E N A M

7.3K 240 6
                                    

Tak terasa sudah 3 tahun lamanya ia bekerja sebagai penyanyi seperti ini, merintis karir dengan gajinya lumayan untuk membayar kostan. Camila pun mengikuti universitas terbuka agar ia bisa memiliki pekerjaan lain selain ini.

Rena terus berada disampingnya, dan persahabatan mereka semakin erat. Camila pun tahu jika Rena sebenarnya adalah anak orang kaya yang kabur dari rumah karena orangtuanya yang tidak pernah memperdulikannya. Oleh karena itu ia tidak pernah bekerja. Yang ia lakukan hanya kuliah dan menghabiskan uang yang dikirimkan orangtuanya.

"Eh iya La, Lia telfon tuh katanya lo kapan balik kampung." Camila menghela nafas lelah dan menatap wajahnya yang sudah dibalut oleh make up sederhana.

Rena dan Lia memang sudah mengenal sejak 2 tahun lalu, melalui video call. Dan saat itu pula mereka berteman jarak jauh.

"Lo kan tau Ren, gue sibuk. Semakin hari kerjaan makin banyak. Manggung dimana-mana." Jelas Camila yang diangguki Rena.

"Faham sih gue, lo kan mulai terkenal sekarang." Camila terkikik geli mendengar perkataan Rena.

"Ini semua juga kan berkat lo Ren, thanks ya untuk semuanya." Ujar gadis itu memeluk Rena erat. Rena benar-benar berjasa dalam hidupnya.

Saat test vocal 3 tahun lalu, Camila diterima sebagai salah satu penyanyi di grup dangdut milik bang Ferdi. Disana Camila banyak belajar dalam hal bernyanyi dangdut terutama. Karena suaranya yang sebenarnya lebih cocok ke jazz dan lagu slow jadi ia harus ekstra belajar dari para senior dan menghafal lagu-lagu yang awalnya tidak diketahuinya.

Dan ternyata Rena rajin mengupload video Camila dan itu membuatnya jadi memiliki penggemar. Mulai saat itu juga banyak stasiun tv yang memanggil Camila untuk bernyanyi di acara mereka, tak hanya stasiun tv di radio pun ia diundang untuk mengisi siaran mereka dengan suara gadis itu.

"Iya sama-sama. Lagipula kan gue juga udah janji bakal bantu lo untuk dapet kerjaan." Camila mengiyakan perkataan sahabatnya.

"Pokoknya thanks banget ya Ren. Lo mau bantu gue sampe bisa jadi begini, jadi sahabat yang selalu ada disisi gue, jadi manager yang mengerti keadaan gue."

"Santai aja kali La, lo kayak siapa aja. Gue akan selalu kasih yang terbaik untuk lo." Camila kembali tersenyum lebar mendengarnya.

"Camila langsung ke backstage aja yuk. Bentar lagi lo tampil." Camila mengangguk dan mencoba berdiri dibantu Rena karena gaunnya yang sedikit ribet.

"Good luck sis." Bisik Rena menyemangati Camila begitu Camila akan naik kepanggung.

Live performance Camila disambut meriah oleh para fans di daerah yang mereka kunjungi ini. Camila menyanyikan 2 lagunya secara langsung sehingga nanti setelahnya ia sudah selesai dipekerjaannya untuk hari ini.

"Besok job kita apa aja Ren?" Tanya Camila yang sudah tergeletak diatas kasur empuk disalah satu hotel yang mereka sewa kamarnya.

"Besok ya... tunggu gue cek dulu." Rena dengan cekatan membuka handphonenya.

"Ahh iya, lo besok harus ke acara musik pagi di alun-alun kota. Terus setelahnya kita balik ke ibukota dan lo free sampe sore. Setelahnya kita akan datang disalah satu pesta pernikahan penyanyi pop yang suka lo panggil kakak cantik itu." Jelas Rena.

"Oke. Gimana waktu free kita spa aja? Terus belanja gaun untuk malemnya?" Tawar Camila yang disetujui oleh Rena.

"Dan saatnya kita istirahat sekarang." Putus Rena menaiki kasur yang sama dengan Camila dan mulai menenggelamkan diri dalam selimut tebal.

"Lo harus tidur. Inget besok ada acara pagi jam 5 kita harus bangun." Camila hanya menggumam saja membalas perkataan Rena.

Gadis itu tengah sibuk dengan ponselnya. Membuka beberapa akun sosial medianya yang memilki followers yang cukup banyak. Dan setelah ia merasa cukup, ia menaruh ponselnya setelah mengaktifkan alarm agar ia tidak terlambat besok.

"Bangun La, bangun woy udah jam 5 nih." Camila mendengus mendengar suara Rena. "La, nanti kita bisa terlambat." Dengan terpaksa Camila membuka matanya yang masih terasa perih karena kurang tidur.

"Buru lo cuci muka terus gosok gigi. Nanti kita langsung ke sana. Jangan mandi loh ya, masih dingin banget. Pake jaket juga jangan lupa. Gue tunggu disini." Camila tak membalas perkataan Rena tetapi ia melaksanakan perkataan sahabatnya itu.

"Yuk, waktu kita gak banyak." Rena menggandeng tangan Camila untuk menuju ke mobil mereka.

Selama perjalanan tak ada yang dibicarakan oleh mereka. Suasana kota yang masih gelap tentu menggoda bagi Camila untuk melanjutkan tidurnya.

"La." lagi lagi tidur nya tak bisa senyenyak dulu. Rena menepuk pipinya pelan untuk beberapa kali agar gadis itu bangun.

"Kita udah sampe nih. Langsung ke masuk gedung aja yuk, satu jam lagi acaranya mulai." Camila hanya bisa patuh pada manager-nya ini.

"Lo tuh harus makan yang banyak, minum vitamin. Nanti gue buat jadwal khusus untuk lo berolahraga di tempat gym. Biar tetep sehat dan bugar."

"Iya Ren."

"Gue masih inget keinginan lo untuk keliling dunia. Dan menurut gue ini kesempatan bagus untuk lo." Camila melirik Rena yang masih sibuk mengoceh dengan senyum kecilnya.

"Lo sekarang harus kerja yang giat. Nanti uang itu bisa lo pake untuk keliling dunia ngajak Lia dan si Mbah. Kalo gue sih pasti ikut, masalah gampang itu."

"Iya Ren, Iya. Lo atur sesuka lo deh." Camila melanjutkan makannya kembali.

Rena melirik jam tangannya, kemudian menatap Camila. "Waktu untuk lo makan lima menit lagi, habis itu lo make up dan ganti baju."

"Oke."

"Yaudah gue siapin baju lo dulu."

"Eh tunggu Ren!" Rena berbalik dan menatap Camila seakan bertanya.

"Sekali lagi Thanks." Ucap Camila kaku. Rena memutar kedua bola matanya malas.

"Iya sama-sama. Lain kali jangan bilang terimakasih lagi gue udah bosen." Dengus Rena yang kemudian pergi dari hadapan Camila. Camila tersenyum lebar mendengar kekesalan Rena.

"Thanks Ren, mungkin kalo gue gak ketemu sama lo. Gue gak akan jadi apa-apa."

Vote and Comment guys!!

Bintang Pantura vs Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang