Part 28

140 23 3
                                    

Dor... Dorr.. Dorrr

" aaakkkhhhhhh "





Lanjut




Gita tersenyum dingin oleh rintihan itu

" b*n*h saja aku, kenapa kamu hanya menyiksa ku begini, dibayar berapa kamu sama Keluarga Danendra?, lebih baik kamu ikuti perintah ku maka akan aku bayar berapapun yang kamu mau " Hartono mengeluarkan ide gilanya

Yang dibalas kekehan dari Gita

" anda ingin menarik saya ke kubu anda, anda tidak sehebat itu untuk saya jadikan anda Majikan saya "

" bercermin Tuan saya takut hidup anda langsung miskin jika menarik saya ke kubu anda " Gita tersenyum cantik tapi tidak menurut Hartono dan anak buahnya

" cihhhhhh hanya jadi babu kok bangga " Hartono kesal karna Gita tak tergiur

" diam Tuan, mulut mu terlalu berisik " sarkas Gita

Gita langsung mendekat ke arah Hartono secara perlahan, ia melihat kaki hartono yang baru saja ia temb*k, ada 3 peluru di satu kaki itu

Gita tersenyum dengan karyanya yang tak seberapa itu
Tiba - tiba  Gita menginjak kaki sang tahanan tanpa aba - aba

" akhhhhhhhh ,,,,,, awaassss " Hartono ingin menggeser kakinya yang di injak oleh Gita tapi tak bisa
Darah tambah mengalir deras darinya, ia berontak tapi percuma

Gita berjongkok dengan satu tangan yang memainkan pist*l nya,

" dua kali Tuan anda mencelakai orang yang saya lindungi, tapi aksi anda yang terakhir yang membuat saya harus menyeret anda ke sini "

" saya sudah peringatkan pada anda pada hari itu bukan, hari dimana anda menyuruh orang untuk membawa Nona saya dengan terus mengikutinya dari belakang - "

" tapi seolah peringatan saya hanya bualan semata, saya tidak pernah bermain - main jika tentang orang - orang yang saya lindungi " ucap Gita panjang lebar

Hartono dibuat gemetar akan hawa yang di keluarkan oleh Gita, ia takut akan mata tajam Gita, senyum cantik namun jika bisa membunuh mungkin ia sudah mati berkali - kali,

" maaf Tuan jika sisi kejam saya harus merenggut nyaw* anda, anda berani menyentuh Nona saya maka tangan saya pun tak segan membalas itu semua "

" selamat jalan Tuan Dorr.... Dor.. Dorrr " Gita langsung membidik tapat pada perut, dahi serta jantung sang tawanan

Para anak buah Gita dibuat gemetar akan aksi sang junjungan, tanpa berkedip dan tanpa ekspresi ketika membantai musuh adalah sisi kejam sang bos

Gita langsung menyuruh anak buahnya untuk memakam kan Hartono
( setiap musuh yang berhasil di sekap lalu di eksek*si oleh anak buah Gita atau Gita sendiri, ia tak lupa untuk memakam kan dengan layak, itu bentuk rasa bersalah Gita pada musuh - musuhnya uhuyyy )
Setelah selesai Gita langsung berlalu ke ruangan nya, ia pergi untuk berganti pakaian hingga sepatunya yang sudah terkena dar*h . Setelah itu Gita langsung pulang

* di kamar Gita
Sesampainya di dalam kamar, Gita langsung membersihkan dirinya, setelah membersihkan dirinya Gita langsung mengistirahatkan badan nya.

*pagi hari

Pada pagi hari kini empat bersaudara itu tengah berkumpul di meja makan, tapi anehnya dari pagi tak ada keributan yang di buat oleh si bungsu

Ya kini Gita tengah diam dengan segala hal, dari bangun ia hanya membuka suara ketika sang kakak atau cici mengajaknya berbicara itupun dengan beberapa kata saja

Shani di buat khawatir oleh sang adik tak biasanya ia diam seperti ini

" dedek gapapa? Apa lagi ada masalah sayang? " tanya Shani setelah semuanya selesai sarapan

" okey ci gapapa " singkat Gita
Gita langsung berdiri dari duduknya dan menuju ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya

Ketika Gita sudah berada di tangga, Gracia dan Feni menatap wajah sang cici dengan tatapan bertanya

" cici gatau dedek kenapa " ucap Shani membalas tatapan penuh tanya dari ke dua adiknya

" siapa yang bangunin dedek tadi? " tanya Feni

" aku mpen tapi ga sampe masuk kamar dedek juga karna di kunci, aku ketok kamarnya terus dedek cuma bilang iya udah bangun gitu doang " jelas Gracia pada Feni

" sebentar cici nyusul dedek dulu " Shani beranjak dari duduknya
Ketika Shani melangkah kan kakinya menaiki tangga terlihat Gita yang sudah menuruni tangga

Shani pun menunggu Gita di samping tangga, setelah Gita sampai di bawah Shani langsung menarik Gita kedalam pelukan nya

Tapi Gita tak membalas pelukan erat sang kakak, tangan Gita hanya menggantung di bawah tanpa ingin membalas pelukan tersebut

" ihhh dedek kenapa ga peluk cici " Kata Shani yang sudah membuka sedikit jarak pada Gita

" udah ya ci aku mau berangkat dulu " ucap Gita tanpa membalas perkataan sang cici

Shani di buat mematung dengan nada Gita yang terkesan dingin itu

Shani mencekal tangan Gita yang sudah ingin pergi

" cici ada salah dek? " tanya Shani dengan wajah sendunya

" aku pengen sendiri dulu " Gita mengambil tangan Shani untuk di ciumnya dan langsung pergi keluar begitu saja.

Sedangkan kedua kakaknya yang lain yang melihat perubahan sang adik di buat khawatir, tidak biasanya sang adik memanggil dirinya dengan sebutan aku atau berbicara hanya beberapa kata saja.

Shani mematung melihat kepergian sang adik, ia melihat punggung sang adik yang sudah menjauh itu.

Kini ketiga kakak itu mood nya pun berantakan karna tidak di beri pelukan dan ciuman dari sang adik

" ihhhhh dedek belom peluk cium aku ci " rengek Gracia pada Shani
Shani langsung menarik Gracia kedalam pelukan nya

" nggak cuma kamu Ge aku juga belum " timpal Feni dan langsung memeluk keduanya.

" udah biarin dulu, mungkin dedek lagi banyak pikiran masalah sekolahnya " Shani mencoba memberi pengertian pada Feni dan Gracia

" sedih tau ci, dedek ga pernah se cuek  itu sama kita, dicuekin gini aja sama adek sakit hati akunya " ucap Gracia sedih

* dedek kenapa sayang * ucap Shani dalam hati dengan masih memeluk kedua adiknya

" udah yukk berangkat dulu nanti kesiangan loh, masalah dedek nanti kita tanya lagi kalo anaknya udah santai ya " kata Shani dengan melonggarkan pelukan nya.

Kini mereka bertiga pun pergi ke tempat kerja masing - masing

*sekolah Gita

Ketika Gita sampai di sekolah ia hanya diam tanpa menghiraukan panggilan teman - temannya di kelas.

" kenapa Gits ada masalah kah? " tanya Eli dengan menepuk lengan Gita
Gita hanya meggelengkan kepalanya tanpa membuka suara sama sekali

" kalo ada apa - apa cerita sama gue ya Gits " pinta Eli

" santai " balas Gita

Setelah itu Eli membiarkan Gita untuk sendiri dulu.
























Udah dulu lelah guys









Maaf jika banyak Typo


Maaf ya kalo lama ga upnya, lagi sibuk banget jadi untuk 2 minggu kedepan ga nentu upnya kapan




Jangan lupa vote and comment

biarkan aku sajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang