4. Sebelah mata

785 103 5
                                    

"Balikin buku gue bangsat!!"

"KYAHAHAHAHAHA!!"

Suara itu terdengar begitu menggelar di seluruh penjuru lantai dua. Semua murid yang baru saja datang dan tengah berjalan di koridor sontak minggir, waktu seorang murid laki-laki berlari kencang membelah angin, sementara seorang murid lainnya berlari mengejar dibelakangnya.

Yang dikejar cuma ketawa-ketawa sementara yang mengejar, mukanya keliatan emosi banget.

"Sini lu!! Bangsat?!"

Anak yang dijadikan buruan itu langsung belok cepat di ujung koridor, niatnya mau mengelabuhi temannya yang ada di belakang.

Sayangnya ketika dia hendak belok, Jungwon tiba-tiba muncul dari balik belokan itu. Otomatis anak itu langsung ngerem biar dia gak nabrak. Dan untungnya masih sempet.

"EH!" Jungwon kaget waktu ngeliat ada anak tiba-tiba mau nabrak dia.

Tapi kan walaupun anak itu berhasil gak nabrak Jungwon, dia lupa sama temennya yang ada di belakang. Alhasil temennya itu nabrak punggungnya dan dia pun terdorong maju ke Jungwon.

Tubuh mereka berdua bertabrakan.

Jungwon yang gak siap, terdorong ke tembok dibelakangnya.

Nyaris saja dia terhimpit kalo anak itu gak tiba-tiba menahan tubuhnya dengan menumpukan kedua tangannya di tembok sebelah kanan dan kiri Jungwon.

Jungwon melotot. Sementara orang didepannya juga terlihat sama kagetnya. Mereka saling tatap dengan ekspresi kaget.

"Waah!" terdengar gumaman dari anak yang mengejar tadi.

Dan itu membuat mereka berdua tersadar. Anak itu segera menjauhkan tubuhnya dari Jungwon.

Mereka jadi tontonan di lorong lantai dua itu.

"Apaan sih lo!" Damprat anak itu ke temennya.

"Gue gak tau! Sori-sori!" temennya itu jadi ngerasa gak enak. "Lagian sih lo, pake bawa kabur bukunya."

Anak yang habis tabrakan sama Jungwon itu kemudian menatap Jungwon.

"Maafin gue sama temen gue, ya?" katanya.

Jungwon mengangguk.

"Iya gapapa."

Terus anak itu setelah minta maaf bukannya pergi, dia masih berdiri, sorot matanya mendadak terlihat canggung.

Jungwon bertanya-tanya dalam hati, ada apa sama anak di depannya ini, tapi yang terjadi kemudian dia malah dapat uluran tangan.

"Park Gunwook," katanya. Ternyata dia mau kenalan. "Gue 11-5."

Jungwon menyambut uluran itu. "Kim Jungwon. 10-3."

Anak di belakang Gunwook itu menatap mereka berdua aneh.

Masih dengan malu-malu, Gunwook lalu melambaikan tangannya.

"Daaah.. Jungwon." Dan dia pergi bareng temennya yang masih keheranan.

Sama herannya kayak Jungwon sekarang.

___

Sunoo sore itu lagi ada di apartemennya Sunghoon. Udah jadi rutinitasnya setiap tiga hari dalam seminggu, dia jadi guru les privat buat adiknya Sunghoon. Park Dohoon.

Kenapa ngajarinnya gak di rumah orang tuanya Sunghoon? Kata Sunghoon sih biar cepet aja. Sekolahnya Dohoon sama rumahnya Sunoo kan deket sama apartemennya Sunghoon.

"Udah?" Sunoo bertanya ke Dohoon yang baru aja selesai ngerjain contoh soal yang dia kasih.

"Jawabannya?"

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang