25.

316 20 1
                                    

Adel memarkirkan motor nya dan langsung berjalan masuk ke rumah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam!" Suara terdengar ramai.

Adel langsung berjalan mendekati shani yg duduk di sofa.

Cup

Cup

Adel mengecup kedua pipi ibunya."adel ganti baju dulu ya ma"

"Iya sayang, cepetan ya" ucap shani.

Adel berjalan ke kamar nya.

Di ruang tamu keluarga natio sudah ramai.

Ada olla, oniel dan zee yg duduk di karpet bawah.
Lalu ada geby dan Cindy yg duduk di samping shani, Jinan, boby dan grecio duduk di depan mereka, mereka terlihat asik dengan obrolan mereka sendiri.
Sedangkan khatrina terlihat asik sendiri dengan ponselnya.

***

"Ngapain ke sini?" Tanya ashel karena juan membawa nya ke restoran.

"Gw laper, ayo makan dulu" ucap juan turun dari motor nya, dan meraih tangan ashel untuk membantu nya turun.

Ashel turun dengan hati hati."makasih"

Juan memperlihatkan senyum nya, dan menggandeng tangan ashel masuk ke restoran itu.

Ashel memperhatikan tangan dan wajah juan sedari tadi, karena juan belum juga melepaskan tangan nya padahal mereka sudah duduk di dalam restoran.

"Hp lo, mana?"

Ashel mengkerut kan kening nya." Buat?"

Juan mendekat kan wajah nya."izin ke ortu lo, karena lo ga bakal pulang sampe besok"

Deg

Sakit rasa, karena setelah ini ia tidak ada beda nya dengan lacur di luar sana.

Dengan perlahan dan prasaan yg kacau ashel menyerahkan ponselnya.

Juan tersenyum lalu mengotak atik ponsel ashel.

"Eh, juan!... Gw aja yg ngo-ngomong ke orang tua gw" ashel mengambil ponselnya dari genggaman juan.

Juan terlihat cuek."ya udah"

Ashel dengan ragu ragu mencari kontak sang ayah.

Setelah beberapa saat terdiam untuk merangkai kata-kata, ashel akhirnya menelpon ayahnya.

(Halo?)

Tak butuh waktu lama panggilan itu langsung di angkat oleh ayahnya.

"H-halo.."

(Iya ashel?, kenapa?, kamu ke mana aja, kenapa telat pulang?, jangan bilang kamu pergi kerja?)

Bukan Ayah nya tapi itu suara ibunya.

"M-maaf bun.. ashel lagi di rumah temen"

(Temen?, Marsha?, indah atau khatrina?)

Ashel terdiam ia tak tau harus jawab apa.

"K-khat..rin.. bun"

(...kamu ga lagi bohong kan?)

Deg

Ashel terdiam ia merasa jika ibunya tau segalanya. Namun ia berusaha menetralkan gugup nya.

"E-engga kok bun... Cuma lagi.. kita lagi bun"

(Ohh, ya udah kamu jangan ngerepotin mereka ya sayang)

"Iya bun"

(Ya udah bunda matiin ya, mau sholat magrib assalamualaikum)

"Iya bun, waalaikumsalam"

Tuttt
Tutt

"Makan" juan menyodorkan makanan yg sudah datang sedari tadi kepada ashel.

"Makasih"

Juan mengangguk kecil dengan mulut penuh makanan.

***

Di kediaman keluarga natio sedang berlangsung acara makan malam bersama, dan acara baru saja selesai

Khatrina merekam suasana di sana lalu memposting nya di akun media Milik nya.

"Kampung" celetuk adel.

Mendengar kata-kata mutiara milik nya, olla langsung menoleh dan terkekeh, begitu pun yg lain.

"Dari pada lo, banci" balas khatrina.

Zee mendekatkan wajahnya ke telinga adel."ada bapak nya baru aja Berani" bisik zee.

Adel mengeratkan genggamannya pada sendok.

"Pfttt..xixi / khuk xixi.." ketiga pria dewasa di sana mati mati an menahan tawa saat melihat wajah kesal dan umpatan khatrina tadi.

"Khatrina sayang, ga boleh gitu" tegur geby.

"Dia dulu mam" adu khatrina sambil melirik tajam adel.

Adel menujuk kan sermirk.'brani juga lo' batin adel.

"Tan, Tante tau gak, kalau khatrina itu selalu nge jokiin tugas"

Khatrina melotot kan matanya, tapi bukan hanya khatrina tapi mereka semua yg ada di sana.

"Bener dek?" Tanya boby.

Khatrina menggeleng kuat, lalu menatap tajam adel.

"Khatrina juga sering bolos ke mal, om" ucap adel lagi.

Mereka semua kembali di bikin kaget.

Oniel mendekati adel."gila lo, fitnah anak orang"bisik nya.

Adel hanya terkekeh.

"Adek" panggilan dari geby membuat khatrina merinding.

Ia menggelengkan kepalanya."e-engga mam!, bohong adel"

"Mami papi, Percaya sama adek" mohon khatrina.

"Gimana mau percaya, waktu smp nya bran-" "adel!"

Adel langsung diam saat ayah dan ibunya secara serempak menyeru kan namanya.

Shani meraih tangan geby."jangan fi pikirin adel Emang jahil"

Grecio mengangguk."iya, paling cuma omong kosong"

Boby menatap lamat sang anak."bukan nya ga percaya, tapi waktu smp dia pernah bohongi aku sama geby, cio"

Drek

Khatrina berdiri dari duduknya, ia menatap tajam adel.

"Om cio, Tante shani, khatrin mau bilang ke kalian semua kalau adel selalu berantem, bolos,  dan gak ngikutin tata tertib sekolah, dia-" adrl dengan cepat memotong ucapan khatrina."lo apa apaan sih!, bohong ma, pa!"

Cio menatap datar adel, memberikan isyarat agar diam."lanjutin khatrina"

'mungkin ini saat yg tepat, biar adel ga gangguin ashel dan anak anak lain' batin khatrina.

"Adel selalu ngerundung siswa siswi semua nya"

Deg
















***

pembully! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang