12.

366 26 2
                                    

Hujan turun deras di luar sana, tapi suasana hangat di rumah, kinal dan adel terlihat akrab, karena mereka mereka memiliki hobi yg sama.

"Kalau mobil sih.. om lebih suka supra mk4.. selain cepat, desain nya juga klasik" ucap kinal setelah menyeruput kopi nya.

"Kalau aku sih, Nissan GTR om. Apa lagi Nissan gtr r34, kan ganteng banget, di modif gimanapun tetap ganteng" ujar adel.

"Bener, ngomong² kamu punya Nissan gtr r34?"

Adel tersenyum kikuk, lalu menggaruk kepalanya." Ada om"

"Hah!, yg bener?" Shock kinal.

"Iya hehe"

"Wahh, kamu kerja apa?" Tanya kinal lagi.

"Menang taruhan om" Jawab adel berbohong.. 'ga mungkin kan gw bilang gw di beliin bapak gw, yg ada entar gw ga di restuin' batin adel.

"Wahhh, berarti kamu sering ikut balapan ya"

"Ya lumayan lah, om, om sendiri waktu muda gimana?"

"Hahaha, dari dulu mobil om itu itu aja Xenia.. punya mobil Supra mk4, cuma angan-angan om waktu muda aja" kinal bercerita dengan lirih, namun tetap tersenyum.

Adel sedikit tersinggung dan ia mencoba mengembalikan suasana "om pernah ikut balapan?"

"Ah dulu sekali om ikut.. tapi jadi joki, main pake mobil temen om" kekeh kinal kembali tersenyum senang.

"Menang ga??, haha" tanpa adel sadari sifat perundung nya keluar.

"Hahaha, dari enam pertandingan, om cuma menang sekali"

Adel merasa itu sangat lucu ia tertawa keras begitu pun kinal yg merasa jika saat itu dirinya sangat payah.

"Kok bisa om,haha"

"Ya om takut kalau om mati, entar pacar om siapa yg nikahin, hahaha"

"Hahaha, siapa pacar om emang nya?"

"Tuh yg di dapur "

Adel menoleh ke dapur.

Deg

Ia melihat ashel yg sedang memasak, kaos pink, celana training, rambut di Cepol asal, ia terlihat cekatan dengan alat dapur.

"Tatap terossss.."

Adel langsung membuang asal wajah nya.

"Hahaha.. kamu suka sama anak saya?"

"Ukhh"

Adel Sampai tersedak bagaimana tidak, kinal memergoki nya menatap ashel, lalu menertawakan dirinya, tapi ia langsung merubah cara bicara dan nada nya terdengar berbeda ketika menanyakan hal tadi.

"Ah, itu.. apa om tadi, om bilang apa?"

Kinal menatap serius adel, membuat adel sulit menelan Saliva nya."apa kamu menyukai anak saya?"

"... Hanya teman, iya hanya suka karena dia teman, sa-saya" gugup adel.

"Ouhh.. baiklah" ucap kinal.

Tap

Tap

"Ngobrolin apa sih, serius banget" anin datang sambil membawa nasi dan lauk pauk di nampan.

Lalu di susul ashel membawa piring dan minum di nampan nya, mereka meletakkan di meja depan adek dan kinal.

"Bukan apa apa, cuma seputar mobil aja" ucap kinal.

"Ayo adel di makan" ucap kinal.

"Maaf ya kalau lauk nya tidak enak" tutur anin.

"Ah, ini enak kok tan" adel mulai memakan makanannya dengan lahap.

Mereka makan sambil menonton televisi, di luar hujan masih turun deras.

"Ashel gimana sekolah nya?"

Deg

Deg

Kedua remaja si sana tersentak dengan pertanyaan kinal.

"..ah-itu baik baik aja ko yah.. cumaa... Ya gitu ada aja yg melelahkan" jawab ashel.

"Gapapa namanya juga belajar.. yg penting jangan putus asa" ucap kinal mengelus sayang kepala ashel.

Ashel tersenyum dan kembali memakan makanannya.

Sedangkan adel terdiam.

***

Adel membaringkan tubuhnya di kasur, ia baru saja sampai di rumah, setelah hujan reda adel langsung pulang dari rumah ashel.

'kasiann..'

Adel oun menutup matanya tapi baru sediletik ia langsung membuka matanya kembali.

"Gw belum ciuman sama ashel!"

***

Sedangkan di kamar terlihat seorang gadis sedang duduk di meja belajar nya, ia termenung.

'600 juta.. dari mana gw dapet uang sebanyak itu... (19%. Ayah kemungkinan besar hanya bertahan selama 12 bulan), dan gw ga tau ini udah bulan je berapa... Bisa jadi kalau ini bulan ke 10, atau ke 11, atau bisa jadi ini udah ke 12, ga, ga boleh gimana pun caranya gw harus dapetin uang sebanyak 600 juta itu' batin ashel berkecamuk dengan ucapan ibunya saat mereka di rumah sakit.

Hufttt

"Tapi gimana caranya gw bisa ngumpulin uang sebanyak itu dalam waktu singkat.."

"Andai gw udah jadi orang kaya saat ini.."

Begitu lah ashel bermonolog hingga ia tertidur di meja belajar.















***

pembully! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang