8.

171 19 0
                                    

"hiks"

"Hiks"

Ashel menangis sesenggukan di pelukan anin, ya setelah sampai di rumah sakit itu Ashel bertemu dengan ibunya, ia langsung meminta penjelasan, karena sudah di ketahui oleh sang anak, anin pun menceritakan kondisi sang ayah saat ini.

'kanker paru paru.. stadium 4... Hanya 19% kemungkinan hidup lebih dari 12 bulan.. ada pengobatan yang bisa di lakukan operasi dan radiotrapi tapi... Itu semua membutuhkan 600 juta...'

Kata kata sang ibu terus berputar di benak ashel.

'dimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu..'

"Ashel mending sekarang kamu pulang ya nak.. Ayah biar bunda yg jaga" anin melerai pelukan mereka.

"Ashel besok harus sekolah kan?, nih naik ojek ya" Bujuk anin karena ashel masih diam, ia juga memberikan ashel selembar uang lima puluh ribu.

Ashel menatap lamat wajah sang ibu lalu ia mengangguk kecil"ashel pulang dulu ya ma" ashel melirik ke ruang sang ayah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati hati ya sayang"

Ashel berjalan hari sudah gelap, ingin naik ojek, namun ia sayang dengan uang yg bunda nya kasih, toh lagian jarak rumah sakit sama rumah ashel dekat kok.

Tin

Tin

Ashel menoleh dan mendapati mobil Nissan gtr r35 putih di belakang nya, Ashel menggeser jalan nya, karena ia kira mobil itu hendak parkir di dekat trotoar.

Klek

"Ashel"

Deg

"Ka zee.." lirih ashel saat melihat zee turun dari mobil nya.

"Kamu ngapain malem² di luar?" Tanya zee menghampiri ashel.

"Ah-i-itu.. gapapa ka ada urusan aja tadi"

Zee manatap ashel dari atas hingga bawah"ya udah, ayo pulang biar kakak antar"

"Ah, ga perlu ka, Ashel ga mau ngerepotin.." tolak ashel.

"Ga ngerepotin kok, udah ayo"

Zee dan ashel akhirnya masuk ke mobil, dan mulai melajukan mobilnya.

Selama perjalanan tidak ada suara, zee fokus dengan jalan, tanpa berniat berbicara, sedangkan ashel fokus dengan pikiran nya.

Setelah sampai zee menoleh ke ashel yg masih terdiam.

"Ashel" panggil zee.

Ashel menoleh, hal itu membuat zee yakin dengan pikiran nya kalau Ashel sedang tidak baik-baik saja.

"Udah sampai" ucap zee membuang pandangannya.

"Makasih kak.." ashel turun dan memperhatikan mobil zee yg langsung pergi meninggalkan rumahnya.

***

"Langsung pulang aja" ucap zee pada kedua temannya.

"Ok!" Triak olla karena mereka sedang mengendarai motor masing-masing.

Mereka pun berpisah si persimpangan jalan, adel terlihat sedikit pengar.

Sesampainya di rumah adel melihat jika lampu ruang tamu sudah mati.'untung udah pada tidur ' batin adel, ia memasukkan motor nya ke bagasi dan masuk ke rumah dengan mengendap endap.

Hufttt

Adel bernafas lega setelah masuk ke kamar nya.

Ia langsung melemparkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya.

"Anjing, kok gw sange tiba tiba sih" guman adel ia rasa nya ingin melakukan sex.

Adel masuk ke kamar mandi dan mulai melakukan ritual nya.

"Ahh"

"Ahh"

"Shhh, ah"

"Ahshellhh, shh ah"

***

Adel berdiri di lantai dua sekolah, mereka memperhatikan beberapa siswi yg sedang bermain badminton di bawah.

Oniel, olla dan zee memperhatikan mereka, tapi adel... Ia memperhatikan seorang siswi yg sedang mendapat cemoohan dari siswa siswi yg ada di koridor sekolah.

Brukh

Semua mata langsung menatap ke ashel yg baru saja terjatuh dan langsung di krumuni banyak orang.

"Siapa?" Tanya oniel tidak bisa melihat, karena banyak siswa siswi di sana.

"Ashel.." jawab adel.

"Ckckck, kena mulu tuh bocah" celetuk olla.

"Iya kan, adel ngasih dia red card" zee melirik adel, ia berharap anak itu tersentuh melihat dan mendengar nya.

"Padahal dia cantik banget loh.. gw waktu pertama kali liat dia waktu mpls, beuhh... Gw kira dia model" papar olla.

"Kenapa ga lo sikat?" Jahil adel.

"Boleh?" Olla memastikan.

"Tarik lah red card nya del, mau gw tembak tuh ashel" greget olla.

"Mimpi!" Ketus adel.

***

"Hiks"

"Hiks"

"Udah dong chaa.. yg luka kan aku" bujuk ashel karena Marsha terus menangis.

"Tapi hiks, aku juga sakit hiks di sini hiks.." racau Marsha sambil menunjuk dada nya.

"Iya iya, Udah ya.. entar kamu ikutan sakit loh" kekeh indah gemas dengan Marsha.

"Sumpah gw pengen banget nge bunuh adel!" Ketus khatrina di sofa uks.











***

pembully! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang