D U A P U L U H T I G A

486 45 4
                                    

Camila sesekali melirik ponselnya yang berada di atas meja dengan perasan kesal.

Terhitung sudah dua hari ini Samuel tidak menghubungi dirinya sama sekali meskipun itu hanya sebuah pesan singkat untuk memberikan kabar padanya. Terakhir kali yang Camila tahu adalah Samuel sedang berada di Kalimantan. Karena sedang ada pembangunan untuk ibukota baru disana, jadi Samuel juga punya beberapa proyek disana.

Pria itu sering bolak-balik juga ke New York dan Indonesia, lalu nanti ke Singapura dan Australia karena pria itu punya kantor di negara-negara itu. Tidak biasanya Samuel pergi turun langsung ke lapangan untuk melihat proyek yang sedang dikerjakan kecuali itu adalah yang sangat besar seperti sekarang.

Tetapi sesibuk-sibuknya pria itu seharusnya tetap bisa mengabari Camila kan?

Camila menghela nafasnya kesal, ia tidak bisa fokus membaca naskah yang sedari tadi ia pegang karena memikirkan Samuel. Padahal dirinya sendiri yang bilang kalau mereka harus sibuk masing-masing dulu untuk sementara waktu, tapi apa ini? Kenapa Camila terus merasakan rindu?

Akhirnya dengan menekan rasa gengsinya yang ingin dihubungi terlebih dahulu, Camila mengambil ponselnya dan langsung menelpon Samuel.

Panggil pertama tidak terjawab.

Tak menyerah Camila kembali menghubungi nomor Samuel sampai tiga kali dan berakhir sama. Sebenarnya seberapa sibuk sih pria itu sampai tidak menjawab teleponnya?

Lagi-lagi Camila menghela nafasnya, moodnya jadi buruk sekarang padahal ia harus menghafal dialog dan berlatih karena lusa ia akan mulai syuting. Ini akan menjadi debut Camila dalam dunia akting setelah mempertimbangkan banyak hal.

Meskipun sebenarnya Camila sudah ditawari untuk akting sedari ia mulai terkenal, tetapi Camila belum yakin bisa melakukannya dengan baik dan ingin berfokus pada dunia tarik suara saja.

Seharusnya kemarin Camila iyakan saja beberapa tawaran yang lalu sebagai cameo film, setidaknya Camila ada pengalaman sedikit dan hitung-hitung pemanasan. Tapi menyesalinya sekarang adalah hal yang sia-sia.

Sekarang Camila harus percaya diri dengan bakat aktingnya yang akhir-akhir ini sudah ia asah dengan mengikuti kelas akting dadakan setelah setuju untuk main sinetron. Benar, Camila akan main sinetron yang akan tayang di salah satu stasiun televisi nasional yang cukup ternama. Sinetron itu akan memiliki dua puluh lima episode dengan Camila sebagai pemeran utama wanita dan pasangannya adalah seorang aktor senior yang terkenal.

Selain gugup karena ini adalah debutnya dalam dunia akting, kegugupan lain yang Camila miliki ini adalah karena pasangan mainnya yaitu Alano Mahendra.

Alano Mahendra adalah seorang model dan aktor yang terkenal di Indonesia karena ketampanannya dan juga karirnya yang tidak pernah redup. Semua orang setuju pria itu masuk dalam nominasi seleb pria paling tampan yang ada di Indonesia, Camila juga menyetujui hal itu.

Alano Mahendra ini tidak pernah terkena skandal buruk selain masalah perceraiannya tahun lalu, perceraian itupun dilakukan dengan damai dan tidak ada huru-hara ataupun drama yang berlebihan. Alano Mahendra juga seorang yang sangat profesional dalam pekerjaannya oleh karena itu karirnya sangat bagus, jujur saja Camila merasa cukup segan.

Memikirkan besok lusa perasaan Camila makin campur aduk, sepertinya lebih baik bagi Camila untuk berisitirahat sejenak atau mungkin tertidur saja. Setelah menegak segelas air putih untuk melepaskan dahaganya, Camila kemudian merebahkan tubuhnya diatas sofa yang ada didepan televisi yang masih menyala. Camila menyelimuti dirinya dengan selimut tipis yang memang sengaja ditaruh disana dan setelah mencoba lama akhirnya ia bisa tertidur.

Camila merasa ia tidur cukup lama dan begitu lelap hingga tubuhnya terasa lebih baik setelah tidur. Tetapi Camila tidak tahu ini jam berapa sekarang, ia bahkan terkejut saat bangun dan mendapati apartemennya gelap gulita. Seingatnya sebelum tidur, lampu apartemennya masih hidup begitupun dengan televisi yang ada di hadapannya.

Tak ingin berpikiran aneh dan makin menakuti dirinya, Camila memutuskan untuk bangun dan mencari saklar guna menghidupkan lampu. Karena ruangan sangat gelap dan sepertinya memang sudah malam hari, Camila berjalan dengan pelan seraya meraba-raba mencoba mengira dimana saklar lampu dari posisinya sekarang.

"Arghh mpph-" Tapi bukannya saklar lampu yang ditemukan, Camila malah menabrak tubuh seseorang dan secepat itu tangannya ditarik lalu mulutnya dibekap.

Demi Tuhan Camila sangat ketakutan. Dia terus berteriak dan berusaha melepaskan diri dari seseorang yang sekarang sudah menutup matanya dengan kain hingga ia tidak bisa melihat apapun. Tetapi dari aroma tubuhnya, Camila sangat familiar.

"Calm Down Sweetheart." Bisikan itu sedikit menenangkan Camila dari pergerakannya yang brutal. Itu suara Samuel.

"Sa-Samuel."

"It's me, don't be afraid." Meskipun setelah tahu itu Samuel dan merasa lega karena ternyata bukan pencuri atau pembunuh, Camila tetap merasa was-was.

"Ada apa ini Samuel?" Tanya Camila langsung. Sungguh kejadian ini membuat jantungnya jungkir balik. Pikiran jelek Camila adalah ada seseorang yang mau mencuri di apartemennya atau ada seseorang yang membayar seorang pembunuh bayaran untuk membunuhnya karena ia seorang yang terkenal sekarang. Katakanlah Camila terlalu berlebihan berpikir tetapi tetap saja apapun bisa terjadi di dunia ini. Camila benar-benar ketakutan.

Tubuh kecilnya yang dipeluk oleh Samuel itu diberikan asupan penenang dengan sentuhan-sentuhan lembut supaya ia tidak takut lagi sebelum Samuel membawanya berjalan perlahan ketempat yang Camila tak tahu tapi yang pasti masih didalam apartemen miliknya.

"Samuel, tolong buka penutup matanya. Ada apa ini? Jangan seperti ini."

Tapi lagi-lagi pertanyaannya tidak dijawab hingga akhirnya Samuel menyuruhnya untuk berhenti berjalan.

"Samuel..." Sungguh Camila takut, ia tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh siapapun sebelumnya.

"Happy birthday my love." Bisikan itu membuat Camila merinding seketika bersamaan dengan penutup matanya yang dibuka.

Camila terkejut mendapati apa yang ada didepan matanya, entah kapan Samuel mendekorasi kamarnya padahal pria itu tidak bisa ia hubungi dua hari ini.

Camila terkejut mendapati apa yang ada didepan matanya, entah kapan Samuel mendekorasi kamarnya padahal pria itu tidak bisa ia hubungi dua hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Do you like it?" Pertanyaan Samuel menyadarkan Camila dari pikiranku sendiri. Dan detik itu juga air mata Camila mengalir, ia langsung memeluk tubuh Samuel dan menangis dengan keras.

Samuel sendiri terkejut mendapati Camila yang menangis begitu hebat dalam pelukannya, tetapi dengan sigap ia menenangkan kekasih hatinya itu seraya pikirannya yang terus menebak kenapa Camila menangis sampai seperti ini. Apakah Camila tersentuh dengan kejutan yang ia berikan ini?

"Terimakasih." Bisikan kecil diantara tangis itu meluluh lantakkan hati Samuel. Kenapa hatinya malah jadi sakit ya mendengar ucapan terimakasih itu dibandingkan rasa senang? Tangisan Camila tidak tahu mengapa malah menyakiti hatinya.

Samuel merenggangkan pelukannya dan menangkup wajah Camila yang basah karena air matanya yang begitu deras turun.

"Don't cry Sweetheart, it's hurt my heart."

Vote and Comment Guys!!!

Bintang Pantura vs Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang