Tringgg
TringggBel istirahat berbunyi seluruh siswa siswi langsung berhamburan dari kelas.
"Yuk, kantin" ajak zee, meninggalkan guru olahraga dan teman sekelas nya yg masih melakukan penutupan pelajaran hari ini.
Sesampainya di kantin mereka langsung duduk di kursi yg terlihat sepi, karena siswa siswi lain menghindari kursi tersebut.
"Gantian, kemarin gw udah" ucap olla.
"Lo del" tunjuk zee.
"Gw bakso minum nya teh es" ucap oniel langsung.
"Udah samaain aja" final adel, saat melihat kedua temannya hendak berbicara.
"Yeuhh" dumel olla setelah adel pergi.
Mereka pun berbincang bincang ringan.
Sedangkan adel membuat semua siswa siswi memberikan nya jalan saat ia lewat.
Adel tidak memotong antrian, tapi mereka lah yg memberikan jalan untuk adel duluan memesan.
"Bakso empat, teh es empat" ucap adel pada penjaga kantin.
Setelah meletakkan selembar uang merah adel langsung berbalik sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman.
Bruk
"Anjing!"
"M-maaf ka adell..."
"Mata lo padahal ada empat, tapi ga bisa ngeliat orang jalan!, masih kekurangan mata lo!"
Bugh
Brakh
Semua orang langsung menjauh dari are adel, ia menghajar siswa berkacamata mata, karena ia tidak sengaja menabrak adel, tapi adel yg kesabarannya setipis tisu itu, melepaskan nampan nya dan memukuli siswa itu.
Bugh
Bugh
Brak
Setelah puas memukuli siswa itu, ia melempar nya ke meja² kantin.
"Ayo cabut, ga mod makan gw" ucap adel menghampiri teman nya yg sedari tadi menonton saja.
"Padahal gw laperr.." guman olla.
"Ka indah ayo pergi.. aku takut.." lirih ashel memeluk lengan marsha yg berdiri di samping nya.
"Iya yuk, aku juga jadi mood makan" ajak khatrina.
"Ya udah ayo" mereka pergi meninggalkan kantin setelah menonton kejadian tadi.
"Gw heran ya.. kanapa anak kaya mereka gak di keluarin dari sekolah" tutur ashel.
"Lo tau nama lengkap adel?" Tanya khatrina dan di balas anggukan kepala oleh ketiga temannya.
"Reva fidela natio... N-A-T-I-O" jelas khatrina menekan nama belakang adel.
Seketika mereka membuka mulutnya dan saling bertatapan, tapi marsha tidak terlalu shock.
"Berarti adel anak nya grecio Harlan natio.. gila kaya bener" menolog ashel.
"Iya.. tapi kalian ga tau kan... Adel kalau sama mama nya... Ukhh manjaaa.. banget" ucap khatrina.
"Hah!!" Shock ketiga temannya.
"Masa sih!!" Kompak mereka bertiga, dan khatrina mengangguk.
"Atin tau dari mana?" Tanya indah lembut.
"Papa atin kan sama papa adel temen, terus mama atin juga sama mama adel teman dekat" jelas khatrina.
"Ouhhh" serempak mereka lagi.
Tringgg
Tringgg"Yaahh udah bel" lesu khatrina, karena tidak sempat makan siang.
"Gapapa, kan ada istirahat kedua" bujuk indah mengusap kepala khatrina pelan, membuat seseorang yg melihat nya tersenyum.
***
"Hahaha, anjing lo del" maki oniel.
Adel yg mendapat makian hanya tertawa.
Saat ini mereka berempat sedang bermain game mobile di roftop sekolah, mereka bolos jam pelajaran!.
"Ahh, si anjing di bawah muluu.. tengah oiii!" Kesal adel pada rekan setim nya.
Setelah bermain beberapa game, Mereka kalah, membuat suasana semakin ricuh.
"Udah ah, gw mau toilet bentar" ujar adel meninggalkan teman-temannya di roftop.
Brukh
"Arghh, siall!" Umpat adel saat seorang gadis menabrak nya.
"Lo ga punya mata ya!"
Gadis itu hanya diam, ia menunduk takut.
"Anjing!, bisa ternyata lo, hah!" Ketua adel.
Karena merasa kesal di abaikan adel mencengkram rahang gadis itu dan mengarahkan ke wajah nya.
"Loo.. mau mati!"
Gadis itu menangis ketakutan, tubuh nya bergetar.
"Ck"
Brukh
Adel mendorong gadis itu hingga jatuh terduduk di lantai.
Saat hendak melangkah melewati Gadis itu tiba-tiba..
Brukh
"Siall!" Ketus adel, ia terhuyung ke belakang karena seorang gadis tiba-tiba membodi nya, karena di posisi yg tak seimbang membuat punggung adel terbentur dinding.
"Maaf"
Ujar gadis itu menunduk dan dengan cepat berjalan pergi.
Grep
Adel mencekal lengan gadis itu dan menarik nya paksa ke toilet.
Brak
Klik
Suata pintu di kunci membuat jantung gadis itu berdegup kencang.
'ya allah selamat kan hamba mu ini.. hamba hanya ingin menolong gadis tadi...' batin nya.
"Buka mata lo" tekan adel.
"..."
"Anjing!, lo dengar gw gak!"
Adel kesal ia ingin ngamuk sekarang juga tapi ia tahan, ia melirik ke dada gadis itu sermirk terbit di wajah nya."Adzana shalia.."
Deg
***
KAMU SEDANG MEMBACA
pembully!
Teen Fictionsebuah sekolah elite yg sangat diminati banyak orang, mulai dari fasilitas, gaya belajar, lingkungan dan ekskul yg mendukung siswa tentunya. elite natio school. dari namanya semua orang sudah tau, dan itu lah yg menyebabkan semua keturunan natio yg...