedang menggoreng telur. Dia mendongak ketika adiknya itu masuk dan tersenyum lebar.

"Kok kayaknya masih ngantuk?" tanyanya penasaran. "Tidur jam berapa semalem?"

"Jam setengah dua belas," kata Jungwon, gagal menahan kuap lebar. "Tugas sejarah banyak banget."

"Bus card mu udah di isi, kan?" tanya Sunoo, sambil mengangkat teflon itu ke meja makan lalu menuangkan telur ceplok atas mangkuk nasi Jungwon.

"Masih ada kok."

Sementara Jungwon melirik ke mangkuk nasi Sunoo. Kakaknya itu sedang meletakkan remahan rumput laut kering ke atas nasinya.

"Kak Sunoo gak goreng telur juga?"

"Telurnya tinggal satu. Kamu makan aja, Kak Sunoo bosen makan telur terus," sekarang dia menuang air putih banyak-banyak ke dalam nasinya.

Jungwon memperhatikan Sunoo yang makan dengan terburu-buru. Tapi dia gak berkomentar apapun dan mulai menghabiskan makanannya.

-

"Botol minum mu gak ketinggalan kan?" tanya Sunoo yang tengah mencuci alat bekas makannya Jungwon.

"Udah ku masukin tas," kata Jungwon sambil memakai jas almamaternya.

Sunoo walaupun kedua tangannya sibuk, pandangannya terus menelusuri Jungwon dari atas ke bawah. Setelah itu pandangannya tertuju ke tas milik adiknya yang diletakkan di kursi makan.

"Kamu butuh tas baru deh kayaknya. Udah jelek gitu."

"Apanya? Masih bagus kok. Aku udah nyaman banget pake ini," tolak Jungwon.

Sunoo yang sudah selesai membilas mangkuk terakhir itu, mengambil lap.

"Uangmu masih ada? Sini kakak tambahin. Seben-"

"Kak udah jam segini, aku berangkat ya?" Jungwon memotong omongan Sunoo, lalu segera menyambar tasnya dan berlari ke depan.

"Hah?" Sunoo sempet kebingungan, tapi kemudian dia segera mengikuti Jungwon.

"Eh, nanti kalau habis pakai bus card jangan lupa dimasukin ke dompet lagi. Bukunya juga, jangan lupa di taruh di tas, jangan di laci. Oke?"

"Iya.. berangkat ya?"

Jungwon yang selesai memakai sepatunya itu, langsung berlari keluar.

"Kim Jungwon! Jangan lari, nanti jatuh!" Walaupun Jungwon sudah ada di luar rumah, dia masih bisa dengar suara kakaknya berteriak.

--

Setelah sampai di sekolahnya, Jungwon gak langsung masuk ke kelas. Dia lebih dulu pergi ke kelasnya Minseok.

Sempat bertanya ke beberapa anak yang sedang berdiri di lorong. Ternyata kelasnya Minseok ada di 10-6. Yang artinya itu ada di seberang kelasnya Jungwon.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang