Seorang gadis terlihat kaku saat berjalan membawa nampan berisi minuman.
'santai, santai, santai ' batin ashel.
Ashel mulai meletakkan minuman si meja no 11, dengan hati hati.
"Silahkan dinikmati" ucap ashel dengan senyum ramah nya.
Setelah nya ia berjalan ke belakang.
Sudah seminggu lebih ashel bekerja paruh waktu di sebuah cafe yg tak jauh dari rumah nya.
Mulai dari jam lima sore hingga jam 10 malam, waktu ashel bekerja.
Dan empat hari lalu ayahnya kembali masuk ke rumah sakit, ibu nya menjaga ayahnya di rumah sakit.
Kembali ke ashel yg terlihat berhati hati dalam melakukan semua pekerjaan nya, karena ia masih belum mahir.
***
"Mana duit ya, manaa!"
"Nih, berisik amat sih mulut lo, lla"
Ya olla, ia tersenyum senang saat menerima tas maron yg berisi ful uang merah.
Tanpa menggubris ucapan orang yg memberikan nya uang, ia langsung berlari kecil ke teman teman nya.
"Nih del, 120" olla memberikan tas maron iyu ke adel.
Adel membuka tas itu, dan mulai mengecek nya."nih, 20, bagi tiga" ucap adel memberikan segepok uang ke tangan oniel.
"Oke thanks del" ucap oniel dan olla.
"Dikit banget" guman olla.
"Minum yuk, haus" ucap oniel mengelus tenggorokan nya.
"Gas!" Kompak adel dan olla, mereka pun masuk ke mobil masing-masing dan meninggal kan area sirkuit balap itu.
Ya adel baru saja memenangkan balapan, dan memenangkan uang 120 juta. Hal ini bukan hal yg mewah lagi bagi mereka, karena ini sudah sering terjadi.
***
Karena malam Sabtu, membuat cafe tempat ashel bekerja sangat ramai.
Padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat 45 menit.
"Ashel tolong anterin ini ke meja tiga ya" senior ashel memberikan nampan berisi makanan.
Ashel menerima nya."oke kak"
Ashel dengan cepat menyelesaikan pekerjaan, dan menolong pekerjaan lainnya.
"Shel anterin ini ke meja no delapan ya"
Ashel mengangguk dan langsung mengantarkan pesanan itu.
Setelah nya ia kembali ke dapur.
"Kamu fokus di depan aja shel, belakang urusan kita" ucap salah satu senior nya.
"Iya kak" ashel kembali ke depan dan membantu rekan nya yg sedang sibuk di depan.
Keramaian pengunjung membuat mereka tidak sadar kalau sekarang sudah jam 12:56.
Ashel baru saja berpamitan pada rekan kerja nya, setelah menutup cafe.
Ashel berjalan ke halte dan duduk di sana."jalan aja deh"
Ashel berjalan karena memang jarak rumah nya dengan cafe tempat nya bekerja tidak terlalu jauh.
'ini mustahil... Tapi cuma ini yg bisa gw lakuin...'batin ashel.
Sakit Rasanya saat mengetahui umur orang tua kita sudah tidak lama lagi, tapi kita tidak bisa berbuat apa apa.
'semoga ada keajaiban...' lirih ashel yg selalu berharap seperti itu untuk Ayah nya.
Tanpa sadar ashel telah sampai di rumah nya dengan selamat, ia langsung masuk dan mengunci pintu rumah nya.
***
Dan disisi lain namun waktu yg sama, tiga orang remaja tengah merayakan kemenangan sahabat mereka dengan minum minum di club.
Mereka juga di temani dua orang wanita Malam.
"Enghh" lenguh olla yg sudah separuh mabuk.
Sedangkan oniel terlihat asik dengan ponsel tangan kanannya, dan nikotin yg terselip di jarinya kirinya begitu juga segelas alkohol.
"Ahhh, shelh.." lenguh adel yg teredam dentuman musik.
Gadis di pangkuan adel semakin gencar menggesek bokong nya di pangkuan adel.
Saat asik asik bermain dengan ponselnya oniel tidak sengaja melirik ke layar atas ponsel nya."shit jam dua belas lewat"
"Ayo cabut!" Ucap oniel memperlihatkan jam tangan nya.
"Yahh.." olla pasrah dan ikut berdiri.
"Minggir!" Ketus adel pada wanita itu, ia oun berdiri dan langsung pergi.
Hal itu membuat oniel dan olla yg sudah hampir penger heran.
"Kenapa?" Tanya olla.
"Ga tau" jawab oniel mereka mengikuti langkah adel.
'gw kira ashel... Ternyata jalang..'
***
KAMU SEDANG MEMBACA
pembully!
Jugendliteratursebuah sekolah elite yg sangat diminati banyak orang, mulai dari fasilitas, gaya belajar, lingkungan dan ekskul yg mendukung siswa tentunya. elite natio school. dari namanya semua orang sudah tau, dan itu lah yg menyebabkan semua keturunan natio yg...