Adel berjalan memojokkan tubuh ashel ke dinding toilet.
"M-ma af, a-adel.." ashel dengan takut takut berucap, ia bahkan belum membuka matanya, ia menunduk kan kepalnya.
(UNTUK REVA FIDELA NATIO, SEGERA KE RUANG BIMBINGAN KONSELING.. TERIMA KASIH)
Adel mendengus kesal."tunggu red card dari gw" bisik adel di telinga ashel, membuat ashel menegang.
Tap
Tap
Tap
Blak
Adel pergi meninggalkan Ashel yg masih diam dan membeku di tempatnya.
'nerakaa.. red card...neraka akan datang padaku..'batin ashel.
***
"Shel gapapa?" Tanya marsha.
"Ashel?" Panggil khatrina menepuk beberapa kali pundak ashel.
"Ashel.. ashel gapapa, hm?" Panggil ka indah.
"Hah?, kenapa kak?" Bingung ashel.
"Kamu kenapa?, ada masalah?, sini cerita" ujar indah.
"Gapapa kak, ouh iya kalian duluan aja, aku mau piket kelas dulu soalnya" ujar ashel.
"Gapapa kita nunggu kamu aja" ujar Marsha.
"Nanti lama loh, udah sana pulang, nanti aku juga langsung pulang kok"
"Hmm, kalau udah selesai, kabarin ya" pinta indah.
"Iya sayang" sahut ashel.
"Ya udah kita duluan ya sel" kompak indah dan Marsha.
"Jamet!" Bisik khatrina sebelum pergi meninggalkan Ashel bersama dua orang gadis lain nya yg memiliki jadwal piket bersama.
"ATINN!!, awas kamu ya!" Kesal ashel.
***
"Aduhh kok cancel lagi sihh...ck" guman ashel.
"Mana mau hujan lagi.."
Jam sudah menunjukkan pukul enam sore dan langit sangat gelap, namun ashel masih berada di halte sekolah.
"Huhuhuuu... Bundaaa.." rengek ashel.
Tis
Tis
Tis
"Eh" hujan turun dan ashel belum juga mendapatkan jemputan.
Ia sudah memesan ojol Namun di cancel terus. Ia tidak mau merepotkan ayahnya, karena biasanya jam segini ayahnya masih sibuk bekerja, sedang kan ibunya, tidak bisa menjemput karena tidak ada kendaraan di rumah mereka.
"Ya Allah gimana iniii..."
"Udah gelap, jalan aja deh" final ashel, ia mulai memeluk tas nya dan berlari trotoar di bawah hujan.
"Ukhh, dingin bangett.." ashel mengigil, hujan turun, angin kencang, cuaca sudah gelap, membuat ashel benar benar menggigil.
Bruk
"Arghhh, awshhh.. hiks, hiks.. bunda ayahh.." pecah sudah tangis ashel, ia sudah tidak sanggup berjalan.
Hah
Hah
Ashel pasrah karena ia sudah benar benar kedinginan, di tambah luka di lutut nya yg terkena air hujan menambah tersiksa fisik nya.
Grep
Hah
'a-adel!'
Ashel kaget saat tiba-tiba seseorang menggendong nya dari belakang ala bridal style.
Blam
Adel mendudukkan ashel di kursi samping nya, lalu ia berlari memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi.
Selama perjalanan tidak ada suara apa pun, ashel masih tidak percaya dengan apa yg barusan terjadi, sedangkan adel diam seolah ia tidak ada di sana.
Jederr!
"Allahuakbar!"
Ashel menutup kedua telinganya dengan tangan dan memejamkan matanya.
'apa yg terjadi pada keluarga ku.. kenapa tiba tiba aku merasa cemas pada mereka' batin ashel.
Ashel menguatkan dirinya dan bangkit dari duduknya, ia mulai berjalan kembali menyusuri trotoar.
'entah kenapa aku malah membayangkan adel menolong ku tadi..' batin ashel.
yata nya ashel masih berjalan di bawah hujan lebat itu, mungkin karena terlalu takut ia sampai membayangkan adel menolong nya, entah itu Takut karena adel akan memberi nya red card, atau hujan dengan petir itu.
***
"Maafin adel pa"
Hufttt
"Papa ga mau hal kaya gini terulang lagi, ngerti kamu!"
"Ngerti pa"
Setelah selesai menceramahi anak tunggal nya, grecio langsung pergi meninggalkan adel yg masih duduk di sofa ruang tamu.
"Bandel ya.."
"Hehehe, maaf maa"
Kedatangan shani membuat adel tersenyum ia langsung memeluk tubuh shani dari samping, karena shani mendudukkan dirinya di samping adel.
"Kalau mama dengar kamu berantem lagi... Awas aja kamu"
Adel hanya mengangguk angguk kan kepala nya.
"Oh iya, mama besok sama papa, bakal ke Landon, ada urusan, mungkin sekitar seminggu lah.. kamu ga boleh nakal selama mama, papa ga ada!" Pringat shani pada anak nya.
"Yahh... Tapi tambahin uang jajan adel ya"
"Iyaa, sayang"
Cup
Shani gemas dengan wajah cantik plus tampan anak nya ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
pembully!
Teen Fictionsebuah sekolah elite yg sangat diminati banyak orang, mulai dari fasilitas, gaya belajar, lingkungan dan ekskul yg mendukung siswa tentunya. elite natio school. dari namanya semua orang sudah tau, dan itu lah yg menyebabkan semua keturunan natio yg...