15. Tak disangka-sangka

479 68 18
                                    

Kamis sore, Sunoo pulang ke rumahnya dengan menenteng sekantong penuh belanjaan untuk mencuci. Dia berjalan di komplek rumahnya nyaris tidak memperhatikan jalan. Sangat buru-buru karena harus memasak.

Biasanya memang sesekali Jungwon yang masak untuk makan malam. Tapi akhir-akhir ini semenjak Jungwon libur sekolah, selalu adiknya itu yang memasak. Dan Sunoo gak nyaman gara-gara hal itu.

Begitu sampai, Sunoo membuka pintu pagar, dan masuk. Setelah menyeberangi halaman, dia masuk ke dalam rumahnya.

Sunoo langsung menuju ke dapur. Disana dia menaruh belanjaannya di atas meja makan dan mencuci tangan di sink. Dia memperhatikan sekeliling rumah. Sudah rapi dan bersih. Jendela-jendelanya terbuka dan sinar matahari sore menyorot masuk.

Sunoo bisa mendengar alunan musik dari kamar Jungwon.

Setelah mengeringkan tangan, dia lalu berjalan ke kulkas. Dan saat membukanya, Sunoo menghela napas.

"Harusnya tadi belanja.." gumamnya.

Cuma ada telur sama kimchi.

Sunoo memutar otak. Berpikir apa yang harus dia masak dengan bahan-bahan itu?

Nasi goreng kimchi..

Cuma itu yang terlintas di otaknya saat ini. Akhirnya Sunoo memutuskan akan membuat itu.

--

"Kak.." Sunoo yang sedang memotong-motong kimchi, menoleh ke Jungwon. Anak itu keluar dari kamarnya sambil bawa tempat sampah.

"Udah pulang," kata Jungwon.

"Ngapain kamu?" tanya Sunoo.

"Bersihin kamar."

Jungwon menuangkan sampah-sampah kertas itu di kantong kresek besar. Kemudian dia ikat ujungnya. Dan dia letakkan di dekat pintu belakang.

Setelah itu dia dekati kakaknya.

"Masak apa?" tanyanya sambil melirik ke kimchi yang sedang di tumis Sunoo.

"Nasi goreng. Lupa belom belanja." Sunoo menatap Jungwon agak gak enak.

"Maaf ya?" Dia sampai minta maaf. Yang dibalas dengan decakan dari Jungwon.

"Kakak masak nasi doang juga aku bakal makan." Sambil bilang begitu dia masuk lagi ke kamarnya.

--

Setelah makan malam, Sunoo berniat untuk melaundry.

"Kamu ada baju kotor gak?" tanyanya ke Jungwon yang lagi minum.

"Ada." Jungwon meletakkan gelasnya, kemudian berjalan ke kamarnya. Setelah beberapa saat, dia keluar lagi sambil bawa sekeranjang kecil baju kotor.

Keranjang itu dia letakkan di sebelah mesin cuci, samping pintu kamar mandi. Setelah itu dia hampiri Sunoo.

"Sini aku aja yang cuci piring," dia mengambil setumpuk piring kotor dari tangan kakaknya.

"Oke.." Sunoo kemudian ke kamar mandi untuk mengambil sabun cuci.

Setelah menuangkan detergen, dia mengambil satu persatu bajunya. Gak dia masukkan sekaligus karena dia akan memeriksa kantong bajunya terlebih dahulu. Dia rogoh kantong celana dan kemeja satu persatu. Takut nanti ada uang atau catatan penting yang tertinggal.

Setelah semua bajunya masuk semua, Sunoo beralih ke keranjang baju milik Jungwon. Sama seperti sebelumnya, dia periksa kantongnya satu persatu. Dan saat Sunoo memeriksa kantong kemeja seragam adiknya, dia menemukan ada secarik kertas yang terlipat.

"Apa nih?"

Jungwon menoleh. Dan saat melihat kertas yang dipegang Sunoo.. dia melotot.

"Tunggu!" Jungwon berlari menghampiri kakaknya yang sudah terlanjur membuka kertas itu. Dia hendak merebutnya, tapi Sunoo berkelit.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang