Klek
"Sayang kamu pulang sama siapa?" Tanya ibu ashel saat memasuki rumah dan melihat ashel yg sedang menata makanan di meja makan.
"Jalan Bun.." adu ashel ia langsung berjalan dan memeluk manja tubuh anin, ibunya.
"Dalam hujan dek?" Tanya kinal yg baru saja memasuki rumah.
"H'hmm" ashel menganggukan kepalanya.
"Astaghfirullah.. kamu ga kenapa napa kan sayang?" Panik anin sambil mengecek suhu tubuh ashel.
"Panas, mas" adu anin pada kinal, kinal juga langsung ikut menempel kan tangan nya di kening ashel.
"Sayang mending kamu istirahat, nanti kalau hujan nya udah berhenti kita ke rumah sakit" ucap kinal.
"Kamu udah makan?" Tanya kinal lagi, dan di balas anggukan oleh ashel.
"Ayo ke kamar kita istirahat" ucap anin merangkul pinggang sang anak.
"H'hmm" ashel dan anin berjalan masuk ke kamar ashel.
Sedangkan kinal berjalan ke meja makan.
***
06:45 jam weker sudah berbunyi sedari tadi tapi pemilik jam masih tenang dengan tidur nya.
Klek
"Adell.. ayo bangun sayang" shani masuk ke kamar adel, ia mematikan alarm lalu membuka gorden jendela.
"Del, adel, ayo bangun yok sayang" shani menepuk nepuk pelan pipi adel.
"Enghhh lima menit lagi maa.."
"Udah jam tujuh loh, ayo, ayo bangun" paksa Shani dengan lembut.
"Mandi sana"
Mau tak mau adel berjalan dengan nyawa yg masih sepenuhnya terkumpul, ia masuk ke kamar mandi dan mulai mandi.
Shani menyiapkan seragam sekolah adel, setelah nya ia turun ke bawah. Menemui suaminya.
"Pagi ma, pa" sapa adel sambil memakai jam tangan. Dan di balas senyum dan anggukkan dari Keduanya
"Sini sarapan dulu" ajak shani.
Adel mendudukkan dirinya di hadapan grecio, lalu shani duduk di samping grecio, mereka mulai sarapan dengan nasi goreng.
"Papa mama hari ini pergi, kamu baik baik di rumah, jangan keluyuran, jangan bikin masalah lagi.. ingta" pringat grecio.
"Iyaa paa.." balas adel.
"Papa tf uang jajan lebih dong" pinta adel.
"Iyaa entar papa lebihin, tapi ingat!, jangan berantem lagi!" Tekan grecio.
"Iya, adel udah.. adel berangkat dulu ya ma pa" pamit adel pada kedua orangtuanya.
"Adel hati hati ya sayang" ucap Shani dan di balas jempol oleh adel.
***
"Adek yakin mau sekolah?, badan adek masih agak panas loh.." ucap anin sambil memperhatikan anaknya yg sedang memakai sepatu.
"Gapapa kok bun, nanti ashel bakal banyak² istirahat biar ga demam"
"Ya udah hati hati yaa sayang"
Cup
Anin mengecup kening ashel."semangat belajar nya ya"
"Ya udah ashel berangkat dulu ya ma" ashel menyalami tangan anin setelah selesai memakai sepatu.
"Ayah juga pamit ya sayang"
Cup kinal mengecup kening anin setelah anin menyalami nya.
Mereka masuk ke mobil dan perlahan pergi, sedangkan anin menatap mobil itu dari depan pintu.
"Byeee, ayahhh.." ashel melambaikan tangannya kepada mobil Ayah nya yg sudah berjalan meninggalkan gerbang sekolah.
Setelah itu ia berjalan masuk ke sekolah dengan santai.
"Ashel!"
Ashel menoleh dan terlihat lah khatrina yg melambaikan tangannya, di samping nya juga ada indah, dan marsha.
Mereka menghampiri ashel."Ashel udah selesai ngerjain pr fisika belom?" Tanya marsha.
"Udah, kamu mau lihat?" Tanya ashel.
"Parah sih kalian berdua ngerjain nya gak ngajak ² kita.. ya gak sha" ucap khatrina.
"Heh bokem, yg ga ngajak siapa?, kamu ga ingat waktu jam kos rabu kemarin, aku sama ka indah udah ngajakin ngerjain nih tugas, tspi kamu malah milih main valo sama matcha" papae ashel.
Khatrina tersenyum menggaruk kepalanya yang tidak gatal."hehehe"
"Udah², mending kalian cepetan salin" final indah.
"Iya ayo buruan ke Kelas" ajak Marsha, mereka berjalan menghampiri loker untuk mengganti sepatu mereka.
Ini salah satu fasilitas kecil di elite natio school, di mana sekolah menyediakan sepatu agar terlihat kompak.
Sreph
Semua mata yg berada di sekitar area loker, langsung menatap ashel dengan pandangan yg berbeda beda, ada yg kasihan, ada yg senang, ada yg kaget, ada yg juga yg terlihat kesal.
"Ashel!" Panik ketiga temannya.
Seketika keadaan di sana manjadi ricuh, banyak siswa yg berdatangan.
"Shel kita harus pergi sekarang" ucap khatrina, marsha dan indah langsung menarik tangan ashel.
"Minggir!" Ketus khatrina karena siswa siswi si sana tidak memberi mereka jalan.
"Kalian semua budeg ya?" Kesal indah.
"Minggir gak!" Marsha terlihat ikut kesal.
Brukh
Trak tap
"Akhh"
Marsha, indah dan khatrina langsung menoleh ke belakang, dan terlihat ashel yg terduduk di lantai sambil memegang siku nya.
"Jangan.." panik ashel saat melihat seorang siswa hendak menendang ponselnya yg terjatuh dari saku.
Dugh
Ashel langsung bangkit dan mengejar ponsel nya yg baru saja di tendang.
"Heh, lo apa apaan sih!" Khatrina mencengkram kerah baju siswa itu.
Dugh
Ponsel ashel kembali di tendang oleh siswa yg berbeda.
Ashel memutar arah lari nya, dan mengejar ponsel nya.
Indah dan Marsha berlari mengikuti ashel.
Dugh
lagi lagi ponsel nya di tendang semakin menjauh dari nya.
Ashel berlari semakin cepat agar bisa meraih ponsel nya namun tiba tiba.
BRUKH
***
KAMU SEDANG MEMBACA
pembully!
Teen Fictionsebuah sekolah elite yg sangat diminati banyak orang, mulai dari fasilitas, gaya belajar, lingkungan dan ekskul yg mendukung siswa tentunya. elite natio school. dari namanya semua orang sudah tau, dan itu lah yg menyebabkan semua keturunan natio yg...