19.

402 25 2
                                    

Setelah menimbang pilihan yg cukup berat ashel akhirnya memutuskan untuk pergi malam ini.

Setelah di antar pulang oleh teman teman nya ashel terlihat murung.

Kini jam sudah menunjukkan pukul lapan malam, ashel baru saja selesai mandi, ia berdiri di depan cermin menatap tubuh polosnya.

Tis

Setetes air mata jatuh di lantai, tanpa sepengetahuan ashel.

Ia terlihat hancur, ia harus memilih antara mahkota nya dan Ayahnya.

Namun ayah adalah Segalanya bagi anak perempuan.

"Maafin ashel maa.. hiks" lirih ashel ia telah mempersiapkan diri nya untuk juan malam ini.

Ia melirik ke dress maron yg juan berikan kepada nya.

Ashel mulai memakai dress itu ternyata sangat sexy, semua lekukan tubuh ashel terlihat jelas, bahkan punggung nya terekspos jelas.

Setelah nya ia mulai memoles wajah nya dengan sedikit makeup.

***

"Adel udah.. udah tiga botol loh"

Zee sedari tadi melarang adel untuk melanjutkan minum nya, tapi adel, tatap lah adel, ia bahkan tidak mendengar kan ucapan zee.

"Bacot gw ga mabok anjing!" Ketus adel.

Teman nya tau kalau adel emang kuat minum dan tidak mudah mabuk, tapi ini tetap saja tidak boleh berlebihan, apa lagi besok mereka Masih sekolah.

"Laa"

Olla terlihat berusaha membuka matanya."why? Why you can cal me?"olla sudah mabuk berat ia terlihat penger.

"Ayo balik" ajak zee.

"Masih setengah sembilan zee, nantilah" ucap oniel yg masih fokus dengan minum dan nikotin nya.

Zee pun mau tak mau harus diam menunggu teman temannya selesai dengan aksi mabuk mereka.

Zee melirik adel.'gw ga pernah ngasih tau siapa pun tentang hubungan gw sama Marsha, tapi kenapa adel bisa tau... Mama papa aja ga tau.. kity juga ga tau..."

***

Jam sembilan pas, ashel berjalan keluar dari rumah nya dengan dress maroon yg ia kenakan.

Klek

Baru saja menutup pintu ia sudah melihat juan yg bersandar di kap mobil nya sambil merapihkan kerah lengan bajunya.

"Udah?" Tanya juan menghampiri ashel.

Ashel mengangguk kecil.

Juan menarik lembut tangan ashel, lalu membuka kan pintu mobil untuk ashel.

"Makasih"

Juan tersenyum dan berjalan memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Mereka langsung beranjak dari sana, mereka sama sama diam membisu.

Ashel tadi sudah izin tidak masuk kerja, ia juga sudah izin ke orang tua nya, kalau ia ingin pergi main dengan teman nya.

"Kita ke bar dulu ya, gw ada urusan" celetuk juan tiba tiba.

Ashel hanya mengangguk kecil dan kembali menoleh ke jendela.

Setelah beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai di sebuah club, juan langsung menuntun ashel masuk ke sana.

"Duduk di sini dulu"

Ashel menurut ia duduk di sofa dalam club itu, ia tidak bodoh untuk mengetahui tempat ini, ia yg tidak terbiasa dengan tempat ini, menyibukkan diri nya dengan ponsel.

Juan kembali membawa minuman untuk ashel.

"Nih, ga ada alkohol ya kok" papar juan.

Ashel hanya melirik sekilas dan kembali fokus ke ponsel nya.

Sebenarnya ia ingin cepat cepat keluar dari sini, tapi semakin cepat keluar mak semakin cepat mereka melakukan hubungan itu, jadi dia memutuskan diam.

Juan duduk di samping ashel dan merangkul nya, ashel yg tak nyaman langsung bergeser.

Juan menahan pinggang ashel." Lo lihat mereka yg di sana?"

Ashel mengikuti arah pandang juan.

"Bakal menghampiriin elo, kalau lo jauh dari gw"

Ashel terkejut mendengar itu langsung mendekat kan dirinya dengan juan walaupun masih memberikan jarak.

Juan tersenyum.'sebenernya gw mau langsung ke intinya tapi.. itu ga seru gw bakal bikin dia jatuh cinta sama gw... Ashel lo cantik banget... Gw gak yangka kalau gw bakal dapetin lo setelah ini, xixix'

Setelah beberapa saat mereka keluar dari club, juan membawa mobil nya ke restoran mewah.

"Ayo, lo pasti belum makan kan"

Ashel yg memang kebetulan belum makan pun mengikuti langkah juan memasuki restoran itu.

















***

pembully! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang